38
3.4.3 Pengolahan sampel
Daun tumbuhan pacar air Impatiens balsamina L. yang telah dikumpulkan dan dibersihkan dari pengotoran dengan menggunakan air bersih,
ditiriskan, ditimbang sebagai berat basah, kemudian dikeringkan di dalam lemari pengering lalu ditimbang, sebagai berat kering. Sampel selanjutnya diserbuk
dengan menggunakan blender lalu disimpan di dalam wadah plastik tertutup. Gambar simplisia daun dan simplisia serbuk pacar air dapat dilihat pada lampiran
3 halaman 40.
3.5 Pemeriksaan karakteristik sampel
Pemeriksaan karakteristik sampel meliputi pemeriksaan makroskopik, pemeriksaan mikroskopik, penetapan kadar air, pemeriksaan kadar sari yang larut
dalam air, pemeriksaan kadar sari yang larut dalam etanol, penetapan kadar abu total, penetapan kadar abu yang tidak larut dalam asam Material Medika
Indonesia, 1989.
3.5.1 Pemeriksaan makroskopik
Pemeriksaan makroskopik dilakukan terhadap simplisia daun tumbuhan pacar air meliputi bentuk, bau, rasa dan warna. Hasil dapat dilihat pada lampiran 4
tabel 1 halaman 41.
3.5.2.Pemeriksaan mikroskopik
Pemeriksaan mikroskopik terhadap simplisia dilakukan dengan cara menaburkan serbuk simplisia diatas kaca objek yang telah diteteskan dengan
larutan kloral hidrat dan ditutup dengan kaca penutup kemudian dilihat dibawah mikroskop. Untuk memudahkan pemeriksaan mikroskopik serbuk simplisia maka
Universitas Sumatera Utara
39 dilakukan pemeriksaan mikroskopik irisan melintang daun pacar air. Pemeriksaan
mikroskopik dapat dilihat pada lampiran 5 halaman 42
3.5.3 Penetapan kadar air
Penetapan kadar air dilakukan dengan metode Azeotropi destilasi toluen. Alat meliputi labu alas bulat 500 ml, penampung, tabung penerima 5 ml bersekala
0,05 ml, pendingin, tabung penyambung dan pemanas. Cara penetapan :
Ke dalam labu bulat dimasukkan 200 ml toluen dan 2 ml air suling, didestilasi selama 2 jam, biarkan mendingin selama 30 menit dan volume air pada
tabung penerimaan dibaca. Kemudian ke dalam labu dimasukkan 5 g serbuk simplisia yang telah ditimbang seksama, lalu dipanaskan hati-hati selama 15
menit. Setelah toluen mulai mendidih, kecepatan tetesan diatur, kurang lebih 2 tetes tiap detik, hingga sebagian air terdestilasi. Kemudian kecepatan destilasi
dinaikkan hingga 4 tetes perdetik. Setelah semua air terdestilasi, bagian dalam pendingin dibilas dengan toluen yang telah dijenuhkan. Destilasi dilanjutkan
selama 5 menit, kemudin tabung penerima dibiarkan mendingin sampai suhu kamar. Setelah air dan toluen memisah sempurna, volume air dibaca dengan
ketelitian 0,05 ml. Selisih kedua volume air yang dibaca sesuai dengan kandungan air yang terdapat dalam bahan yang diperiksa WHO, 1992.
3.5.4 Penetapan kadar abu total