Richard S. Lazarus 1967 kecemasan adalah reaksi individu terhadap hal yang dihadapi. Kecemasan merupakan suatu perasaan yang menyakitkan seperti kegelisahan,
kebingungan dan lain-lain yang behubungan dengan aspek subjek emosi. Kecemasan memiliki karakteristik berupa munculnya perasaan takut dan kehati-hatian
atau kewaspadaan yang tidak jelas dan tidak menyenagkan Davidson dan Neale, 2001. Kecemasan seringkali disertai dengan gejala fisik seperti sakit kepala, jantung berdebar cepat,
dada terasa sesak, sakit perut atau tidak tenang dan tidak dapat duduk dengan tenang. Rumusan-rumusan diatas mengandung pengertian bahwa kecemasan merupakan suatu
perasaan ketakutan atau kegelisahan yang menyebabkan seseorang takut menghadapi masa yang akan datang tanpa alasan yang jelas.
2.1.2. Macam-macam kecemasan
Dalam Musthafa Fahmi 1977 Freud berpendapat bahwa cemas itu ada tiga macam: a.
Cemas obyektif obyektive anxiety Apabila orang mengetahui bahwa sumber cemasnya adalah di luar dirinya, kita katakan
bahwa ia menderita cemas obyektif. Cemas obyektif adalah reaksi terhadap pengenalan akan adanya bahaya luar, atau adanya kemungkinan bahaya yang disangkanya akan
terjadi. b.
Cemas penyakit neurotic anxiety
Freud berpendapat bahwa cemas penyakit tampak dalam tiga bentuk pokok, yaitu cemas umum, cemas dalam benuk takut penyakit terhadap hal-hal atau situasi tertentu,
cemas dalam bentuk ancaman. Cemas umum adalah cemas yang paling sederaha, karena tidak berhubungan dengan sesuatu hal tertentu, yang terjadi hanyalah individu
merasa takut yang samar dan umum serta tidak menentu. Cemas penyakit, cemas ini mencakup pengenalan terhadap objek atau situasi tertentu, sebagai penyebab dari
gangguan cemas. Cemas dalam bentuk ancaman yaitu cemas yang menyertai gejala gangguan kejiwaan.
c. Cemas moral moral anxiety
Cemas moral timbul akibat tekanan dari dorongan yang tinggi seperti perasaan dosa.
2.1.3 Komponen-komponen kecemasan
Komponen menurut David Sue 1986 dapat dimanifestasikan ke dalam empat komponen, yaitu:
a. Secara kognitif pikiran: Dapat bervariasi, dari rasa khawatir yang ringan sampai
panik. Individu terus mengkhawatirkan segala macam masalah yang mungkin terjadi dan sulit sekali untuk berkonsentrasi atau mengmbil keputusan, akan menimbulkan
kekhawatiran lebih lanjut, dan ia juga akan mengalami kesulitan tidur imsonia. b.
Secara afektif perasaan: Individu tidak dapat tenang dan mudah tersinggung. Sehingga memungkinkan untuk terkena depressi.
c. Secara motorik gerak tubuh: Seperti gemetar sampai dengan goncangan tubuh yang
berat. Individu sering sekali gugup dan mengalami kesulitan dalam berbicara.
d. Secara somatic dalam reaksi fisik atau biologis: Dapat berupa gangguan pada
anggota tubuh, seperti: jantung berdebar, berkeringat, serta kelelahan badan seperti pingsan.
2.1.4 Kecemasan pada masa kehamilan