16. Menetapkan intrument lain sebagai efek selain yang telah ditentukan dalam pasal
1 angka 5, dan 17.
Melakukan hal-hal lain yang diberikan berdasarkan Undang-Undang ini.
B. Bentuk Pengawasan Bapepam Dalam Pelaksanaan Prinsip Keterbukaan
Bapepam akan mengenakan sanksi administrasi atas setiap pelanggaran terhadap peraturan–peraturan tersebut di atas oleh pihak yang memperoleh izin,
persetujuan, atau pendaftaran dari apa yang ditugaskan dalam UUPM pasal 102 ayat 2, sanksi administrasi dapat berupa :
1. Peringatan tertulis;
2. Denda yaitu kewajiban untuk membayar sejumlah uan tertentu;
3. Pembatasan kegiatan usaha;
4. Pembekuan kegiatan usaha;
5. Pencabutan izin usaha;
6. Pembatalaln persetujuan; dan
7. Pembatalan pendaftaran.
Dalam menerapkan sanksi administrasi ini, Bapepam perlu memperhatikan aspek pembinaan terhadap pihak yang dimaksud. Pihak yang dimaksud adalah
Emiten, Perusahaan Publik, bursa Efek, Lembaga Kliring dan Penjamin LPK, Lembaga Penyimpanan, dan Penyelesaian LPP, Reksa Dana, Wakil Perantara
Pedagang Efek, Wakil Penjamin Emisi Efek, Wakil Manajer Investasi, Biro Administrasi Efek, Kustodian, Wali Amanat, Profesi Penunjang pasar Modal dan
Universitas Sumatera Utara
pihak-pihak lain yang telah memperoleh izin, persetujuan dan pendaftaran dari Bapepam. Ketentuan ini juga berlaku bagi direktur, komisaris, dan setiap pihak yang
memiliki sekurang-kurangnya 5 saham emiten atau perusahaan publik sebagaimana yang dimaksud dalam UUPM Pasal 87.
Selain itu, UUPM Pasal 107 menegaskan bahwa setiap pihak yang sengaja bertujuan menipu dan merugikan pihak lain atau menyesatkan Bapepam,
menghilangkan, atau memalsukan catatan dari pihak yang memperoleh izin, persetujuan atau pendaftaran dari Bapepam termasuk emiten dan perusahaan publik
diancam dengan hukuman pidana paling lama 3 tiga tahun dan denda paling banyak Rp 5.000.000,- Lima Juta Rupiah.
Dalam Pasal 80 Undang-Undang No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal disebutkan :
1. Jika pernyataan pendaftaran dalam rangka penawaran umum memuat informasi
yang tidak benar tentang fakta material sesuai dengan ketentuan Undang-Undang ini dan atau peraturan pelaksanaan sehingga informasi dimaksud menyesatkan
maka : a.
Setiap pihak yang menandatangani pernyataan pendaftaran, b.
Direktur dan komisaris emiten pada waktu pernyataan pendaftaran menjad efektif,
c. Penjamin pelaksana emisi efek dan
d. Profesi penunjang pasar modal atau pihak lain yang memberikan pendapat
atau keterangan dan atas persetujuan dimuat dalam pernyataan pendaftaran,
Universitas Sumatera Utara
wajib bertanggungjawab, baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama atas kerugian yang ditimbulkan akibat perbuatan dimaksud.
2. Pihak sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 huruf d hanya bertanggungjawab
atas pendapatan atau keteranga yang diberikan. 3.
Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 tidak berlaku dalam hal pihak sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 huruf c dan huruf d dapat membuktikan
bahwa pihak yang bersangkutan telah bertindak secara profesional dan telah mengambil langkah-langkah yang cukup untuk memastikan bahwa :
a. Pertanyaan atau keterangan yang dimua dalam pernyataan adalah benar; dan
b. Tidak ada fakta material yang diketahui yang tidak dimuat dalam pernyataan
pendaftaran yang diperlukan agar pernyaan pendaftaran tersebut tidak menyesatkan.
4. Tuntutan ganti rugi dalam hal terjadinya pelanggaran sebagaimana dimaksud
dalam ayat 1 hanya dapat diajukan dalam jangka waktu 5 tahun sejak pernyataan pendaftaran tersebut.
