Periode Keempat Tahun 1988-1995 Periode Kelima Mulai Agustus 1997

kembali 35 yang ditandai dengan peresmian Bursa Efek Jakarta BEJ, dimana PT. Semen Cibinong merupakan perusahaan pertama yang sahanya tercatat di BEJ pada saat itu. Kebijakan pemerintah merupakan unsur yang kruisal dalam mempengaruhi kepercayaan investor terhadap pergerakan harga saham di bursa. Karena hal-hal yang menentukan bagi pertumbuhan perusahaan didomisili oleh pertimbangan kebijakan pemerintah. Untuk menstimulasi dan merangsang perkembangan pasar modal di Indonesia, pemerintah melakukan deregulasi yang dianggap sangat mempengaruhi perkembangan pasar modal di Indonesia, antara lain adalah Paket 24 Desember 1987 Pakdes, Paket 27 Oktober 1998 Pakto dan 20 Desember 1988 Pakdes. 36

4. Periode Keempat Tahun 1988-1995

Periode ini disebut juga sebagai periode kebangkitan pasar modal. Sejak Pasar Modal Indonesia diaktifkan kembali pada tahun 1977 sampai tahun 1988, BEJ dikatakan dalam keadaan tidur yang panjang selama belasan tahun, sebelum tahun 1988 hanya 24 perusahaan yang terdaftar di BEJ. Setelah tahun 1988 hanya tiga tahun saja, yatu sampai 1990 jumlah perusahaan yang terdaftar di BEJ meningkat menjadi 127 perusahaan kemudian pada tahun 1996 jumlah perusahaan yang terdaftar 35 Pasar modal Indonesia diaktifkan kembali dengan tujuan mempercepat proses perluasan mengikutsertakan masyarakat dalam pemilikan saham perusahaan-perusahaan swasta menuju pemerataan pendapat masyarakat, dan untuk menggairahkan partisipasi masyarakat dalam pengarahan dan penghimpunan dana untuk membiayai pembangunan nasional, serta mendorong perusahaan yang sehat dan baik untuk menjual sahamnya melalui pasar modal dengan memberikan keringanan di bidang perpajakan. Lihat Iskandar Z. Alwa Op, Cit, Hal 15 36 Sawidji Widiantdmodjo, Op, Cit, Hal 22 Universitas Sumatera Utara meningkat menjadi 128. pada periode ini terjadi Initial Public Offering 1P0, yang menjadi peristiwa nasional. 37 Periode ini juga dicatat sebagai periode kebangkitan BEJ dan BES. Bursa Efek Surabaya atau Surabaya Stock Excange di buka kembali pada tanggal 16 Juni 1989 pada tahun 1990 jumlah emiten yang tercatat di BES meningkat, sampai akhir tahun 1996 tercatat 208 emiten dengan nilai kapitalisasi Rp.191,57 Trilyun. Semua saham yang tercatat di BEJ juga secara otomatis di perdagangkan di BES.

5. Periode Kelima Mulai Agustus 1997

Periode ini disebut sebagai periode otomatisasi, yang dimulai 1995, karma peningkatan kegiatan transaksi sudah meningkat dan melebihi kapasitas manual. BEJ memutuskan untuk mengotomatiskan kegiatan transaksi di bursa. Sistem otomatis yang diterpkan di BEJ diberi nama Jakarta Automated Trading Sistem JATS dan mulai beroperasi pada hari Senin Tanggal 22 Mei 1995. Volume perdagangan saham sesudah JATS di BEJ terns menerus mengalami perkembangan dan kenaikan yang signifikan. Pada tanggal 19 September 1996 yang diumumkan secara otomatis, yang disebut Surabaya Market Informasi and Automated Remote Trading S-Mart. Sistem S-Mart ini diintegrasikan dengan sistem JATS di BEJ dan sistem di KDEI Kliring Deposit Efek Indonesia untuk penyeleseaian transaksi. 37 Iskandar Z. Alwi, Op, Cit. Hal 16 Universitas Sumatera Utara

6. Periode Keenam Mulai Agustus 1997