Bahasa yang paling banyak digunakan Tempat Terbit yang Disitir dalam Penulisan Karya Ilmiah

45

C. Bahasa yang paling banyak digunakan

Penggunaan bahasa asing oleh seorang peneliti karya ilmiah dapat mempengaruhi pemilihan bahan pustaka sebagai bahan referensi penulisan karya ilmiah yang berupa buku, majalah, jurnal, dan prosiding. Kebanyakan dari peneliti memilih referensi berbahasa Inggris dibandingkan berbahasa Indonesia, serta bahasa asing lainnya seperti berbahasa Prancis. Berikut adalah penjabaran jenis bahasa pengantar yang paling banyak digunakan penulisan karya ilmiah dalam memenuhi kebutuhannya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : Tabel 7 Bahasa yang Disitir penelitian dalam penulisan karya Ilmiah di Perpustakaan LAPAN No Bahasa Literatur Jumlah Penggunaan Persentase 1. Bahasa Inggris 292 74,3 2. Bahasa Indonesia 98 25 3. Bahasa Prancis 3 0,7 Data pada tabel- 7 diatas menunjukkan bahwa penggunaan bahasa literatur yang digunakan adalah bahasa Inggris masih mendominasi dibandingkan dengan bahasa Indonesia dan bahasa Prancis. Hal ini terlihat dari jumlah seluruh sitiran yang digunakan yaitu 393, literatur yang menggunakan bahasa Inggris sebanyak 292 74,3 atau sebagian besar dan bahasa Indonesia sebanyak 98 25 atau hanya sebagian kecil dan sisanya menggunakan Bahasa Prancis dengan frekuensi 3 0,7 atau sebagian kecil. Seperti yang telah diuraikan diatas penggunaan referensi bahasa Inggris yang sangat dominan yang dipakai dibandingkan dengan referensi bahasa Indonesia dan bahasa Prancis. 46