Selanjutnya diterangkan dalam Pasal 81 –nya : 1.
Setiap pihak yang menawarkan atau menjual efek dengan menggunakan prospektus atau dengan cara lain, baik tertulis maupun lisan, yang memuat
informasi yang tidak benar tentang fakta material dan pihak tersebut mengetahui atau sepatutnya mengetahui hal tersebut wajib bertanggungjwab atas kerugian
yang ditimbulkan akibat perbuatan dimaksud.
Universitas Sumatera Utara
2. Pembelian efek yang telah mengetahui bahwa informasi tersebut tidak benar dan
menyesatkan sebelummelaksanakan pembelian efek tersebut tidak dapat mengajukann tuntutan ganti rugi terhadap kerugian yang ditimbulkan dari
transanksi efek dimaksud. Dari uraian pasal tersebut di atas dapat dilihat bahwa dasarnya keterbukaan
informasi dalam kegiatan pasar modal dilakukan oleh lembaga penunjang pasar modal, dan tanggungjawab masing-masing profesi penunjang pasar modal tersebut
terbatas pada pendapatan atau ketergantungan yang diberikan dalam rangka pernyetaan pendaftaran, oleh karena itu pemodal hanya dapat menuntut ganti rugi
atas kerugian yang ditimbulkan dari pendapatan atau penilaian yang diberikan profesi penunjang pasar modal.
Penjamin pelaksanaan emisi efek profesi penunjang pasar modal tidak dapat dituntut ganti rugi atas kerugian oleh pemodal apabila penjamin dituntut ganti rugi
atas kerugian yang diderita oleh pemodal apabila penjamin peaksanaan emisi efek atau profesi penunjang pasar modal tersebut telah melakukan penilalian atau
memberikan pendapatnya secara profesional, dalam arti pekerjaan telah dilaksanakan sesuai dengan norma pemeriksaaan, prinsip-prinsip dan kode etik masing-masing
profesi, dan pendapatnya atau penilainnya itu telalh secara independen, selain itu, penjamin pelaksana emisi efek atau profesi penunjang pasar modal telah melakukan
langkah-langkah konkrit yang diperlukan untuk memastikan kebenaran dari pernyataan atau keterangan yang diungkapkan dalam pernyataan atau keterangan
yang diungkapkan dalam pernyataan pendaftaran.
Universitas Sumatera Utara
Sejak tahun 1977 Pemerintah mulai mencoba mengaktifkan bursa saham yang sebenaranya telah dikenal sebelum Perang Dunia II. Kegiatan hingga 1987 bersifat
sporadic, transaksi berlangsung amat sedikit, sementara perusahaan-perusahaan yang ikut di bursa efek terdorong untuk memenuhi ketentuan PMA Penanaman Modal
Asing yang mengharuskan partisifasi saham domestik sejak tahun 1988, terutama sejak Oktober 1988, Pasar Modal Jakarta bergerak amat aktif dan dibuka pula Bursa
Pararel, Over The Counter dan Bursa Efek Surabaya. Pasar modal merupakan dasar bursa saham yang diperjualbelikan antara para
investor, dikatakan efisien apabila informasi mengenai harga saham yang tersedia lalntai bursa. Hal tersebut berarti bahwa seluruh strategi perdagangan di bursa efek
berdasarkan informasi yang tersedia, sehingga dapat diperkirakan mengenai keuntungan serta resiko yang terdapat di dalamnya.
Efisien dalam transaksi efek merupakan salah satu bentuk incentif bagi calon emiten, meupun calon investor beli atau jual. Cepat transaksi, murah biaya pencatatan
lissigfee, biaya penitipan pada bank Custodian serta sistem pengawasan yang cepat dan tepat akan menciptakan dinamika pasar modal.
Pelanggaran terhadap aturan main dalam transaksi efek sering disebabkan karena lemahnya sistem pengawasan yang dilakukan oleh pihak pengelolah bursa
maupun pengawasan bursa, ssehingga apabila terjadi pelanggaran transaksi efek baik karena manipulasi, informasi yang menyesatkan maupun insider trading sulit
terdeteksi dini.
