13
2.4. Kerangka Konsep
Tikus diinduksi aloksan
Pengukuran Berat Ginjal Pengukuran Berat Jantung
Cardiac mass ↑ Nefropati dibetikum
Pengukuran Berat Pankreas
Terjadi reaksi redoks antara aloksan dan dialuric acid
Pengukuran Glukosa Darah
Pengukuran Berat Badan Tikus
Diabetes Melitus Produksi growth
factor berlebihan Glucose mimetic GLUT-2
Terbentuk ROS
Perubahan permeabilitas mitokondria
Induksi apoptosis sel β pankreas
↑ Lipolisis, Proteolisis,
glukoneogenesis Hiperglikemia
Defisiensi insulin
14
2.5. Definisi Operasional No Variabel
Cara ukur Alat ukur
Skala ukur
1. Kadar glukosa darah Darah diambil dari ekor tikus
secukupnya Glukometer Numerik
2. Berat badan Diukur sebelum pemberian
ekstrak dan selama 14 hari pemberian ekstrak
Timbangan berat badan
Numerik
3. Berat organ:
pankreas, ginjal, jantung.
Diukur setelah
sampel disacrifice
Neraca analitik
Numerik
15
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1. Desain Penelitian
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain eksperimental.
3.2. Waktu dan Tempat Penelitian
3.2.1. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember sampai Maret 2013.
3.2.2. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Animal House, Laboratorium Biologi,
Biokimia, Riset, Pharmacy Drug Research PDR, dan Farmakologi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, Jl. Kertamukti no. 05 Pisangan, Ciputat 15419, Tangerang Selatan.
3.3. Sampel Penelitian
Hewan percobaan yang digunakan adalah tikus jantan Sprague dawley usia 2-3 bulan, dengan berat badan rata-rata 200-240 gram yang diperoleh dari
iRatco Inc, Bogor. Penelitian ini dilakukan dengan membagi tikus menjadi 3 kelompok.
Kelompok pertama merupakan kelompok normal N, n = 4. Kelompok kedua merupakan kelompok tikus yang diinduksi aloksan 150 mgkgBB atau disebut
juga kelompok DM D, n = 4. Sedangkan kelompok ketiga merupakan tikus yang diinduksi aloksan dan diberikan terapi ekstrak daun yakon Smallanthus
sonchifolius dengan dosis 300 mgkgBBhari D + SS, n = 4. Penentuan jumlah sampel pada setiap kelompok penelitian menggunakan
rumus Federer yaitu:
Keterangan: t = jumlah kelompok, n = jumlah sampel
− 1 3 − 1 15 − 1 2 15
RUMUS FEDERER: − 1 − 1 15
2 − 2 15 2 15 + 2
2 17 8,5
Dibulatkan menjadi 9 Menurut hasil perhitungan menggunakan rumus federer didapatkan jumlah
sampel minimum yang harus ada dalam setiap kelompok percobaan adalah 9 ekor. 3.3.1. Kriteria Inklusi
Kontrol Negatif atau kelompok Normal : tikus jantan strain
Sprague dawley dengan kadar glukosa darah 200 mgdL Kontrol Positif atau kelompok DM
: tikus jantan strain Sprague dawley dengan kadar glukosa darah 200 mgdL
3.4. Cara Kerja Penelitian
3.4.1 Alat Penelitian
Alat-alat yang harus disiapkan untuk penelitian ini antara lain: kandang tikus, glukometer, glucotest strip, neraca hewan, syringe, oral
sonde, neraca analitik, timbangan milligram, minor set, tissue, kulkas - 80
o
C, dan 4
o
C. 3.4.2
Bahan Penelitian Bahan utama untuk penelitian ini adalah daun yakon Smallanthus
sonchifolius sebanyak 1 kg yang diperoleh dari Pusat Penjualan Tanaman “Bursa Bibit” Yogyakarta. Daun yakon yang telah didapatkan
dideterminasi dahulu di Pusat Konservasi Kebun Raya Bogor untuk memastikan apakah sampel sudah benar. Setelah proses determinasi,
bahan diekstraksi di Laboratorium Riset Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Kemudian ekstrak tersebut dijadikan ke bentuk sediaan bubuk yang dilakukan di Institut Pertanian Bogor. Dan didapatkan hasil kira-kira
sebanyak 250 gram ekstrak kering daun yakon. Bahan-bahan kimia yang diperlukan untuk penelitian ini antara
lain: a
Induksi kondisi DM pada tikus: Aloksan Monohidrat 5,