46 dijenuhkan, kemudian dielusi dengan jarak rambat 12,50 cm, kertas dikeluarkan
dan dikeringkan. Kertas dielusi kembali menggunakan pengembang kedua dengan arah yang berbeda dengan jarak rambat 12,50 cm, setelah itu kertas
diangkat dan dikeringkan, kemudian diamati dan disemprot dengan pereaksi aluminium III klorida 5 dalam etanol dan di lihat dibawah lampu ultraviolet.
Hasil dapat di lihat pada lampiran 16 halaman 63.
3.12 Karakterisasi isolat
Karakterisasi hasil isolat dilakukan dengan spektrofotomerti ultraviolet.
3.12.1 Karakterisasi isolat dengan spektrofotometri ultraviolet dengan
penambahan pereaksi geser shift reagent
1. Isolat dilarutkan dalam etanol, dimasukkan ke dalam kuvet dan
kemudian diukur absorbansinya pada panjang gelombang 200-500 nm. Setelah diukur spektrumnya dalam metanol, ditambahkan 3
tetes larutan NaOH 2 N kedalam kuvet dan direkam spektrumnya, kemudian direkam kembali setelah 5 menit
2. Larutan isolat ditambahkan 6 tetes preaksi AlCl
3
, dikocok dan diukur spektrumnya, selanjutnya ditambahkan 3 tetes HCl dan
diukur spektrumnya 3.
Larutan isolat ditambahkan serbuk natrium asetat hingga kira-kira 2 mm lapisan natrium asetat pada dasar kuvet dikocok dan diukur
spektrumnya. Hasil spektrum dapat dilihat pada lampiran 17 halaman 65.
Universitas Sumatera Utara
47
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil identifikasi tumbuhan yang dilakukan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia LIPI - Pusat Penelitian dan Pengembangan Biologi–
Bogor adalah tumbuhan pacar air Impatiens balsamina L., suku Balsaminaceae. Hasil pemeriksaan karakterisasi makroskopik simplisia berbentuk keriput,
bergulung, panjang 2 - 6 cm lebar 1 - 2 cm, warna hijau kecoklatan, tidak berbau. Hasil mikroskopik serbuk simplisia terlihat stomata tipe anomositik, rambut
penutup, kalsium oksalat bentuk rapida dan berkas pembuluh xilem berbentuk spiral. Hasil penetapan kadar air adalah 7,99 , penetapan kadar sari yang larut
dalam air adalah 17,62, penetapan kadar sari yang larut dalam etanol adalah 10,02 , penetapan kadar abu total adalah 1,67 dan penetapan kadar abu yang
tidak larut dalam asam adalah 0,29. Pemeriksaan hasil skrining fitokimia positif untuk senywa flavonoida dengan penambahan serbuk magesium, asam klorida
dan amil alkohol terjadi warna jingga pada lapisan amil alkihol dan positif pada senyawa glikosida dengan penembahan pereaksi molish dan asam sulfat pekat
terbentuk cincin warna ungu pada batas kedua cairan dan dengan diuapkan kemudian sisanya ditambahkan asam asetat anhidrat dan asam sulfat terjadi warna
hijau.. Ekstraksi dilakukan secara perkolasi dengan pelarut etanol 96, dari 400 g serbuk kering diperoleh ekstrak etanol kental 60 g, kemudian ekstrak etanol kental
di ambil 10 g dilakukan ekstraksi cair-cair menggunakan pelarut n-heksan, kloroform dan etil asetat 3x 100 ml dengan penambahan 10 ml etanol dan 100
ml air panas. Diperoleh fraksi n-heksan 2.32 g, fraksi kloroform 3.68 g, fraksi etilasetat 2.58 g dan fraksi air 3.79 g.
Universitas Sumatera Utara