Universitas Sumatera Utara
Dalam rangka memberikan pemahaman kepada masyarakat tentan keadaan perusahaan yang melakukan emisi. Perusahaan tersebut harus menyampaikan segala
fakta material atau harus terbuka kepada masyarakat. Permasalahan yang timbul adalah menjaga rahasia perusahaan disatu pihak dan hak-hak pemegang saham untuk
melindungi investasi mereka di pihak lain, sehingga hal tersebut merupakan suatu dilema. Hukum disatu pihak terus mengejar memperincikan sedetil-detilnya tentang
hal-hal apa saja yang mesti didisclose oleh pihak-pihak penyandang kewajiban disclousere. Dipihak lain, hukum juga harus memproteksi kepentingan tertentu dari
pihak yang diwajibkan membuka informasi saham. Perusahaan tersebut harus menyampaikan segala fakta material atau harus terbuka kepada masyarakat.
Praktek perdagangan yang menggunakan informasi yang belum terbuka untuk umum ternyata banyak yang tidak dapapt terjaring dengan ketentuan insider trading
dalam transaksi efek. Pasal 95 UUPM memberikan peluang bagi pihak lain yang tidak termasuk kategori orang dalam, melakukan transaksi saham perusahaan yangg
bersankutan berdasarkan informasi tidak langsung. Pengertian
insider trading dalam UUPM tersebut secara tidak langsung merupakan pengertian insider trading berdasarkan fiduciary thory yang berlaku di
Amerika Serikat. Teori tersebut tidak mampu menjaring praktek insider trading yang dilakukan oleh bukan orang dalam, tetapi memperoleh informasi secara tidak
langsung atau tidak sengaja dari orang dalam. Keadaan tersebut merupakan salah satu penyebab sulitnya menelusuri praktek insider trading.
Universitas Sumatera Utara
Larangan terhadap orang dalam tidak di kenakan kepada perusahaan efek perusahaan yang melakukan kegiatan usahanya sebagai penjamin emisi efek,
perantara perdagangan efek dan manajer investasinya, dengan kata lain bahwa perusahaan efek yang memilki informasi orang dalam diperbolehkan melakukan
transaksi efek perusahaan publik atau emiten tersebut dengan ketentuan bahwa transaksi tersebut dilakukan bukan atas tanggungannya sendiri tetapi atas perintah
nasabahnya mengenai efek yang bersangkutan. Insider trading berbahaya bagi kelangsungan hidup pasar modal, itu di
sebabkan hilangnya kepercayaan investor teradap bursa akan menyebabkan perubahan kebijakan investasinya dengan akhirnya bursa tidak dianggap sebagai
alternatif sumber pembiayaan yang menguntungkan.
104
Hilangnya kepercayaan investor terhadap emiten merupakan salah satu penyebab hilangnya image positif investor, dan apabila hal tersebut terjadi maka sulit
bagi emiten merebut kembali simpatik masyarakat. Hal tersebut akan berdampak negatif secara luas baik dari aspek ekonomi, sumber daya serta pasar yang ada.
Kegiatan pasar modal merupakan salah satu asset bangsa yang tujuannya untuk meningkatkan kinerja perekonomian dan pertumbuhan devisa bagi Negara. Maka
dalam hal ini pemerintah diharapkan melakukan upaya sosialisasi mengenai fungsi dan peranan pasar modal bagi masyarakat luas, khususnya bagi pengusaha menengah
sehingga mereka dapat melakukan investasi di Pasar Modal.
104
Bismar Nasution III, Op Cit, Hal 52
Universitas Sumatera Utara
Bila dibandingkan dengan negara lain yang telah memiliki Undang-Undang yang melarang perdagangan orang dalam secara khusus, tampak bahwa aturan
mengenai perdagangan orang dalam yang terdapapt di Indonesia memang masih minim yaitu hanya merupakan sebagian dari yang mengatur tentang penipuan,
manipulasi pasar dan perdagangan orang dalam. Namun demikian bila dibandingkan dengan UUPM yang lama yaitu Undang-Undang No.15 Tahun 1952 tentang
Penetapan Undang-Undang Darurat tentang Bursa sebagai Undang-Undang hal ini sudah merupakan peraturan-peraturan sebelumnya.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN