Definisi Operasional No Variabel
                                                                                b Proses Ekstraksi: Ethanol 70,
c Pembersihan Organ: larutan Natrium Hidroklorida 0,9,
d Proses anestesi tikus: dyethil ether, dan
e Pencegahan hipoglikemi pada tikus: dextrose
3.4.3  Proses Ekstraksi Proses  ekstraksi  dilakukan  di  Laboratorium  Pharmacy  Drug
Research PDR dan Laboratorium Riset Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan  Universitas  Islam  Negeri  Syarif  Hidayatullah  Jakarta.  Daun
insulin  sebanyak  1  kg  dihaluskan  menggunakan  blender.  Bahan  yang sudah halus tersebut ditimbang dan didapatkan hasil 750 mg. Kemudian
dilarutkan dalam pelarut ethanol 70 dengan konsentrasi 10. Setelah itu,  larutan  tersebut  diaduk  selama  5  jam  agar  bahan  aktifnya  terlarut
dalam ethanol. Kemudian dilakukan penyaringan pada larutan tersebut. Lalu, dibawa ke IPB untuk dijadikan ke bentuk bubuk dan disimpan di
suhu  4
o
C.  Untuk  pengujian  terhadap  tikus,  ekstrak  daun  insulin dilarutkan dalam air segera sebelum digunakan.
3.4.4  Adaptasi Hewan Sampel Sampel  diadaptasikan  di  Animal  house  pada  hari  ke-1  sampai  ke-
21. Sampel diadaptasikan terhadap segala sesuatu baik terhadap tempat tinggal  barunya,  pemberian  makanan  maupun  pemberian  minuman
yang disamakan pada semua tikus. 3.4.5
Induksi Aloksan Tikus  diinduksi  dengan  aloksan  monohidrat  150  mgkgbb  secara
intraperitoneal.    Induksi  dilakukan  pada  hari  ke-22.  Setelah  hewan diinduksi,  diberi  akses  makanan  secara  bebas  ad  libitum  dan  dalam
waktu  24  jam  pertama  dilakukan  penambahan  40  larutan  D-glukosa monohidrat  untuk  mencegah  terjadinya  hipoglikemi  yang  fatal.
Pengukuran kadar glukosa darah dilakukan 7 hari setelah induksi, yaitu pada  hari  ke-29.  Tikus  dengan  glukosa  200  mgdl  dikatakan  sebagai
tikus DM. 3.4.6
Pemberian Ekstrak Daun Yakon terhadap Tikus
Setelah  tikus  dinyatakan  DM,  dilakukan  pemberian  ekstrak  daun yakon  Smallanthus  sonchifolius  selama  14  hari  hari  ke-29  sampai
hari  ke-43  dengan  dosis  300  mgkgBBhari  pemberian  secara  oral dengan menggunakan alat sonde.
3.4.7 Pengukuran Sampel
3.4.7.1 Glukosa Darah Tikus Kadar glukosa darah diukur sebanyak 3 kali, yaitu pada hari
ke-1  sebelum  diberikan  ekstrak  serta  hari  ke-7  dan  14  setelah pemberian  ekstrak.  Yang  diukur  adalah  glukosa  darah  sewaktu
tikus.  Pertama,  kita  harus  membius  tikus  terlebih  dahulu menggunakan  larutan  dyethil  ether  sampai  terjadi  penurunan
kesadaran.  Hal  ini  dilakukan  agar  mengurangi  rasa  sakit  yang dialami  tikus.  Kemudian,  dilakukan  pemotongan  pada  ekornya.
Setelah  dilakukan  pemotongan,  darah  akan  keluar  dari  vena  dan diteteskan  pada  strip  pengukur  glukosa  darah  dan  dilihat  hasilnya
di glukometer. 3.4.7.2 Berat Badan
Berat  badan  tikus  diukur  sebelum  tikus  diinduksi  aloksan, setelah  tikus  dinyatakan  DM,  dan  selama  14  hari  pemberian
ekstrak, yaitu hari ke-29 sampai 43. Data yang diolah dalam SPSS merupakan rasio berat badan tikus dengan rumus:
=
�� � −14
�� � −1
×100
3.4.7.3 Berat Organ Pankreas, Ginjal, dan Jantung Setelah  berat  badan  dan  kadar  glukosa  darah  tikus  DM
diukur  selama  14  hari  pemberian  ekstrak  daun  yakon,  maka  pada hari ke-43, tikus disacrifice. Setelah itu, organ pankreas, ginjal, dan
jantung  dipisahkan  dari  masing-masing  tikus.  Kemudian  organ tersebut  dimasukkan  dalam  cairan  NaCl  terlebih  dahulu  dan
dikeringkan dengan tissue. Selanjutnya organ tersebut dimasukkan dalam  tabung  organ.  Kemudian  dimasukkan  dalam  kulkas  dengan
suhu  -80
o
C.  Organ  yang  akan  ditimbang  harus  dipisahkan  dari