Komplikasi Gambar 6.6 Diagram Pie Balita Penderita Gastroenteritis Berdasarkan Lama rawatan Rata-rata Keadaan Sewaktu Pulang Gambar 6.7 Diagram Pie Balita Penderita Gastroenteritis Berdasarkan

Nurfitriana Debi. Karakteristik Balita Penderitagastroenteritis Yang Dirawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr.R.M.Djoelham Binjai Tahun 2006, 2007 USU Repository © 2009 mengalami banyak kehilangan cairan akan mengalami dehidrasi berat dan sebaliknya. 34 Dari hasil penelitian dapat diasumsikan bahwa banyaknya penderita yang mengalami dehidrasi ringan dapat dikaitkan dengan pengetahuan dan tindakan orang tua yang sudah cukup baik memberikan pertolongan pertama pada anak berupa oralit ataupun makanan cair lainnya saat gejala diare baru muncul sehingga anak tidak sempat kehilangan banyak cairan yang berakibat dehidrasi berat.

6.1.6 Komplikasi Gambar 6.6 Diagram Pie Balita Penderita Gastroenteritis Berdasarkan

Komplikasi yang Dirawat Inap di RSUD Dr.R.M.Djoelham Binjai Tahun 2006 Berdasarkan gambar 6.6 diatas dapat dilihat bahwa proporsi balita penderita gastroenteritis yang dirawat inap di RSUD Dr.R.M.Djoelham Binjai yang mengalami komplikasi sebesar 14,4, sedangkan yang tidak mengalami komplikasi sebesar 85,6. Nurfitriana Debi. Karakteristik Balita Penderitagastroenteritis Yang Dirawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr.R.M.Djoelham Binjai Tahun 2006, 2007 USU Repository © 2009 Dari hasil penelitian dapat diasumsikan bahwa hanya sedikit penderita yang mengalami komplikasi dapat dikaitkan dengan pengetahuan dan tindakan orang tua yang sudah cukup baik untuk segera mencari pengobatan saat anak menderita sakit.

6.1.7 Lama rawatan Rata-rata

Lama rawatan rata-rata balita penderita gastroenteritis yang dirawat inap di RSUD Dr.R.M.Djoelham Binjai tahun 2006 adalah 3,43 hari SD = 1.975, dengan koefisien korelasi sebesar 57,58 10 yang artinya adalah lama rawatan rata-rata balita balita penderita gastroenteritis yang dirawat inap di RSUD Dr.R.M.Djoelham Binjai tahun 2006 adalah bervariasi, dimana lama rawatan minimum adalah 1 hari dan maksimum adalah 14 hari. Lama sakit penderita diare tergantung pada jenis kuman penyebabnya. Pada diare ringan akibat virus umumnya berlangsung selama beberapa hari 3-4 hari dimana anak hanya memerlukan perawatan ringan seperti istirahat dan pemberian cairan yang adekuat. Pada umumnya diare akut pada bayi di Indonesia tidak lagi menunjukkan gejala klinis setelah hari kelima perawatan di rumah sakit. 15

