Reaksi Hidrolisis Metil Sinamat

21 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada penelitian ini dilakukan modifikasi senyawa metil sinamat melalui proses amidasi yang didahului dengan pelepasan gugus ester pada metil sinamat dan menggantikannya dengan gugus karboksilat yang lebih reaktif reaksi hidrolisis metil sinamat. Senyawa murni hasil reaksi tersebut selanjutnya diuji aktivitasnya dengan metode BSLT Brine Shrimp Lethality Test. Metil sinamat yang digunakan dalam penelitian ini merupakan senyawa murni yang sebelumnya telah diidentifikasi dan dikarakterisasi di Pusat Penelitian Kimia Laboratorium Bahan Alam Pangan dan Farmasi BAPF Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia LIPI kawasan Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan teknologi PUSPIPTEK, Serpong, Tangerang Selatan. Adapun hasil karakterisasi dapat dilihat pada Lampiran 2.

4.1 Reaksi Hidrolisis Metil Sinamat

Proses reaksi hidrolisis metil sinamat dilakukan dengan menggunakan NaOH sebagai hidrolating agent serta etanol 95 sebagai pelarut. Reaksi dilakukan dengan terlebih dahulu melarutkan NaOH sebanyak 925 mmol 36.99 g dengan etanol 95 pada suhu ruang. Penambahan metil sinamat sebanyak 308 mmol 50 g dilakukan setelah NaOH terlarut dalam etanol. Perbandingan antara NaOH dan metil sinamat yang digunakan dalam reaksi ini adalah 3:1. Hal tersebut mengacu pada jurnal penelitian yang telah dilakukan oleh Teni 2012 yang berhasil mendapatkan rendemen hingga 85. Namun pada penelitian ini, kristal asam sinamat yang diperoleh adalah sebanayak 35.90 gram 240 mmol dengan rendemen sebesar 79 perhitungan rendemen asam sinamat dapat dilihat pada Lampiran 3. Reaksi hidrolisis ini berlangsung selama 4 jam 10 menit 250 menit dengan hasil senyawa murni berupa kristal asam sinamat berwarna putih dengan bau aromatik yang khas. Deteksi awal hasil reaksi hidrolisa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dilakukan dengan identifikasi kualitatif menggunakan Kromatografi Lapis Tipis KLT dengan fase diam berupa silica gel serta eluen n-heksan dan etil asetat dengan perbandingan 3:2. Dari hasil tersebut diperoleh nilai Rf senyawa asam sinamat = 0.23 cm. Perbandingan hasil KLT maupun titik leleh hasil reaksi hidrolisa dengan standar asam sinamat murni yang telah ada menunjukkan bahwa hasil reaksi tersebut merupakan senyawa asam sinamat murni. Hal tersebut juga didukung dengan hasil analisa spektroskopi LCMS lampiran 5 serta NMR lampiran 6 7. Gambar 4.1 Hasil KLT Setelah Reaksi Hidrolisis visualisasi UV λ=245 nm Gambar 4.2 Kristal Asam Sinamat Hasil Hidrolisis Gambar 4.3 Kristal Senyawa Induk Metil Sinamat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Seperti yang telah dijelaskan oleh Clayden 2000, reaksi hidrolisis suatu ester dalam hal ini metil ester asam sinamat dengan suatu katalis basa diawali dengan masuknya satu nukleofil berupa ion hidroksi pada karbon karbonil yang mengakibatkan pecahnya ikatan π. Dimana karbon yang pada awalnya terhibridisasi sp 2 menjadi sp 3 . Hal ini akan membuat oksigen menjadi bermuatan negatif. Setelah gugus metoksi keluar, gugus karbonil kembali mengalami hibridisasi sp 2 . Proton pada asam karboksilat lepas, membentuk metanol dengan ion metoksi, meninggalkan asam yang bermuatan negatif. Skema reaksi dapat terlihat sebagai berikut: Gambar 4.4 Mekanisme Reaksi Hidrolisis Ester

4.2 Reaksi Amidasi Asam Sinamat