Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Interaksi Sosial

7 Perkembangan Jama’ah Salafiyyah dapat dikatakan meningkat dari tahun ketahun, terutama di Universitas Sumatera Utara. Banyaknya jumlah mahasiswa yang mamasuki ajaran Salafiyyah pada setiap rutinitas dakwah yang mereka adakan menjadi indicator penting untuk melihat peningkatan ini. Ada daya tarik tersendiri yang mereka berikan. Mereka mampu menjelaskan agama dengan pola berpikir yang masuk akal namun tidak menyalahi aturan agama yang ada. Dari segi pola tingkah laku, mahasiswa yang mengikuti ajaran Salafiyyah dapat dilihat banyak yang berubah terutama dari segi tingkah laku, berbusana dan nilai-nilai kesehariannya. Sehingga dari satu sisi dapat menciptakan kesenjangan bagi komunitas mahasiswa lainnya. Dari sinilah penulis tertarik meneliti tentang pola interaksi sosial Jama’ah Salafiyyah, khususnya di Universitas Sumatera Utara USU.

1.2 Perumusan Masalah

Dari pemaparan latar belakang di atas, adapun yang menjadi rumusan masalah yang akan diangkat adalah 1. Bagaimana interaksi sosial antar sesama mahasiswa anggota Jama’ah Salafiyyah di Universitas Sumatera Utara ? 2. Bagaimanakah interkasi sosial mahasiswa Jama’ah Salafiyyah dengan mahasiswa yang bukan anggota Jama’ah Salafiyyah di Universitas Sumatera Utara ? Universitas Sumatera Utara 8

1.3 Tujuan Penelitian

Di dalam sebuah penelitian, memang membutuhkan cara pandang tujuan. Yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui secara detail pola interaksi sosial Jama’ah Salafiyyah, khususnya Jama’ah Salafiyyah di Universitas Sumatera Utara.

1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan kajian ilmiah bagi mahasiswa, khususnya bagi mahasiswa Sosiologi, serta dapat memberikan sumbangsih dan kontribusi bagi ilmu sosial dan masyarakat. 2. Manfaat Praktis Hasil dari penelitian ini diharapkan mampu meningkatkan kemampuan kajian ilmiah bagi penulis dan mampu juga sebagai referensi dan rujukan penelitian yang terkait di dalam penelitian ini. 3. Manfaat Bagi Peneliti Penelitian ini diharapkan mampu menambah wawasan dan motivasi bagi peneliti untuk mendalami tentang metode penelitian sosial, serta menerapkan prinsip-prinsip ilmiah yang ada dalam ilmu sosiologi. Universitas Sumatera Utara 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Interaksi Sosial

