Religiusitas dalam melahirkan Religiusitas

diperintahkan dan dianjurkan oleh agamanya. Dalam seberislaman, aspek peribadatan menyangkut pelaksanaan shalat, puasa, zakat, haji, membaca AL-Qur’an, ibadah Qurban, I’tikaf di masjid pada bulan puasa dan sebagainya. 3. Aspek pengalaman atau akhlak,menunjukkan pada seberapa tingkatan muslikm berperilaku dimotivsi oleh ajaran-ajaran agamanya, yaitu bagaiman individu berelasi dengan dunianya, terurama dengan muslim. Dalam keberislaman, aspek ini meliputi suka menolong, bekerjasama, berderma, menyejahterakan dan menumbuhkembangkan orang lain, menegakkan keadilan dan kebenaran, berlaku jujur, memaafkan, menjaga lingkungan hidup, menjaga amanat, tidak mencuri, tidak korupsi, tidak menipu, tidak berjudi, tidak meminum-minuman keras, mematuhi norma-norma Islam dalam perilaku sekusual, berjuang untuk hidupn sukses menurut islam, dan sebagainya Dr. Djamaludin Ancok, 1994.

2.3.3 Religiusitas dalam melahirkan

Proses persalinan akan menyebabkan rasa sakit yang tak tertahankan, bahkan akan merasa takut dan kehilangan kendali. Maka dengan demikian dibutuhkan ketenangan agar dapat meredam rasa takut dan rasa cemas tersebut, oleh karena itu dalam ajaran islam dian ajurkan untuk mengingat Allah berzikir dan memohon kepada-Nya berdoa: “Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tentram”. QS. Ar-Ra’du:28 Ada banyak bentuk ungkapan zikir untuk mengingat Allah yang telah diajarkan oleh Rasul-Nya, seperti: subhanallaah’ Mahasuci Allah’, alhamdulillaah’ terpujilah Allah’, allahhu akbar’ Allah Mahabesar’, laa hawla wa laa quwwata illaa billaah’ tiada daya dan kekuatan kecuali dengan daya dan kekuatan Allah’. Maka dengan mengungkapkan kata-kata seperti itu mampu menentramkan jiwa anda. Mengapa dengan mengungkapkan kata-kata seperti itu dapat menentrmakan jiwa? Ini dia sebabnya: Ada saatnya, selama persalinan, pikiran mungkin menjadi tidak konstruktif karena merasa lelah, cemas, frustasi, atau putus asa. Membuat daftar kata yang mendukung dapat membantu mengubah pikiran negatif menjadi positif. Magical Beginnings, hlm. 223. M. Shodiq Mustika 2008 menyatakan rasa lelah ataupu emosi negatif lainnya itu bisa menyebabkan konsentrasi selama persalinan. Untuk menjaga agar otak tetap fokus pada pikiran-pikiran dan gambaran-gambaran yang membantu proses kelahiran, dapat memanfaatkan kata-kata pendukung, seperti: ™ Saat aku menghembuskan nafas, mulut rahimku melemas. ™ Tiap kontraksi membantu untuk terbuka. ™ Aku menghirup kekuatan. Aku menghembuskan perlawanan. ™ Energi masuk. Keteganganketeganagn keluar. Kata-kata tersebut hanyalah sebagian contoh agar bisa tenang dalam menghadapi persalinan. Temukan kata-kata dukungan sendiri, tuliska, lalu ucapkan. Latihlah selama beberapa menit setiap hari sambil menutup mata dan membayangkan makna kata-kata pendukung itu saat bernafas. Magical Beginnings, hlm. 233. Dengan cara mengingat Allah maka akan membuat jiwa menjadi tentram, sehingga rasa takut dan cemas itu menjadi hilang. Dan dengan senantiasa mengingat Allah maka akan menumbuhkan keyakinan bahwa pasti mampu melewatinya. Kita takkan merasa sendirian ada Allah yang senatiasa menolong dalam proses melahirkan. Bahkan, seharusnya merasa bahagia atau bersyukur karena Allah telah memberikan sang bayi ke dunia. Walaupun tidak mampu mengusir rasa takut itu, setidaknya bisa meminimalkan dampak negatif ketakutan itu dengan cara mengakui keberadaan-Nya. Bagaimanapun, bersalin dan melahirkan itu merupakan pengalaman yang mendalam. Oleh karena itu, merasa agak cemas saat mempersiapkan kelahiran merupakan sesuatu yang wajar. Bahkan, “mengakui perasaan takut dan ragu” itu justru engurangi pengaruh negatifnya atas diri kita. Lagipula, rasa takut itu “menggerakkan fisiologi stres yang memcu dilepaskannya sejumlah zat kimia yang sangat kuat berupa respons melawan atau lari. Respons melawan maupun respons untuk lari dari kontradiksi akan bermanfaat bagi kita dalam persalinan”. Magical Beginnings, hml. 215. Selain dengan berzikir maka cobalah berpikir positif dan membayangkan keindahan- keindahan serta kebahagiaan saat melahirkan bayi. Fokuskan pikiran pada hal-hal yang menyenangkan dan membuat tenang. Misalnya, ingatlah bahwa setiap tarikan nafas yang anda lakukan ketika hendak melahirkan itu akan dibalas dengan berlipat-lipat pahala dari Allah SWT. Ingat jugalah bahwa ketika sang bayi terlahir, semua kesakitan yang dirasakan selama proses tersebut akan terobati dan terganti dengan haru dan bahagia. Dengan kata lain, rasa takut yang sewajarnya-lah yang menjadikan kita mempersiapkan diri, baik secara fisik maupun non-fisik. Oleh karena itu, mengalihkan rasa takut yang berlebihan Menuju kondisi batin yang seimbang merupakan keahlian beharga yang sangat bermanfaat selama proses persalinan ataupun sepanjang hidup. Dengan pikiran positif positive thinking pula, sadarilah bahwa persalinan merupakan pengalaman yag memberdayakan. Mengertilah bahwa kelahiran merupakan sesuatu yang normal dan alami. Terimalah kenyataan bahwa wanita merupaka makhluk yang sangat kuat dan mampu menjalani persalinan. Banyak pengalaman berharga yang dapat kita petik dari kehamilan dan persalinan. Semua ini akan menjadi modal kita untuk mendidik dan membesarkan bayi kita ketika telah terlahir ke dunia. Proses persalinan itu bisa diibaratkan seperti gunung pendakian gunung. Setahap demi setahap melangkah kai dengan penuh tantangan yang kita hadapi untuk sampai ke uncak gunung. Dibutuhkan keberanian mengatasi tantangan. Akan tetapi, setelah sampai ke puncak gunung, maka akan merasakan kebahagiaan dan kepuasan batin yang luar biasa. Jadi, atasilah ketakutan dalam menghadapi perrsalinan dan kelahiran sang bayi. Meski terkadang kelihatan sulit dan sakit, percayalah semuanya akan baik-baik saja. Allah telah menjanjikan pada kita dalam firman-Nya di Al-Qur’an, surat Alam Nasyrah ayat 6: “sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”.

2.4 Ibu hamil anak pertama primigravida