Peranan Kabupaten Karo Terhadap Perekonomian Sumatera Utara.

Dari sekitar 177.262 orang angkatan kerja Kabupaten Karo tahun 2007 yang berumur 15 tahun keatas, sebanyak 165.489 orang yang bekerja dan 11.773 orang yang mencari pekerjaan. Penduduk Kabupaten Karo lebih banyak bekerja pada lapangan pekerjaan pertanian yaitu 117.360 orang dimana didominasi oleh kaum wanita sebanyak 64.776 orang sedangkan pria hanya 52.584, hal ini desebabkan karena penduduk Kabupaten Karo lebih banyak wanita dibandingkan laki- laki.

4.1.2. Peranan Kabupaten Karo Terhadap Perekonomian Sumatera Utara.

Potensi ekonomi suatu daerah atau wilayah diantaranya dapat dilihat dari peranan masing- masing daerah atau wilayah terhadap pembentukan PDRB secara keseluruhan dan pertumbuhan sektor- sektornya. Sebagai daerah dataran tinggi, Karo ini bisa ditemukan indahnya nuansa alam pegunungan dengan udara yang sejuk dan berciri khas daerah buah dan sayur. Jumlah penduduk yang cukup besar sebagai sumber tenaga kerja, kemudahan trasportasi, lahan yang masih cukup luas merupakan alasan yang mendorong investor ubtuk menanamkan modalnya di daerah ini. Sektor pertanian sebagai sektor yang terbukti cukup tangguh menghadapi gejolak perekonomian, masih memegang peranan penting dalam perekonomian Kabupaten Karo. Dengan dominasi sub sektor tanaman bahan makanan buah- buahan, sayur- sayuran dan padi- palawija, perkebunan dan peternakan. Kabupaten Karo merupakan salah satu daerah yang mengsuplai kebutuhan bahan- bahan hasil pertanian ke kota Medan. Sementara sektor perdagangan sebagai sektor sekunder sangat dipengaruhi oleh sektor- sektor primer meliputi sektor pertanian, penggalian dan industri Universitas Sumatera Utara pengolahan. Perkembangan sektor- sektor tersebut akan tercermin juga pada peningkatan sektor perdagangan. Tabel 4.4 Perbandingan PDRB Kabupaten Karo Terhadap PDRB Sumatera Utara Tahun 2007 No Lapangan Usaha Karo Jutaan Rp Sumatera Utara Milyar Rp Persentase 1 Pertanian 2.681.189,58 41.010,15 6,54 2 Pertambangan dan Penggalian 14.354,84 2.404,92 5,97 3 Industri Pengolahan 36.885,99 45.531,18 8,10 4 Listrik, Gas dan Air Minum 17.725,40 1.897,56 9,34 5 Bangunan 168.423,94 10.548,46 15,97 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 540.406,69 34.846,21 15,51 7 Angkutan dan Komunikasi 379.093,13 16.363,69 2,32 8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 79.407,93 11.587,85 6,85 9 Jasa- jasa 565.836,26 17.629,72 3,21 Total PDRB Kab Karo 4.483.323,76 181.819,21 24,66 Sumber: Karo dan Sumut Dalam Angka 2007, BPS Sumut. Dari tabel diatas terlihat bahwa Kabupaten Karo menyumbang sebesar 24,66 terhadap PDRB Sumatera Utara. Kontribusi PDRB Sumatera Utara secara sektoral terhadap Sumatera Utara didominasi oleh sektor bangunan dengan sumbangan sebesar 15,97, diikuti oleh perdagangan, hotel dan restoran sebesar 15,51, sektor listrik, gas dan air minum sebesar 9,34, sektor industri pengolahan sebesar 8,10, sedangkan sektor pertanian menyumbang sebesar 6,54. Universitas Sumatera Utara 4.2. Perkembangan PDRB Sektor Pertanian Kabupaten Karo. Sebagaimana diketahui bahwa PDRB merupakan salah satu indikator ekonomi makro yang dapat memberikan petunjuk sejauhmana perkembangan ekonomi yang struktur ekonomi suatu daerah. PDRB menurut lapangan usaha dibagi menjadi sembilan sektor ekonomi masing- masing sektor dirinci menjadi beberapa subsektor. Peranan masing- masing sektor ekonomi dalam pembentukan PDRB Kabupaten Karo menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku dapat dilihat pada Grafik 1.2 BAB I. Perekonomian Kabupaten Karo pada umumnya didukung oleh pertanian rakyat, tidak kurang dari 70 penduduk