Salah satu karakteristik pribadi manusia adalah mempunyai naluri untuk melakukan interaksi sesamanya semenjak dia dilahirkan di dunia. Sehingga boleh dikatakan, interaksi sesama manusia sudah menjadi keharusan dan kebutuhan. Dengan memenuhi kebutuhan tersebut, ia juga mampu memenuhi kebutuhan-kebutuhannya yang lain. Boleh disimpulkan tanpa interaksi dengan manusia lain, manusia tidak akan dapat bertahan hidup. Menurut Gillian dan Gilliandalam Soerjono Soekanto, 1984 : 498 interaksi sosial adalah merupakan sebagai hubungan hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orang perorangan dengan kelompok manusia. Interaksi sosial merupakan suatu konsep yang sangat penting dalam Sosiologi. Istilah tersebut secara kontak timbal balik atau interstimulasi dan respons antara individu- individu dan kelompok. Dalam interaksi sosial mempunyai ciri-ciri antara lain : 1. Pelaku interaksi lebih dari seorang, biasanya berjumlah dua, tiga atau lebih; 2. Komunikasi antar pelaku juga kerap menggunakan simbol- simbol; 3. Adanya suatu dimensi waktu yang meliputi masa lampau, kini dan akan datang yang menentukan sifat dari aksi yang sedang berlangsung; dan 4. Mempunyai suatu tujuan tertentu. Menurut Kimbal Young dan Raymond W Mark dalam Soekanto,1982: 58 menyatakan bahwa interaksi sosial adalah kunci dari semua kehidupan sosial. Oleh karena tanpa interaksi, tidak akan mungkin ada kehidupan bersama. Dalam interaksi yang Universitas Sumatera Utara 10 dilakukan oleh manusia mempunyai syarat- syarat agar interaksi terjadi dengan baik, yaitu : 1. Kontak 2. Komunikasi Kontak pada dasarnya merupakan aksi dari individu atau kelompok agar mempunyai makna bagi pelakunya dan kemudian ditangkap oleh individu atau kelompok lain. Penangkapan makna tersebut yang menjadi pangkal tolak untuk memberikan reaksi. Kontak dapat terjadi secara langsung melalui gerak dari fisikal organisme action of physic organism. Misalnya melalui melalui pembicaraan, gerak, isyarat dan dapat pula secara tidak langsung. Misalnya melalui tulisan atau bentuk-bentuk komunikasi jarak jauh, seperti telepon, chatting dan sebagainya. Sebagaimana yang dikatakan oleh Alvindan Helen Gouldner dalam Taneko 1990 : 110, interaksi adalah suatu aksi dan reaksi di antara orang-orang, jadi tidak mempedulikan secara berhadapan muka secara langsung ataukah melalui simbol-simbol seperti bahasa, tulisan, tingkah laku, pakaian dan sebagainya. Semuanya itu tercakup di dalam konsep interaksi, selama hubungan itu mengharapkan adanya satu atau lebih bentuk respons. Komunikasi muncul setelah kontak berlangsung. Terjadi kontak belum berarti telah ada komunikasi, karena komunikasi itu timbul apabila seseorang indivdu memberi tafsiran pada perilaku orang lain. Dengan tafsiran itu, lalu seseorang itu mewujudkan dengan perilaku tadi dimana perilaku tersebut merupakan reaksi terhadap perasaan yang ingin disampaikan oleh orang lain. Sehubungan dengan komunikasi, Schlegd berpendapat bahwa manusia adalah makhluk sosial yang dapat bergaul dengan dirinya sendiri, menafsirkan makna-makna, Universitas Sumatera Utara 11 objek-objek di dalam kesadaran dan memutuskan bagaimana ia bertindak secara berarti sesuai dengan penafsiran itu Taneko, 1990 : 75. Nyatalah bahwa komunikasi merupakan proses berlangsungnya interaksi sosial secara nyata. Oleh karena itu, dalam Jama’ah Salafiyyah perlu adanya komunikasi, komunikasi diantara sesama jama’ah maupun di luar golongannya, didalam mengajarkan ajaran agama Islam, komunikasi merupakan esensi yang terpenting dalam mengembangkan ajaran Islam karena komunikasi merupakan jembatan penghubung di dalam melaksanakan kebutuhan dalam kehidupan, komunikasi dakwah Salafiyyah bermaknakan amar ma’ruf nahi mungkar perintah mengerjakan kebaikan dan mencegah keburukan yang sesuai landasan Al-quran dan Sunnah. Rahmat,65:2005 proses sosialisasi dakwah Salafiyyah didukung oleh komunikasi yang relepan di antara sesamanya dan diluar golongannya,sehingga perkembangannya cenderung terjadi karena bersentuhan langsung dengan Jama’ah Salafiyyah. Komunikasi dakwah Salafiyyah juga berbentuk tidak langsung seperti banyaknya buku-buku Salafi yang beredar di tengah masyarakat, mencontohkan perilaku-perilaku Islam di tengah masyarakat, seperti halnya yang terdapat dalam Jama’ah Salafiyyah FISIP Universitas Sumatera Utara mereka berbeda dari mahasiswa lainnya, baik dari segi berpakaian maupun dari segi pergaulan. Mereka lebih betah di musholla dari pada bergaul sebagaimana mahasiswa FISIP pada umumnya, seperti nongkrong di kantin di DPR di bawah pohon rindang. Sepintas dilihat prilaku mereka cendrung tertutup dari luar akan tetapi di musholla mereka selalu menjalin komunikasi dengan komunitas atau mahasiswa lainnya. Universitas Sumatera Utara 12

2.2 Tindakan Sosial