Januari2011 yang memenuhi kriteria inklusi  dan tidak memenuhi kriteria eksklusi.
3.4 Kriteria Inklusi  dan Eksklusi
3.4.1.Kriteria inklusi adalah sebagai berikut: a  Subjek hipertensi essensial dan normotensi rawat jalan suku Aceh asli usia
18  –  70 tahun yang bersedia mengikuti prosedur penelitian dari awal hingga akhir.
3.4.2.Kriteria eksklusi  adalah sebagai berikut: a  Telah didiagnosis menderita hipertensisekunder
b  Telah didiagnosis menderita penyakit keganasan c  Kadar kreatinin darah  1.4 mgdl
d  Obesitas berat 150 berat badan ideal e  Menderita gagal ginjal dengan kadar kreatinin klirens  60 mlmenit
f  Gagal jantung kronik  Functional Class III-IV g  Riwayat  menderita penyakit jantung iskemik
h  DM i  Proteinuria klinis
j  Mendapat terapi Siklosporin, Sitostatika, Pirazinamid, Ethambutol, Aspirin  dosis rendah 2mghari, Diuretik Thiazid dan Loop Diuretik
k  Preeklamsia l  Hipertrigliseridemia
≥ 150 mgdl m  Penyakit vaskuler perifer
n  Gout Arthritis o  Tidak bersedia mengikuti penelitian
3.5  Besar sampel n1 = n2 =
Zα +     Zβ
2
P1-P2 Dimana :
2
n1= Jumlah sampel normotensi
Universitas Sumatera Utara
n2 = Jumlah sampel hipertensi essensial
Zα = Nilai baku normal dari table z yang besarnya tergantung pada nilai α yang
ditentukan, untuk nilai
α = 0,05 →  Zα = 1,96 Zβ =  Nilai baku normal dari table z yang besarnya tergantung pada nilai β yang
ditentukan, untuk nilai β= 0,15 →  Zβ = 1,036
P1 = Persentase hiperurisemia pada normotensi = 18= 0,18
Q1 = 1 – P1 = 1-0,18 = 0,82.
P2 = Persentase hiperurisemia pada hipertensi = 25 = 0,25
Q2 = 1 – P2 = 1-0,25 = 0,75
P = P1 + P2  = 0,25 + 0,18 = 0,215
2                   2 Q =
1-P = 1-0,215 = 0,785.
n1 = n2 = 1,96
+ 1,036
2
0,075 =   64,7
≈      65 sampel
2
3.6. Teknik Sampling
Pengambilan sampel dilakukan secaranon-probability sampling  dengan menggunakan teknik consecutive sampling. Caranya adalah setiap anggota
populasi sumber yang memenuhi kriteria inklusi  dan tidak memenuhi kriteria eksklusi  akan dipilih sebagai sampel sampai jumlah sampel yang diperlukan
terpenuhi Sastroasmoro, 2007.
3.7. Variabel penelitian 3.7.1 Variabel bebas : Hipertensi essensial
3.7.2 Variabel terikat : Hiperurisemia 3.7.3 Variabel luar
a. Variabel Terkendali :
  Umur tahun   Jenis kelamin laki-lakiperempuan
Universitas Sumatera Utara
  Lamanya menderita hipertensi tahun   Tekanan darah sistolik mmHg
  Tekanan darah diastolik mmHg   Kadar gula darah mgdl
  Kadar asam urat serum mgdl   Trigliserida mgdl
  Kadar kreatinin serummgdl   Kadar kreatinin klirens mlmenit
  Indeks massa tubuh kgm
2
  Terapi  anti  hipertensi Diuretik, Beta Blocker, Calcium Channel Blocker, ACEIARB, kombinasi
b. Variabel tidak terkendali :
  Kondisi psikologis pasien   Asupan nutrisi
  Aktivitas sehari-hari.
3.8. Definisi Operasional
3.8.1Proporsi  adalah jumlah kejadian per banyaknya peristiwa yang diamati. 3.8.2Hiperurisemia adalah kadar AUlebih besar dari  dua standard deviasi di atas
rerata  hasil laboratorium pada populasi normal  Kuang 2006. Kadar AUsnormalmenurut  Roche  ± 3,4-  7,0 mgdluntuk laki-laki dan 2,4 -  5,7
mgdl untuk wanita sebelum menopause.  Pada penelitian inidikatakan hiperurisemia bila kadar AUs
≥ 7.5 mgdl pada pria dan  ≥ 6.6 mgdl pada wanita.
