Besar sampel n1 = n2 = Teknik Sampling Variabel Terkendali : Variabel tidak terkendali : Definisi Operasional

Januari2011 yang memenuhi kriteria inklusi dan tidak memenuhi kriteria eksklusi.

3.4 Kriteria Inklusi dan Eksklusi

3.4.1.Kriteria inklusi adalah sebagai berikut: a Subjek hipertensi essensial dan normotensi rawat jalan suku Aceh asli usia 18 – 70 tahun yang bersedia mengikuti prosedur penelitian dari awal hingga akhir. 3.4.2.Kriteria eksklusi adalah sebagai berikut: a Telah didiagnosis menderita hipertensisekunder b Telah didiagnosis menderita penyakit keganasan c Kadar kreatinin darah 1.4 mgdl d Obesitas berat 150 berat badan ideal e Menderita gagal ginjal dengan kadar kreatinin klirens 60 mlmenit f Gagal jantung kronik Functional Class III-IV g Riwayat menderita penyakit jantung iskemik h DM i Proteinuria klinis j Mendapat terapi Siklosporin, Sitostatika, Pirazinamid, Ethambutol, Aspirin dosis rendah 2mghari, Diuretik Thiazid dan Loop Diuretik k Preeklamsia l Hipertrigliseridemia ≥ 150 mgdl m Penyakit vaskuler perifer n Gout Arthritis o Tidak bersedia mengikuti penelitian

3.5 Besar sampel n1 = n2 =

Zα + Zβ 2 P1-P2 Dimana : 2 n1= Jumlah sampel normotensi Universitas Sumatera Utara n2 = Jumlah sampel hipertensi essensial Zα = Nilai baku normal dari table z yang besarnya tergantung pada nilai α yang ditentukan, untuk nilai α = 0,05 → Zα = 1,96 Zβ = Nilai baku normal dari table z yang besarnya tergantung pada nilai β yang ditentukan, untuk nilai β= 0,15 → Zβ = 1,036 P1 = Persentase hiperurisemia pada normotensi = 18= 0,18 Q1 = 1 – P1 = 1-0,18 = 0,82. P2 = Persentase hiperurisemia pada hipertensi = 25 = 0,25 Q2 = 1 – P2 = 1-0,25 = 0,75 P = P1 + P2 = 0,25 + 0,18 = 0,215 2 2 Q = 1-P = 1-0,215 = 0,785. n1 = n2 = 1,96 + 1,036 2 0,075 = 64,7 ≈ 65 sampel 2

3.6. Teknik Sampling

Pengambilan sampel dilakukan secaranon-probability sampling dengan menggunakan teknik consecutive sampling. Caranya adalah setiap anggota populasi sumber yang memenuhi kriteria inklusi dan tidak memenuhi kriteria eksklusi akan dipilih sebagai sampel sampai jumlah sampel yang diperlukan terpenuhi Sastroasmoro, 2007. 3.7. Variabel penelitian 3.7.1 Variabel bebas : Hipertensi essensial

3.7.2 Variabel terikat : Hiperurisemia 3.7.3 Variabel luar

a. Variabel Terkendali :

 Umur tahun  Jenis kelamin laki-lakiperempuan Universitas Sumatera Utara  Lamanya menderita hipertensi tahun  Tekanan darah sistolik mmHg  Tekanan darah diastolik mmHg  Kadar gula darah mgdl  Kadar asam urat serum mgdl  Trigliserida mgdl  Kadar kreatinin serummgdl  Kadar kreatinin klirens mlmenit  Indeks massa tubuh kgm 2  Terapi anti hipertensi Diuretik, Beta Blocker, Calcium Channel Blocker, ACEIARB, kombinasi

b. Variabel tidak terkendali :

 Kondisi psikologis pasien  Asupan nutrisi  Aktivitas sehari-hari.

