39 dilakukan pemeriksaan mikroskopik irisan melintang daun pacar air. Pemeriksaan
mikroskopik dapat dilihat pada lampiran 5 halaman 42
3.5.3 Penetapan kadar air
Penetapan kadar air dilakukan dengan metode Azeotropi destilasi toluen. Alat meliputi labu alas bulat 500 ml, penampung, tabung penerima 5 ml bersekala
0,05 ml, pendingin, tabung penyambung dan pemanas. Cara penetapan :
Ke dalam labu bulat dimasukkan 200 ml toluen dan 2 ml air suling, didestilasi selama 2 jam, biarkan mendingin selama 30 menit dan volume air pada
tabung penerimaan dibaca. Kemudian ke dalam labu dimasukkan 5 g serbuk simplisia yang telah ditimbang seksama, lalu dipanaskan hati-hati selama 15
menit. Setelah toluen mulai mendidih, kecepatan tetesan diatur, kurang lebih 2 tetes tiap detik, hingga sebagian air terdestilasi. Kemudian kecepatan destilasi
dinaikkan hingga 4 tetes perdetik. Setelah semua air terdestilasi, bagian dalam pendingin dibilas dengan toluen yang telah dijenuhkan. Destilasi dilanjutkan
selama 5 menit, kemudin tabung penerima dibiarkan mendingin sampai suhu kamar. Setelah air dan toluen memisah sempurna, volume air dibaca dengan
ketelitian 0,05 ml. Selisih kedua volume air yang dibaca sesuai dengan kandungan air yang terdapat dalam bahan yang diperiksa WHO, 1992.
3.5.4 Penetapan kadar abu total
Sebanyak lebih kurang 2 g sampai 3 g zat yang telah digerus dan ditimbang seksama dimasukkan dalam krus porselin yang telah dipijar dan ditara,
kemudian diratakan. Krus dipijarkan perlahan-lahan hingga arang habis,
Universitas Sumatera Utara
40 kemudian didinginkan dan ditimbang sampai diperoleh bobot tetap. Kadar abu
total dihitung terhadap bahan yang telah dikeringkan di udara WHO, 1992.
3.5.5 Penetapan kadar abu yang tidak larut dalam asam
Abu yang telah diperoleh dari penetapan kadar abu total didihkan dalam 25 ml asam klorida 2 N selama 5 menit. Bagian yang tidak larut dalam asam
dikumpulkan, disaring melalui kertas saring, dipijarkan hingga bobot tetap kemudian didinginkan dan ditimbang. Kadar abu yang tidak larut dalam asam
dihitung terhadap bahan yang telah dikeringkan di udara WHO, 1992.
3.5.6 Penetapan kadar sari yang larut dalam air
Sebanyak 5 g serbuk di maserasi selama 24 jam dalam 100 ml air- kloroform 2,5 ml kloroform dalam air suling 1000 ml, dalam labu bersumbat
sambil sesekali dikocok selam 6 jam pertama kemudian dibiarkan selama 18 jam dan disaring. Sejumlah 20 ml filtrat pertama diuapkan sampai kering dalam
cawan dangkal berdasar rata yang telah ditara. Sisa dipanaskan dalam open pada 105
C sampai diperoleh bobot konstan kadar sari yang larut di dalam air dihitung terhadap bahan yang telah dikeringkan di udara Material Medika Indonesia,
1989.
3.5.7 Penetapan kadar sari yang larut dalam etanol
Sebanyak 5 g serbuk yang telah dikeringkan di udara di maserasi selama 24 jam dalam 100 ml etanol 96 dalam labu bersumbat sambil dikocok sesekali
6 jam pertama dan dibiarkan selama 18 jam. Disaring, 20 ml filtrat diuapkan sampai kering dalam cawan dangkal berdasar rata yang telah ditara kemudian
sisanya dipanaskan dalam open pada 105 C sampai diperoleh bobot tetap. Hitung
kadar dalam persen sari yang larut dalam etanol 95, dihitung terhadap bahan
Universitas Sumatera Utara
41 yang telah dikeringkan di udara Material Medika Indonesia, 1989. Perhitungan
hasil karakteristik simplisia dapat dilihat pada lampiran 6 halaman 43.
3.6 Skrining fitokimia 3.6.1 Pemeriksaan alkaloida