Skala : Nominal Kategori : Hiperurisemia dan non hiperurisemia
Cara pengukuran : uji laboratorium 3.8.3Hipertensi adalah bila TDS
≥140  dan  atau  TDD  ≥90  sebagai  rata -rata tiga pengukuran, setidaknya dalam tiga kunjungan selama seminggu atau saat
sedang menerima obat antihipertensi Mladinescu et al., 2008.
Universitas Sumatera Utara
3.8.4    Hipertensi Essensial adalah hipertensi di mana penyebabnya tidak diketahui.Diagnosishipertensi essensial ditegakkan bila semua penyebab
hipertensiyang lain dapatdisingkirkan. Skala    : Nominal
Kategori  : Hipertensi dan Normotensi 3.8.5Suku Aceh adalah subjek dengan tiga generasi suku aceh asli.
3.8.6Umur : berdasarkan yang tertera dalam rekam medis dengan satuan tahun 3.8.7Jenis Kelamin :  berdasarkan yang tertera dalam rekam medis dengan hasil
pria atau wanita. 3.8.8IMT : indeks massa tubuh berdasarkan hasil perhitungan berat badan dalam
satuan kilogram dibagi tinggi badan dalam satuan meter kuadrat. IMT normal : 18-22 kgm
Skala    : Nominal
2
Kategori  : normoweight dan overweight
3.9Cara Penelitian
3.9.1Penulis membuat surat izin penelitian dan mengirimnya ke rumah sakit. 3.9.2Setelah mendapat izin, peneliti kemudian melakukan  anamnesis,
pemeriksaan  tekanan  darah, pemeriksaan fisik, elektrokardiografi dan memeriksa rekam medis pasien untuk mengetahui usia pasien dan  peneliti
langsung menuliskannya pada kertas kerja profil peserta penelitian. Untuk memastikan bahwa subjek penelitian memang benar suku Aceh asli
mereka juga harus mengisi silsilah keturunan   seperti yang tertera pada lampiran 4 halaman 74.
3.9.3Bila pasien memenuhi kriteria inklusi dan tidak memenuhi kriteria eksklusi pasien dapat dimasukkan dalam sampel.
3.9.4Selanjutnya peneliti menjelaskan secara garis besar tujuan penelitian ini sekaligus melakukan inform concent Principle of Autonomy and Respect.
3.9.5Peneliti juga menjelaskan bahwa pada penelitian ini tidak dilakukan intervensi yang menyakiti sampel Principle of Non Maleficence.
3.9.6Selain itu peneliti juga menjelaskan manfaat apa yang akan diperoleh bila
Universitas Sumatera Utara
sampel mengikuti penelitian ini Principle of Beneficence. 3.9.7.Peneliti juga menjelaskan bahwa identitas dan hasil setiap sampel akan
dijaga kerahasiannya Principle of Confidentiality. 3.9.8.  Bila  sampel  tersebut bersedia mengikuti penelitian ini, peneliti akan
mengukur berat badan, tinggi  badan, dan tekanan darah. Peneliti juga mengambil rerata tekanan darah 3 kali kunjungan untuk mendapatkan
hasil yang akurat. 3.9.9Selanjutnya peneliti bekerjasama dengan laboran dari laboratorium klinik
Prodia Lhok Seumawe mengambil sampel darah vena puasa dan urin pasien  dianalisis di laboratorium untuk pemeriksaan fungsi ginjal, kadar
AUs, profil lipid, dan urinalisis. 3.9.10Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis menggunakan teknik analisis
data yang telah dipilih.
