Nurfitriana Debi. Karakteristik Balita Penderitagastroenteritis Yang Dirawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr.R.M.Djoelham Binjai Tahun 2006, 2007
USU Repository © 2009
mulai dibiasakan dengan makanan orang dewasa dimana hal tersebut dapat beresiko terhadap kesehatan anak terutama pada sistem pencernaannya.
Disamping itu, makanan sudah terkontaminasi oleh mikroorganisme patogen penyebab diare akibat cara pengolahan dan penyajian makanan yang kurang
higiene.
28
Sementara pada umur 1 – 2 tahun, anak sudah mulai bisa berjalan dan bermain, hal ini mengakibatkan penderita penyakit diare terbanyak berdasarkan
golongan umur di bawah lima tahun yaitu 70-80.
26
6.1.2 Jenis Kelamin Gambar 6.2 Diagram Pie Balita Penderita Gastroenteritis Berdasarkan
Jenis Kelamin yang Dirawat Inap di RSUD Dr.R.M.Djoelham Binjai Tahun 2006
Berdasarkan gambar 6.2 dapat dilihat bahwa proporsi balita penderita gastroenteritis yang dirawat inap di RSUD Dr.R.M.Djoelham Binjai terbanyak
adalah laki-laki yaitu sebesar 56,8, sedangkan perempuan sebesar 43,2. Hal ini sesuai dengan penelitian Nahrisah di Rumah Sakit Martha Friska
Medan tahun 2005 dengan desain case series bahwa penderita gastroenteritis yang terbanyak adalah laki-laki sebesar 52,6 60 orang.
30
Nurfitriana Debi. Karakteristik Balita Penderitagastroenteritis Yang Dirawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr.R.M.Djoelham Binjai Tahun 2006, 2007
USU Repository © 2009
6.1.3 Pekerjaan Orang tua Gambar 6.3 Diagram Pie Balita Penderita Gastroenteritis Berdasarkan
Pekerjaan Orang tua yang Dirawat Inap di RSUD Dr.R.M.Djoelham Binjai Tahun 2006
Berdasarkan gambar 6.3 di atas dapat dilihat bahwa proporsi balita penderita gastroenteritis yang dirawat inap di RSUD Dr.R.M.Djoelham Binjai
berdasarkan pekerjaan orang tua terbanyak adalah wiraswasta yaitu sebesar 69,1, pegawai swasta 14,4 , PNS 12,3 , TNI 2,1, dan buruh 2,1.
Status wiraswasta memperlihatkan bahwa pekerjan orang tua balita penderita gastroenteritis bervariasi, diasumsikan bahwa rata-rata mereka berasal
dari keluarga dengan status ekonomi rendah dengan pertimbangan bahwa keluarga dengan status ekonomi tinggi akan lebih memilih fasilitas rumah sakit
swasta yang dianggap lebih tinggi cakupan pelayanannya. Pekerjaan orang tua secara tidak langsung menggambarkan status ekonomi
keluarga Balita dari keluarga dengan status ekonomi rendah mempunyai resiko kesakitan diare lebih tinggi dibandingkan dengan balita dari keluarga dengan
status ekonomi tinggi. Hal ini dipengaruhi oleh berbagai faktor sebagai dampak dari status ekonomi rendah, diantaranya adalah ketersediaan jamban keluarga dan
Nurfitriana Debi. Karakteristik Balita Penderitagastroenteritis Yang Dirawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr.R.M.Djoelham Binjai Tahun 2006, 2007
USU Repository © 2009
air bersih yang tidak memenuhi syarat kesehatan serta keadaan gizi balita yang rendah. Disamping itu, tingkat ekonomi rendah akan mengakibatkan daya beli
rendah sehingga kebutuhan pangan untuk keluarga kurang mencukupi dan mengakibatkan status gizi balita menjadi kurang.
31
6.1.4 Status Gizi Gambar 6.4 Diagram Pie Balita Penderita Gastroenteritis Berdasarkan