Status Gizi Gambar 6.4 Diagram Pie Balita Penderita Gastroenteritis Berdasarkan Derajat Dehidrasi Gambar 6.5 Diagram Pie Balita Penderita Gastroenteritis Berdasarkan

Nurfitriana Debi. Karakteristik Balita Penderitagastroenteritis Yang Dirawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr.R.M.Djoelham Binjai Tahun 2006, 2007 USU Repository © 2009 air bersih yang tidak memenuhi syarat kesehatan serta keadaan gizi balita yang rendah. Disamping itu, tingkat ekonomi rendah akan mengakibatkan daya beli rendah sehingga kebutuhan pangan untuk keluarga kurang mencukupi dan mengakibatkan status gizi balita menjadi kurang. 31

6.1.4 Status Gizi Gambar 6.4 Diagram Pie Balita Penderita Gastroenteritis Berdasarkan

Status Gizi yang Dirawat Inap di RSUD Dr.R.M.Djoelham Binjai Tahun 2006 Berdasarkan gambar 6.4 dapat dilihat bahwa proporsi balita penderita gastroenteritis yang dirawat inap di RSUD Dr.R.M.Djoelham Binjai berdasarkan status gizi terbanyak adalah status gizi baik yaitu sebesar 62,3, status gizi kurang 27,4, status gizi buruk 8,9, dan status gizi lebih 1,4. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Kartina di Puskesmas Pematang Panjang Kecamatan Air Putih Kabupaten Asahan tahun 2007 dengan desain case series bahwa status gizi penderita diare pada balita yang terbanyak adalah status gizi baik sebesar 73,64. 32 Nurfitriana Debi. Karakteristik Balita Penderitagastroenteritis Yang Dirawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr.R.M.Djoelham Binjai Tahun 2006, 2007 USU Repository © 2009 Balita penderita gastroenteritis memiliki status gizi baik diasumsikan bahwa status gizi balita sebelum masuk rumah sakit sudah baik, disamping itu banyak penderita yang hanya mengalami dehidrasi ringan sebesar 64,4.

6.1.5 Derajat Dehidrasi Gambar 6.5 Diagram Pie Balita Penderita Gastroenteritis Berdasarkan

Derajat Dehidrasi yang Dirawat Inap di RSUD Dr.R.M.Djoelham Binjai Tahun 2006 Berdasarkan gambar 6.5 di atas dapat dilihat bahwa proporsi balita penderita gastroenteritis yang dirawat inap di RSUD Dr.R.M.Djoelham Binjai berdasarkan derajat dehidrasi terbanyak adalah dehidrasi ringan yaitu sebesar 64,4, dehidrasi sedang 28,1, dan dehidrasi berat 7,5. Hal ini sesuai penelitian Rudy di Rumah Sakit Haji Medan tahun 2003 dengan desain case series bahwa balita penderita gastroenteritis terbanyak mengalami dehidrasi ringan sebesar 65,7. 33 Dehidrasi terjadi bila pengeluaran air dan garam lebih besar dari pada pemasukannya sehingga mengakibatkan gangguan keseimbangan metabolisme tubuh. Kehilangan cairan tersebut dapat melalui tinja dan muntah. Penderita yang Nurfitriana Debi. Karakteristik Balita Penderitagastroenteritis Yang Dirawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr.R.M.Djoelham Binjai Tahun 2006, 2007 USU Repository © 2009 mengalami banyak kehilangan cairan akan mengalami dehidrasi berat dan sebaliknya. 34 Dari hasil penelitian dapat diasumsikan bahwa banyaknya penderita yang mengalami dehidrasi ringan dapat dikaitkan dengan pengetahuan dan tindakan orang tua yang sudah cukup baik memberikan pertolongan pertama pada anak berupa oralit ataupun makanan cair lainnya saat gejala diare baru muncul sehingga anak tidak sempat kehilangan banyak cairan yang berakibat dehidrasi berat.

6.1.6 Komplikasi Gambar 6.6 Diagram Pie Balita Penderita Gastroenteritis Berdasarkan