Kabupaten Karo bermata pencarian sebagai petani dengan sumbangan 59,80 terhadap PDRB tahun 2007. hal ini menunjukkan bahwa lapangan usaha yang dominan pada masyarakat di Kabupaten Karo adalah lapangan usaha sektor pertanian. Sejak terjadinya krisis ekonomi sektor pertanian ini tetap eksis karena tetap memegang peranan sebagai penyedia pangan bagi seluruh penduduk dan diharapkan tetap menopang pertumbuhan sektor industri dan sektor lainnya. Besarnya nilai PDRB sektor pertanian secara keseluruhan pada tahun 2007 atas harga berlaku adalah sebesar Rp2.681.189,58 juta atau mencapai 59,80 dalam pembentukan PDRB Kabupaten Karo. Kontribusi terbesar sektor pertanian pada tahun 2007 disumbangkan oleh sub sektor tanaman bahan makanan sebesar Rp2.121.546,51 juta atau 79,13 diikutu Universitas Sumatera Utara oleh sub sektor Perkebunan Rakyat sebesar Rp369.089,51 juta atau 13,77 dan sub sektor peternakan sebesar Rp182.278,60 juta atau 7,25. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, sumbangan susektor tanaman bahan makanan dalam pembentukan PDRB sektor pertanian Kabupaten Karo mengalami penurunan yaitu dari 79,77 pada tahun 2006 menurun menjadi 79,13 tahun 2007. sebaliknya peningkatan terjadi pada subsektor perkebunan rakyat, yaitu dari 12,66 pada tahun 2006 menjadi 13,77 pada tahun 2007. Subsektor ini merupakan penyumbang terbesar kedua terhadap pembentukan PDRB sektor pertanian. Saat ini, sektor perkebunan merupakan salah satu potensi pertanian yang semakin banyak diusahakan di Kabupaten Karo. Tanaman perkebunan yang banyak diusahakan antara lain kopi, kemiri, kelapa sawit, coklat, karet, vanila dan tembakau, masyarakat yang paling banyak mengusahakan komoditi perkebunan di Kabupaten Karo adalah masyarakat di Kecamatan Payung, Juhar, Mardinding dan Lau baleng. Pada subsektor peternakan dan hasil- hasilnya, juga mengalami penurunan dari 7,25 tahun 2006 menjadi 6,80 tahun 2007. Sub sektor perikanan peranannya juga menurun dari 0,22 di tahun 2006 menjadi 0,21 tahun 2007. Sementara untuk sub sektor kehutanan kontribusinya tidak mengalami perubahan yaitu tetap sebesar 0,10 dari tahun 2006 ke tahun 2007. Apabila ditinjau dari kontribusi sub sektor pertanian terhadap pembentukan PDRB Kabupaten Karo terhadap harga berlaku tahun 2007, kontribusi sub sektor tanaman bahan makanan sangat signifikan peranannya yaitu sebesar 47,32 walaupun mengalami penurunan dibanding tahun 2006 sebesar 47,53. Komoditi Universitas Sumatera Utara dalam sub sektor ini yang cukup besar sumbangannya adalah tanaman holtikultura baik buah- buahan maupun sayur- sayuran seperti Jeruk, Cabe, Tomat, Kentang, Kubis dan lain sebagainya. Tabel 4.5 PDRB Kabupaten Karo Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Pada Sektor Petanian Tahun 1990- 2007 Jutaan Rupiah. Tahun PDRB ADHB Pertumbuhan PDRB 1990 158.428,18 - 1991 214.739,27 3,66 1992 245.456,54 0,21 1993 294.289,61 0,06 1994 362.155,18 0,72 1995 401.156,71 0,37 1996 448.269,79 -0,26 1997 539.717,57 2,19 1998 887.024,85 3,41 1999 1.061.766,94 -0,24 2000 1.169.561,05 0,37 2001 1.266.560,49 -1,31 2002 1.722.479,32 -2,71 2003 1.857.921,06 -1,55 2004 1.999.807,24 -0,85 2005 2.230.136,59 -0,6 2006 2.370.583,64 -0,97 2007 2.681.189,58 0,22 Sumber: Karo Dalam Angka 2007, BPS Karo. Universitas Sumatera Utara Grafik 4.2. Perkembangan PDRB ADHB 1990-2007 Kab Karo 4.3. Perkembangan Luas Lahan Sektor Pertanian Kabupaten Karo. Luas lahan sektor pertanian Kabupaten Karo diperkirakan terus mengalami penurunan. Penurunan penggunaan lahan sektor pertanian terbesar pada tahun 2001 yaitu sebesar -18,66. sedangkan peningkatan penggunaan lahan sektor pertanian tertinngi terjadi pada tahun 2000 sebesar 18,96. Hal ini diakibatkan oleh pertumbuhan perluasan lahan sektor- sektor lainnya, seperti sektor pertambangan penggalian dan juga terjadinya perubahan atau pemakaian lahan pertanian sebagai tempat bangunan- bangunan industri, perumahan, hotel dan lain sebagainya. Berikut ini adalah tabel perkembangan luas lahan sektor pertanian Karo. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.6 Luas Lahan Sektor Pertanian Kabupaten Karo Tahun 1990-2007 Hektar Tahun Luas Lahan Hektar Pertumbuhan Luas Lahan 1990 128.917 - 1991 128.161 -0,95 1992 108.215 -18,43 1993 107.506 -0,66 1994 97.511 -10,25 1995 91.057 -7,09 1996 88.159 -3,29 1997 94.842 7,05 1998 109.790 13,61 1999 125.458 12,49 2000 154.810 18,96 2001 130.464 -18,66 2002 124.998 -4,37 2003 130.471 4,19 2004 116.969 -11,54 2005 101.934 -14,75 2006 109.790 7,15 2007 108.358 -1,32 Sumber: BPS Kab Karo dan Dinas Pertanian Kab Karo. Perkembangan tabel luas lahan sektor pertanian Kabupaten Karo dapat digambarkan melalui diagram batang di bawah ini. Universitas Sumatera Utara Grafik 4.3. Luas Lahan Sektor Pertanian Kab Karo 1990- 2007 4.4. Perkembangan Tenaga Kerja Sektor Pertanian Kabupaten Karo. Pada tenaga kerja sektor pertanian Kabupaten Karo terus mengalami peningkatan. Peningkatan tenaga kerja sektor pertanian Kabupaten Karo terbesar terlihat pada tahun 1998 yaitu sebesar 24,87 demikian sebaliknya mengalami penurunan tahun 1995 sebesar -0,47. Hal yang membuat demikian terjadi baik peningkatan maupun penurunan tenaga kerja sektor pertanian yaitu kondisi perekonomian Kabupaten Karo yang kadang baik dan kadang lesu dan juga pasar yang kurang baik atau menguntungkan masyarakat Karo. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.7 Tenaga Kerja Sektor Pertanian Kabupaten Karo Tahun 1990-2007 Ribuan Tahun Tenaga Kerja Ribuan Pertumbuhan Tenaga Kerja 1990 180.587 - 1991 183.028 1,33 1992 185.326 1,24 1993 183.998 -0,72 1994 182.216 -0,98 1995 181.367 -0,47 1996 196.340 7,63 1997 188.129 -4,36 1998 250.403 24,87 1999 239.788 -4,43 2000 250.012 4,09 2001 230.038 -8,68 2002 239.788 4,07 2003 230.305 -4,12 2004 221.345 -4,05 2005 236.028 6,22 2006 240.358 1,80 2007 245.958 2,28 Sumber: BPS Kab Karo dan BPS Sumatera Utara. Perkembangan tabel tenaga kerja sektor pertanian Kabupaten Karo dapat digambarkan melalui diagram batang di bawah ini. Universitas Sumatera Utara Grafik 4.4 Tenaga Kerja Sektor Pertanian Kab Karo 1990- 2007 4.5. Perkembangan investasi sektor pertanian Kabupaten Karo. Untuk investasi sektor pertanian Kabupaten Karo disini terus mengalami peningkatan. Peningkatanya terbesar terlihat di tahun 2006 yaitu sebesar 26,78 dan selanjutnya diikuti tahun berikutnya yaitu 2007 sebesar 19,77. Hal yang membuat demikian terjadinya peningkatan investasi sektor pertanian yaitu kondisi perekonomian dan pangsa pasar Kabupaten Karo yang semakin terus membaik dan semakin luas. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.8 Investasi Sektor Pertanian Kabupaten Karo Tahun 1990-2007 Ribuan Tahun Investasi Jutaan Pertumbuhan Investasi 1990 290,5 - 1991 315,5 7,92 1992 335,7 6,02 1993 350,5 4,22 1994 395,5 11,38 1995 427,8 7,55 1996 489,6 12,62 1997 518,7 5,61 1998 574,7 9,74 1999 675,8 14,96 2000 719,9 6,12 2001 759,9 5,26 2002 883,5 13,99 2003 919,2 3,88 2004 967,4 4,98 2005 1.086,0 10,92 2006 1.483,3 26,78 2007 1.848,9 19,77 Sumber: BPS Kab Karo dan BPS Sumatera Utara. Perkembangan tabel investasi sektor pertanian Kabupaten Karo dapat digambarkan melalui diagram batang di bawah ini. Universitas Sumatera Utara Grafik 4.5 Investasi Sektor Pertanian Kab Karo 1990- 2007 4.6. Analisa dan Pembahasan 4.6.1. Hasil Analisa