3.10Instrumental Penelitian
3.10.1Spygmomanometer Spygmomanometer yang digunakan adalah spygmomanometer raksa
merk Riester    dengan ketelitian 1 mmHg. 3.10.2Stetoskop
Stetoskop yang digunakan dalam penelitian ini bermerk Littman. 3.10.3. Cara kerja
A. Cara pengukuran tekanan darah
Diukur dalam posisi duduk pada lengan kanan setelah subjek duduk tenang      minimal 15 menit. Lengan kanan sedikit flexi, lengan atas
setinggi jantung. Lenganbajudisingkirkan kemudian pasang manset yang lebarnya dapat melingkari sekurang kurangnya23 panjang lengan atas
dan tidak boleh menempel baju. Stetoskopdiletakkan di fossa cubiti dengan terlebih dahulu dilakukan palpasiarteri untukmendapat posisi
stetoskop yang tepat. Pemompaan
dilakukan hingga 20-30 mmHg diatas tekanan waktu denyut arteri radialis tidak teraba. Pengempesan dilakukan
dengankecepatan 2-3 mmHg tiap detik. Tekanan sistolik dinyatakan dengan
Universitas Sumatera Utara
korotkoff I dantekanan diastolik dengan korotkoff V. Pengukuran dilakukan sebanyak  tiga  kali untukmengambil rata-ratanya dengan selisih waktu
pengukuran 5 menit.
B. Cara pemeriksaan Asam Urat
Metode :  Uricase Sampel: Serum, plasma heparinEDTA dan Uin5
00 250μl Reagen   :  DF 77
Stabil di suhu 2-8 Stabilitas Sampel4-8
C Un Opppened
20-25 C     : 7 Hari
-20 C   : 3 Hari
C: 6 Bulan
Langkah Kerja 1.  Kalibrasi
: - pipet 250μl kalibrator ke dalam sampel cup
-  Letakkan pada rak kalibrator alat dimension -  Lanjutkan kalibrasi alat
2.  Kontrol               : a. Kontrol dikerjakan sesudah hasil kalibrasi memenuhi syarat
b. Cara mengerjakan kontrol : -
Pipet 250μl control ke dalam sampel cup - Letakkan pada rak kontrol
- Kerjakan seperti pada program kalibrasi 3. Pemeriksaan: a. Pemeriksaan sampel dikerjakan sesudah hasil kalibrasidan
kontrol memenuhi syarat b. Cara mengerjakan sampel :
- Pipet 250 μl kontrol ke dalam sampel cup
- Letakkan pada rak kontrol alat dimension -  Kerjakan seperti pada program kalibrasi alat
dimension Batas Deteksi pemeriksaan
Universitas Sumatera Utara
- Range pemeriksaan : 0-20 mgdl 0-
1190 μmoll -
Pengenceran mulai  :20 mgdl Nilai Rujukan
Kadar AUs  normallaki-laki  3,4- 7,0 mgdl   dan    wanita 2,4 - 5,7 mgdl
3.11.Analisis Data
3.11.1  Data yang diperoleh diolah melalui program SPSS for Window versi 15.0.Uji normalitas sebaran sampel dengan menggunakan uji Kolmogorov
Smirnov karena  jumlah sampel  50 orang Budiarto, 2004. 3.11.2  Analisa data secara deskripsi umum, digunakan metode univariate untuk
melihat rerata, nilai minimum, maksimum dan standar deviasi. 3.11.3  Uji T independent digunakan untuk membandingkan rerata variabel antara
kelompok hipertensi dan normotensi yang berdistribusi normal. 3.11.4  Uji Mann-Whitney digunakan untuk membandingkan rerata variabel antara
kelompok hipertensi dan normotensi yang tidak berdistribusi normal. 3.11.5 Uji Anova digunakan untuk membandingkan rerata kadar AUs antara tiga
kelompok hipertensi dengan varian yang homogen. 3.11.6  Hubungan antara hipertensi essensial dan hiperurisemia    dinilai   dengan
metode  chi square  tabel 2 x 2. 3.11.7  Penghitungan  odd ratio  OR untuk mengetahui seberapa kuat hubungan
antara hipertensi essensial dan hiperurisemia. 3.11.8  Uji korelasi Person  untuk mengetahui apakah peningkatan tekanan darah
sebanding  dengan kadar  AUs,  lamanya hipertensi sebanding dengan peningkatan kadar  AUs, peningkatan kadar ureum,  kreatinin  dan
penurunan LFG sebanding dengan peningkatan kadar AUs. 3.11.9  Uji korelasiSpearman  digunakan bila syarat uji korelasi Person  tidak
terpenuhi. 3.11.10Perhitungan  Confidence  Interval CI  menunjukkan rentang odd ratio
yang diperoleh pada populasi sumber bila sampling dilakukan berulang- ulang dengan cara yang sama Ghazali et al, 2007.
3.12. Kerangka Operasional