6.1.8 Keadaan Sewaktu Pulang Gambar 6.7 Diagram Pie Balita Penderita Gastroenteritis Berdasarkan

Keadaan Sewaktu Pulang yang Dirawat Inap di RSUD Dr.R.M.Djoelham Binjai Tahun 2006 Nurfitriana Debi. Karakteristik Balita Penderitagastroenteritis Yang Dirawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr.R.M.Djoelham Binjai Tahun 2006, 2007 USU Repository © 2009 Berdasarkan gambar 6.7 dapat dilihat bahwa proporsi balita penderita gastroenteritis berdasarkan keadaan sewaktu pulang yang dirawat inap di RSUD Dr.R.M.Djoelham Binjai terbanyak adalah sembuh yaitu sebesar 70,5, pulang atas permintan sendiri PAPS 24,7, dan meninggal 4,8. Dari hasil penelitian dapat diasumsikan tingginya angka CFR sebesar 4,8 menunjukkan bahwa target Departemen Kesehatan RI untuk menurunkan angka CFR sampai 0 belum tercapai. 6.2 Analisa Statistik 6.2.1 Distribusi Proporsi Umur Berdasarkan Derajat Dehidrasi Gambar 6.8 Diagram Bar Umur Berdasarkan Derajat Dehidrasi Balita Penderita Gastroenteritis yang Dirawat Inap di RSUD Dr.R.M.Djoelham Binjai Tahun 2006 Nurfitriana Debi. Karakteristik Balita Penderitagastroenteritis Yang Dirawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr.R.M.Djoelham Binjai Tahun 2006, 2007 USU Repository © 2009 Dari gambar 6.8 dapat dilihat bahwa balita penderita gastroenteritis dengan dehidrasi ringan terbanyak adalah pada umur 12-36 bulan dengan proporsi sebesar 50. Sementara penderita gastroenteritis dengan dehidrasi sedang terbanyak adalah pada umur 0-12 bulan dengan proporsi sebesar 48,8. Sedangkan penderita gastroenteritis dengan dehidrasi berat terbanyak adalah pada umur 0-12 bulan sebesar 63,6. Analisa menggunakan Chi-Square tidak dapat dilakukan karena terdapat 3 sel 3,33 memiliki nilai yang diharapkan kurang dari 5. 6.2.2 Distribusi Proporsi Status Gizi Berdasarkan Derajat Dehidrasi Gambar 6.9 Diagram Bar Status Gizi Berdasarkan Derajat Dehidrasi Balita Penderita Gastroenteritis yang Dirawat Inap di RSUD DR R.M Djoelham Binjai Tahun 2006 Nurfitriana Debi. Karakteristik Balita Penderitagastroenteritis Yang Dirawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr.R.M.Djoelham Binjai Tahun 2006, 2007 USU Repository © 2009 Berdasarkan gambar 6.9 dapat dilihat bahwa balita penderita gastroenteritis dengan dehidrasi ringan terbanyak memiliki status gizi baik dengan proporsi sebesar 59,6. Sementara penderita gastroenteritis dengan dehidrasi sedang terbanyak memiliki status gizi baik dengan proporsi sebesar 68,3. Sedangkan penderita gastroenteritis dengan dehidrasi berat terbanyak memiliki status gizi baik dengan proporsi sebesar 63,6. Analisa menggunakan Chi-square tidak dapat dilakukan karena terdapat 6 sel 50 memiliki nilai yang diharapkan kurang dari 5. 6.2.3 Distribusi Proporsi Keadaan Sewaktu Pulang Berdasarkan Status Gizi Gambar 6.10. Diagram Bar Keadaan Sewaktu Pulang Berdasarkan Status Gizi Balita Penderita Gastroenteritis yang di Rawat Inap di RSUD Dr. R.M Djoelham Binjai Tahun 2006 Nurfitriana Debi. Karakteristik Balita Penderitagastroenteritis Yang Dirawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr.R.M.Djoelham Binjai Tahun 2006, 2007 USU Repository © 2009 Berdasarkan gambar 6.10 dapat dilihat bahwa balita penderita gastroenteritis yang memiliki status gizi lebih, baik pulang dalam keadaan sembuh maupun pulang atas permintaan sendiri masing – masing dengan proporsi sebesar 50. Penderita yang memiliki status gizi baik, terbanyak pulang dalam keadaan sembuh dengan proporsi sebesar 71,4, dan meninggal sebesar 3,3 CFR = 3,3. Penderita yang memiliki status gizi kurang, terbanyak pulang dalam keadaan sembuh dengan proporsi sebesar 72,5, dan meninggal sebesar 5 CFR = 5. Sedangkan balita yang memiliki status gizi buruk, terbanyak pulang dalam keadaan sembuh dengan proporsi sebesar 61,5, dan meninggal sebesar 15,4 CFR = 15,4. Aanalisa menggunakan Chi-square tidak dapat dilakukan karena terdapat 7 sel 58,3 memiliki nilai yang diharapkan kurang dari 5. Status gizi sangat mempengaruhi kejadian diare. Pada anak yang kurang gizi karena pemberian makan yang kurang, episode diare lebih berat dan berakhir lebih lama. Resiko meninggal akibat diare sangat meningkat bila anak sudah mengalami kurang gizi 21,35 . Nurfitriana Debi. Karakteristik Balita Penderitagastroenteritis Yang Dirawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr.R.M.Djoelham Binjai Tahun 2006, 2007 USU Repository © 2009

6.2.4 Distribusi Proporsi Keadaan Sewaktu Pulang Berdasarkan Derajat Dehidrasi