Periode Pertama Periode Kedua Tahun 1952-1960

tentang pasar modal, perlu adanya pengetahuan dan pemahaman sejarah pasar modal itu sendiri agar dapat menjadi bahan perbandingan dalam perkembangan pasar modal pada masa yang akan dating. Sejarah perkembangan pasar modal di Indonesia terbagi atas enam periode,yaitu : 28

1. Periode Pertama

Periode ini disebut periode penjajahan, dimana pads tahun 1912 adalah tahun pertama pasar modal didirikan di Indonesia oleh pemerintah Hindia Belanda. Netherlands Indies di Batavi yang diselenggarakan oleh Vereniging Voor de Effectenhendel pads tanggal 14 Desember 1912. Efek yang diperjualbelikan dalam bursa ini adalah saham dan obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan Belanda yang beroperasi di Indonesia. Para investor yang berperan pads saat itu adalah orang-orang Hindia Belanda dan Eropa lainnya. Pada awalnya pendirian Bursa Batavia terdapat 13 tiga belas anggota bursa 29 perkembangan pasar modal di Batavia yang begitu pesat, sehingga menarik minat kota lain untuk membuka bursa efek barn. Akhirnya, pads tanggal 11 januari 1925 kota Surabaya resmi menyelenggarakan perdagangan efek, dan diikuti kota Semarang yang diresmikan pads tanggal 1 Agustus 1925. 30 28 Iskandar z. Alwi, Op. Cit, Hal 15 29 Firma Dunlo Kolf, Firma Gijselman Steup, Firma Monod 7 Co. Firma Andree Witnsi Co. Fima A.W. Deelaman, Firma H. Jul Joostenz, Firma Jeanatte Walen, Firma Wie kert Geerlings, Firma Wi;bbrink Co. Firma Wieekert VA Linden, Firma Vermays Co. Firma Cruyff Co, Firma Gedbroedres Dull. Lihat M. Irsan dan Indra Surya, Op.Cit, Hal 64 30 Ibid, Hal 64 Universitas Sumatera Utara Gejolak politik yang terjadi di Eropa pads awal Tahun 1939 dan berujung pads pecahnya Perang Dunia II sangat mempengaruhi perdagangan efek yang ada di kota Jakarta, Surabaya dan Semarang, sehingga bursa efek di tiga kota tersebut harus ditutup, sehingga menandai berhentinya aktifitas pasar modal di Indonesia. 31

2. Periode Kedua Tahun 1952-1960

Periode ini disebutkan sebagai periode orde lama. Pemerintah Republik Indonesi menerbitkan obligasi setelah pemerintah Belanda mengakui kedaulatan Republik Indonesia. Peristiwa ini ditandai dengan aktifnya kembali pasar modal Indonesia. Untuk menetapkan keberadaan bursa efek tersebut, pada tanggal 1 September 1951 Pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan Undang-Undang Darurat Nomor 13 Tahun 1951 tentang Bursa, yang kemudian ditetapkan sebagai Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1952 tentang Pasar modal. Akhirnya Bursa Efek Jakarta BEJ dibuka kembali. pada tanggal 3 Juni 1952. 32 Perkembangan pesat pasar modal Indonesia pada saat itu hanya berlangsung hingga tahun 1958, inflasi dan resesi ekonomi telah merusak sendi-sendi 31 Penutupan bursa efek di tiga kota tersebut sangat menyulitkan pars pemilik efek, dan berakibat pula pada penutupan kantor-krntor pialang Berta pemutusan hubungan kerja pada pegawainya. Dengan demikian dapat dikatakan, bahwa pecahnya Perang Dunia 11 menandai berakhirnya aktifitas pasar modal di Indonesia pada zaman penjajahan Belanda, tereatat emisi efek di Indonesia sudah mencapai sekitar NIF 1,4 miliar, Lihat Sawijdi Widoatmodjo, Jurus Jitu Go Public bagaimana Meningkatkan Kekayaan pemegang saham dan perusahaan tanpa kehilangan konstrol. Jkarta : Gramedia, 2004, Hal 17 32 Tujuan dibukanya bursa ini untuk menampung obligasi pemerintahan yang sudah dikeluarkan pada tahun-tahun sebelumnya. Penyelenggaraan bursa efek yang dibuka di Jakarta tersebut dilakukan oleh Perserikatan Perdagangan Uang dan Efe-Efek PPUE di mans Bank Indonesia terlibat sebagai penasehat. Lihat Iskandar Z. Alwi, Op.Cit, Hal 18 Universitas Sumatera Utara perekonomian Indonesia, hal ini disebabkan : banyaknya investor warga Negara Belanda yang meninggalkan Indonesia. Adanya nasiosalisasi perusahaan-perusahaan Belanda oleh Pemerintah Republik Indonesia sesuai dengan Undang-Undang No. 86 Tahun 1958 tentang nasionalisasi. Tahun 1960 Badan Nasionalisasi perusahaan Belanda BANAS melakukan perdagangan efek-efek yang diterbitkan oleh perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Indonesia termasuk efek-efek dengan nilai mata uang Belanda. 33

3. Periode Ketiga Tahun 1977-1988