komponen lain agar tidak menimbulkan kesalahan penimbangan. Organ kemudian ditimbang dengan neraca analitik. Berikut ini
merupakan rumus penghitungan rasio berat organ: =
� ,
� ,
� ℎ
− 14 × 1000
3.5 Alur Penelitian
3.6 Pengolahan dan Analisa Data
Dalam pengambilan data untuk penelitian ini, dilakukan eksperimen langsung terhadap tikus jantan
jenis ”Sprague dawley” dengan berat badan 200-240 gram, yang telah diberi perlakuan sebelumnya berupa pemberian
aloksan dan ekstrak daun yakon Smallanthus sonchifolius. Ditambah dengan pencarian literatur dan melakukan peninjauan pustaka untuk mendapatkan
Persiapan Alat dan Bahan Penelitian Pemilihan Subjek
Adaptasi hari ke-1 sampai hari ke-21 Pengukuran BB dan GDS awal serta Induksi aloksan pada hari ke-22
Menunggu Reaksi Aloksan pada hari ke-29 Pengambilan Darah Cek Kadar GDS
Kadar GDS 200 mgdL DM
Pengukuran BB untuk kelompok N, D, D + SS dan Pemberian ekstrak pada D + SS Pengukuran Glukosa Darah pada hari ke-36 serta sebelum sacrificed hari ke-43
Sacrifice dan Pengambilan Organ pankreas, ginjal, dan jantung Penimbangan Organ
Pengolahan Data Dibagi ke dalam kelompok D dan DD+ SS
informasi mengenai pengaruh daun yakon Smallanthus sonchifolius terhadap kadar glukosa darah, berat badan, berat organ pankreas, ginjal dan jantung.
Setelah data terkumpul, dilakukan pengolahan data secara komputerisasi yaitu dengan SPSS versi 16. 0.
Uji yang dilakukan adalah uji Oneway Anova karena penelitian ini termasuk analitik kategorik numerik tidak berpasangan. Uji Oneway Anova
bisa dilakukan jika data normal dan homogen. Jika tidak memenuhi salah satu syarat tersebut, maka yang dilakukan adalah uji Kruskal Wallis.
4.1. Glukosa Darah Berikut ini merupakan grafik
dilakukan pada hari pertama H1, ketujuh H7, dan keempat belas H14.
Grafik 4.1 Rerata
Keterangan: N: kelompok Normal, D: Kelompok DM, D + SS: kelompok DM yang diterapi dengan ekstrak kering Smallanthus sochifolius,
ke-7 setelah pemberian ekstrak, H14: Hari ke value 0,01, Non significant
Berdasarkan kelompok N namun tidak mencapai kondisi
pada D + SS lebih tinggi menggunakan uji One
namun karena varians data karena setelah transformasi
dilakukan uji Kruskal Wallis
Hasil uji Kruskal Wallis terdapat perbedaan rerata
D, maupun D + SS. Rerata k
100 200
300 400
500 600
700
1
G D
S m
g dL
21
Bab IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Berikut ini merupakan grafik dari hasil pengukuran glukosa darah sewaktu yang dilakukan pada hari pertama H1, ketujuh H7, dan keempat belas H14.
glukosa darah tikus pada hari ke-1, 7, dan 14 pada semua kelompok penelitian
Keterangan: N: kelompok Normal, D: Kelompok DM, D + SS: kelompok DM yang diterapi Smallanthus sochifolius,H1: hari ke-1 sebelum pemberian ekstrak, H7: Hari
7 setelah pemberian ekstrak, H14: Hari ke-14 setelah pemberian ekstrak, : Non significant
grafik 4.1 di atas, terlihat kenaikan glukosa darah pada namun tidak mencapai kondisi DM. Penurunan kadar glukosa darah
pada D + SS lebih tinggi daripada pada D. Selanjutnya dilakukan analisis data One-Way Anova. Distribusi data kadar glukosa darah
namun karena varians data heterogen, maka dilakukan transformasi data. Namun setelah transformasi datanya menjadi homogen namun tidak normal
Kruskal Wallis. Kruskal Wallis menunjukkan bahwa p value 0,012 yang berarti
rerata kadar glukosa darah yang signifikan antara kelompok N Rerata kadar glukosa darah pada D + SS lebih mendekati nilai
1 7
14
Waktu Pengukuran Hari
dari hasil pengukuran glukosa darah sewaktu yang dilakukan pada hari pertama H1, ketujuh H7, dan keempat belas H14.
1, 7, dan 14 pada semua
Keterangan: N: kelompok Normal, D: Kelompok DM, D + SS: kelompok DM yang diterapi 1 sebelum pemberian ekstrak, H7: Hari
p value0,05, : p
grafik 4.1 di atas, terlihat kenaikan glukosa darah pada DM. Penurunan kadar glukosa darah
Selanjutnya dilakukan analisis data data kadar glukosa darah normal,
dilakukan transformasi data. Namun atanya menjadi homogen namun tidak normal, maka
0,012 yang berarti signifikan antara kelompok N,
lebih mendekati nilai
N D
D+Ss
22
kadar glukosa darah pada N. Dapat disimpulkan bahwa Smallanthus sonchifolius dapat menurunkan kadar glukosa darah secara signifikan.
Hal ini sesuai dengan penelitian Silmara Baroni dkk 2008 yang menggunakan ekstrak daun Smallanthus sonchifolius dengan dosis 400 mgkgbb
selama 14 hari terbukti dapat menurunkan kadar glukosa darah pada tikus yang mengalami diabetes sebanyak 59 mendekati kadar glukosa normal.
7
Penurunan dalam penelitian kita hanya 29 kemungkinan karena dosis ekstrak yang kita
turunkan menjadi 300 mgkgBB.
Pada penelitian ini, penurunan glukosa yang terjadi pada D + SS diperkirakan karena adanya bahan aktif berupa komponen fenol yang terdapat
pada daun insulin Smallanthus sonchifolius, antara lain chlorogenic, dycaffeoylquinic, caffeic acid. Menurut penelitian Vitrac dan Ong KW 2013,
kandungan chlorogenic acids yang ada dalam daun insulin dapat menghambat enzim Glukusa 6 Fosfatase sehingga glukoneogenesis dan glikogenolisis
terhambat sehingga kadar glukosa darah dapat turun.
20