Uji Penyimpangan Asumsi Klasik A. Multikolinearitas

H diterima Ha diterima Ha diterima = 24-8-1 = 15 c. α =10 d. t-tabel = 1.753 e. Kriteria pengambilan keputusan: a H diterima apabila t-hitung t-tabel α =10 b H a diterima apabila t-hitung t-tabel α =10 f. t-hitung = 0.333940 g. Berdasarkan data di atas, dapat diketahui bahwa t-hitung t-tabel 0.3339402.947, artinya H diterima. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa variabel Jumlah Penduduk dalam jangka panjang BLnPenduduk tidak berpengaruh nyata tidak signifikan terhadap FDI di Indonesia pada tingkat kepercayaan 90. -2,947 0.33394 2,947 Gambar 4.14 : Uji t-Statistik Indeks Kepercayaan Konsumen Dalam Jangka Panjang

4.3.6. Uji Penyimpangan Asumsi Klasik A. Multikolinearitas

Universitas Sumatera Utara Multikolinearitas adalah suatu kondisi dimana terdapat hubungan variabel independent diantara satu dengan lainnya. Uji multikolinearitas dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan yang signifikan diantara variabel bebas. Uji multikolinieritas yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan uji korelasi parsial yang dikemukakan oleh L.R. Klein. Metode ini membandingkan lower case korelasi antar masing-masing variabel independen. Dengan melihat nilai koefisien korelasi r antar variabel independen, dapat diputuskan apakah data terkena multikolinearitas atau tidak menguji koefisien korelasi r antar variabel independen. Hasil pengujian multikolinearitas menggunakan uji korelasi r dapat dilihat sebagai berikut : Tabel 4.9 Hasil Uji Multikolienaritas DLNUPAH DLNPP DLNIKK DLNPEN DUDUK BLNUPAH BLNPP BLNIKK BLNPEND UDUK DLNUPAH 1.000000 0.188025 0.332510 -0.178473 -0.260954 0.138167 - 0.285743 -0.333086 DLNPP 0.188025 1.000000 0.498242 -0.79119 -0.341506 -0.376843 - 0.514858 0.038472 DLNIKK 0.332510 0.498242 1.000000 -0.579664 -0.177729 0.048038 - 0.625362 -0.230208 DLNPENDU DUK -0.178473 -0.79119 -0.579664 1.000000 0.511864 0.047851 0.521732 -0.255401 BLNUPAH -0.260954 -0.341506 -0.177729 0.511864 1.000000 -0.349566 0.363354 -0.462412 BLNPP 0.138167 -0.376843 0.048038 0.047851 -0.349566 1.000000 0.094970 0.108524 BLNIKK -0.285743 -0.514858 -0.625362 0.521732 0.363354 0.094970 1.000000 0.393941 BLNPENDU DUK -0.333086 0.038472 -0.230208 -0.255401 -0.462412 0.108524 0.393941 1.000000 Sumber : Lampiran 5 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel hasil analisis uji multikolinearitas di atas terlihat bahwa nilai koefisien korelasi rendah dibawah 0,80 maka diduga tidak terdapat masalah multikolinieritas.

B. Autokorelasi Serial correlation

Autokorelasi adalah korelasi yang terjadi antar observasi runtun waktu dalam satu variabel. Jika terjadi korelasi antara satu residual dengan residual yang lain, maka model mengandung masalah autokorelasi. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk mendeteksi masalah autokorelasi adalah metode Bruesch-Godfrey atau yang lebih dikenal dengan uji Langrange Multiplier LM. Deteksi autokorelasi dengan menggunakan metode LM dapat dilihat pada tabel 4.10 berikut : Tabel 4.10 Hasil Uji Autokorelasi Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test: F-statistic 2.318538 Probability 0.144479 ObsR-squared 6.820505 Probability 0.033033 R-squared = 0.296544 Sumber : Lampiran 6 Dari tabel 4.10 dapat diketahui nilai koefisien determinasi R 2 sebesar 0.296544 . Nilai χ2 hitung sebesar 6.820505 diperoleh dari ObsR-squared. Dengan α = 5, dan df 15, diperoleh nilai χ2 kritis sebesar 24,9958. Karena nilai χ2 hitung χ2 kritis yang berarti Ho diterima, maka model tidak mengandung masalah autokorelasi. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis di atas maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Pada uji akar unit variabel-variabel penelitian menunjukkan bahwa data variabel FDI, Upah, Pengeluaran Pembangunan dan Jumlah Penduduk stasioner pada derejat pembedaan pertama first difference, sedangkan data variabel Indeks Kepercayaan Konsumen stasioner pada derajat nol level. 2. Pada uji Kointegrasi diperoleh hasil bahwa variabel Upah, Pengeluaran Pembangunan, Indeks kepercayaan Konsumen dan Jumlah Penduduk memiliki hubungan keseimbangan dalam jangka panjang yang berarti bahwa dalam jangka panjang variabel bebas dan variabel terikat memiliki keseimbangan dalam jangka panjang. 3. Secara parsial dalam jangka pendek variabel Upah, Pengeluaran Pembangunan, Indeks kepercayaan Konsumen dan Jumlah Penduduk memilki pengaruh yang signifikan terhadap FDI di Indonesia sedangkan dalam jangka panjang variabel Upah, Pengeluaran Pembangunan, Indeks Kepercayaan Konsumen dan Jumlah Penduduk tidak memilki pengaruh yang signifikan terhadap FDI di Indonesia. Universitas Sumatera Utara