D. Tempat Terbit yang Disitir dalam Penulisan Karya Ilmiah

Tabel 8 Tempat terbit yang paling banyak digunakan No Tempat Terbit Negara Jumlah Penggunaan Persentase 1. Australia 1 0,26 2. Canada 2 0,52 3. China 1 0,26 4. Denmark a. Copenhagen 1 0,26 5. England a. Cambridge b. London 1 1 6 0,26 0,26 1,53 8 2,05 6. France a. London 1 3 0,26 0,76 4 1,02 7. Germany a. Berlin Heidelberg b. Hamburg c. Wiesbaden 1 1 1 0,26 0,26 0,26 3 0,78 8. India 1 0,26 9. Indonesia a. Bali b. Bandung c. Bogor d. Cibinong e. Depok f. Jakarta g. Malang h. Yogyakarta 1 7 4 2 1 27 2 5 0,26 1,78 1,02 0,52 0,26 6,87 0,52 1,25 49 12,48 10 Italy a. viena 1 1 0,26 0,26 11. Japan a. Tokyo 1 6 0,26 1,53 7 1,79 12. Kenya 1 0,26 13. Philipine a. Manila 1 0,26 14. Portugal 1 0,26 15. Rusia a. Moskow 2 0,52 47 16. Singapore 2 0,52 17. Switzerland a. Geneva 1 0,26 18. United State Of America a. Alaska b. Austi Texas c. Boston d. California e. Chicago f. New Jersey g. New York h. Pennsylvania i. San Diego j. Virginia k. Washington l. Washington DC m. Dearbon n. Urbana o. Englewood Cliffs p. San Fransisco 3 2 1 1 4 1 2 31 1 1 2 1 1 1 1 1 1 0,76 0,52 0,26 0,26 1,02 0,26 0,52 7,89 0,26 0,26 0,52 0,26 0,26 0,26 0,26 0,26 0,26 55 14,15 19. Tanpa Tempat Terbit 250 63,61 Jumlah 393 100 Dari tabel- 8 di atas referensi dalam penulisan karya tersebut menggunakan literatur tempat terbit yanng terdiri dari 18 negara yaitu negara Amerika Serikat, Australia, China, Denmark, Filiphina, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Kenya, Prancis, Portugal, Rusia, Singapura, dan Swiss, serta tanpa tempat terbit. Literatur tanpa tempat terbit menempati posisi pertama yang jumlah penggunaan sitirannya lebih besar dari beberapa negara lainnya yaitu sebanyak 250 sitiran atau dalam jumlah persentase senilai 63,61. Kemudian posisi kedua menempati negara Amerika Serikat yang jumlah penggunaan sitirannya sebanyak 55 sitiran atau senilai 14,09. Negara Amerika Serikat juga merupakan negara yang paling disitir daripada negara-negara lainnya. 48 Hal ini dikarenakan banyaknya kota yang menjadi rujukan tempat terbit dalam edisi keluaran negara tersebut yang terdiri atas 16 kota. Kota yang paling banyak disitir di negara yaitu kota New York sebesar 31 sitiran atau dalam nilai persentase sebanyak 7,89. Selanjutnya California sebanyak 4 sitiran atau 1,02. Kemudian kota Alaska, New Jersey dan Virginia yang masing-masing memiliki 2 sitiran atau persentase sebesar 0,52. Dan 12 kota lainnya rata-rata mempunyai jumlah penggunaan sitiran sebesar 1 sitiran atau sebanyak 0,26. Selanjutnya, negara Indonesia jumlah penggunaan sitirannya sebesar ketiga yaitu sebanyak 49 sitiran atau dalam nilai presentase sebesar 12,50 dari 8 kota. Kota yang paling banyak disitir di negara ini yaitu Jakarta sebanyak 27 sitiran atau presentasenya sebanyak 6,87. Kemudian Bandung sebanyak 7 sitiran atau 1,78. Selanjutnya kota Yogyakarta sebesar 5 sitiran atau presentase senilai 1,27. Lalu kota Bogor sebanyak 4 sitiran atau 1,02. Kemudian kota Cibinong dan Malang masing-masing sebesar 2 sitiran atau dalam presentase senilai 0,52. Dan yang terakhir kota Bali dan Depok masing-masing juga sebanyak 1 sitiran atau senilai 0,26. Kemudian posisi keempat di tempati oleh negara Inggris yang literatur tempat terbitnya banyak disitir yaitu sebesar 8 sitiran atau dalam presentase senilai 2,05 yang terbagi atas 2 kota yaitu kota Cambridge sebanyak 1 sitiran atau presentase asebesar 0,26 dan kota London sebesar 6 sitiran atau sebanyak 1,53. Selanjutnya negara Jepang termasuk negara terbesar kelima literaturnya banyak disitir dalam referensi tempat terbit dalam penulisan karya 49 tersebut yaitu sebanyak 7 sitiran atau presentase senilai 1,79 yaitu tepatnya di kota Tokyo sebanyak 6 sitiran atau senilai 1,53. Dan negara Prancis menempati urutan terbesar keenam dengan jumlah sitiran atau presentase senilai 1,02. Sedangkan kota di negara ini yang paling banyak digunakan dalam literatur yaitu kota Paris sebesar 3 sitiran atau senilai 3 sitiran atau senilai 0,76. Kemudian terbesar ketujuh ditempati oleh negara Jerman dengan jumlah sitiran sebanyak 3 sitiran atau presentase sebesar 0,78. Yang terbagi atas 3 kota yaitu kota Berlin Heidelberg, Hamburg dan Wiesbaden yang masing-masing memiliki 1 sitiran atau presentase senilai 0,26. Sedangkan negara Italia, Kanada, Rusia dan Singapura sama-sama memiliki jumlah sitiran sebanyak 2 sitiran atau dalam nilai presentase senilai 0,52. Dan yang terakhir negara Australia, China, Denmark, Filipina, India, Kenya, Portugal, dan Swiss merupakan negara yang literatur tempat terbitnya paling sedikit digunakan yaitu masing-masing sebnayak 1 sitiran atau dalam nilai presentase sebesar 0,26. Berdasarkan hasil yang didapat dalam jumlah presentase tersebut diatas dapat dijabarkan melalui parameter bahwa literatur tanpa tempat terbit merupakan sebagian besar referensi yang diambil dalam penulisan karya tersebut. Hal ini karena literatur tanpa terbit mendapat bagian presentase lebih dari 50 yaitu 63,61. Sedangkan negara Amerika Serikat, Indonesia, Inggris, jepang dan Prancis mendapat bagian sebagian kecil karena hanya memiliki nilai presentase antara 1-255. Sedangkan 13 negara lainnya yang meliputi negara Australia, China, Denmark, Filipina, India, Italia, Jerman, 50 Kanada, Kenya, Portugal, Rusia, Singapura, dan Swiss tidak mendapat bagian satu pun. Hal ini disebabkan negara tersebut diatas merupakan negara yang paling sedikit disitir literatur tempat terbitnya dalam referensi penulisan karaya tersebut karena hanya memiliki nilai persentase 0 keatas.

E. Ketersediaan Koleksi Perpustakaan LAPAN Jakarta