3.8. Definisi Operasional

3.8.1Proporsi adalah jumlah kejadian per banyaknya peristiwa yang diamati. 3.8.2Hiperurisemia adalah kadar AUlebih besar dari dua standard deviasi di atas rerata hasil laboratorium pada populasi normal Kuang 2006. Kadar AUsnormalmenurut Roche ± 3,4- 7,0 mgdluntuk laki-laki dan 2,4 - 5,7 mgdl untuk wanita sebelum menopause. Pada penelitian inidikatakan hiperurisemia bila kadar AUs ≥ 7.5 mgdl pada pria dan ≥ 6.6 mgdl pada wanita. Skala : Nominal Kategori : Hiperurisemia dan non hiperurisemia Cara pengukuran : uji laboratorium 3.8.3Hipertensi adalah bila TDS ≥140 dan atau TDD ≥90 sebagai rata -rata tiga pengukuran, setidaknya dalam tiga kunjungan selama seminggu atau saat sedang menerima obat antihipertensi Mladinescu et al., 2008. Universitas Sumatera Utara 3.8.4 Hipertensi Essensial adalah hipertensi di mana penyebabnya tidak diketahui.Diagnosishipertensi essensial ditegakkan bila semua penyebab hipertensiyang lain dapatdisingkirkan. Skala : Nominal Kategori : Hipertensi dan Normotensi 3.8.5Suku Aceh adalah subjek dengan tiga generasi suku aceh asli. 3.8.6Umur : berdasarkan yang tertera dalam rekam medis dengan satuan tahun 3.8.7Jenis Kelamin : berdasarkan yang tertera dalam rekam medis dengan hasil pria atau wanita. 3.8.8IMT : indeks massa tubuh berdasarkan hasil perhitungan berat badan dalam satuan kilogram dibagi tinggi badan dalam satuan meter kuadrat. IMT normal : 18-22 kgm Skala : Nominal 2 Kategori : normoweight dan overweight 3.9Cara Penelitian 3.9.1Penulis membuat surat izin penelitian dan mengirimnya ke rumah sakit. 3.9.2Setelah mendapat izin, peneliti kemudian melakukan anamnesis, pemeriksaan tekanan darah, pemeriksaan fisik, elektrokardiografi dan memeriksa rekam medis pasien untuk mengetahui usia pasien dan peneliti langsung menuliskannya pada kertas kerja profil peserta penelitian. Untuk memastikan bahwa subjek penelitian memang benar suku Aceh asli mereka juga harus mengisi silsilah keturunan seperti yang tertera pada lampiran 4 halaman 74. 3.9.3Bila pasien memenuhi kriteria inklusi dan tidak memenuhi kriteria eksklusi pasien dapat dimasukkan dalam sampel. 3.9.4Selanjutnya peneliti menjelaskan secara garis besar tujuan penelitian ini sekaligus melakukan inform concent Principle of Autonomy and Respect. 3.9.5Peneliti juga menjelaskan bahwa pada penelitian ini tidak dilakukan intervensi yang menyakiti sampel Principle of Non Maleficence. 3.9.6Selain itu peneliti juga menjelaskan manfaat apa yang akan diperoleh bila Universitas Sumatera Utara sampel mengikuti penelitian ini Principle of Beneficence. 3.9.7.Peneliti juga menjelaskan bahwa identitas dan hasil setiap sampel akan dijaga kerahasiannya Principle of Confidentiality. 3.9.8. Bila sampel tersebut bersedia mengikuti penelitian ini, peneliti akan mengukur berat badan, tinggi badan, dan tekanan darah. Peneliti juga mengambil rerata tekanan darah 3 kali kunjungan untuk mendapatkan hasil yang akurat. 3.9.9Selanjutnya peneliti bekerjasama dengan laboran dari laboratorium klinik Prodia Lhok Seumawe mengambil sampel darah vena puasa dan urin pasien dianalisis di laboratorium untuk pemeriksaan fungsi ginjal, kadar AUs, profil lipid, dan urinalisis. 3.9.10Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis menggunakan teknik analisis data yang telah dipilih. 3.10Instrumental Penelitian 3.10.1Spygmomanometer Spygmomanometer yang digunakan adalah spygmomanometer raksa merk Riester dengan ketelitian 1 mmHg. 3.10.2Stetoskop Stetoskop yang digunakan dalam penelitian ini bermerk Littman. 3.10.3. Cara kerja

A. Cara pengukuran tekanan darah

Diukur dalam posisi duduk pada lengan kanan setelah subjek duduk tenang minimal 15 menit. Lengan kanan sedikit flexi, lengan atas setinggi jantung. Lenganbajudisingkirkan kemudian pasang manset yang lebarnya dapat melingkari sekurang kurangnya23 panjang lengan atas dan tidak boleh menempel baju. Stetoskopdiletakkan di fossa cubiti dengan terlebih dahulu dilakukan palpasiarteri untukmendapat posisi stetoskop yang tepat. Pemompaan dilakukan hingga 20-30 mmHg diatas tekanan waktu denyut arteri radialis tidak teraba. Pengempesan dilakukan dengankecepatan 2-3 mmHg tiap detik. Tekanan sistolik dinyatakan dengan Universitas Sumatera Utara korotkoff I dantekanan diastolik dengan korotkoff V. Pengukuran dilakukan sebanyak tiga kali untukmengambil rata-ratanya dengan selisih waktu pengukuran 5 menit.

B. Cara pemeriksaan Asam Urat

Metode : Uricase Sampel: Serum, plasma heparinEDTA dan Uin5 00 250μl Reagen : DF 77 Stabil di suhu 2-8 Stabilitas Sampel4-8 C Un Opppened 20-25 C : 7 Hari -20 C : 3 Hari C: 6 Bulan Langkah Kerja 1. Kalibrasi : - pipet 250μl kalibrator ke dalam sampel cup - Letakkan pada rak kalibrator alat dimension - Lanjutkan kalibrasi alat 2. Kontrol : a. Kontrol dikerjakan sesudah hasil kalibrasi memenuhi syarat b. Cara mengerjakan kontrol : - Pipet 250μl control ke dalam sampel cup - Letakkan pada rak kontrol - Kerjakan seperti pada program kalibrasi 3. Pemeriksaan: a. Pemeriksaan sampel dikerjakan sesudah hasil kalibrasidan kontrol memenuhi syarat b. Cara mengerjakan sampel : - Pipet 250 μl kontrol ke dalam sampel cup - Letakkan pada rak kontrol alat dimension - Kerjakan seperti pada program kalibrasi alat dimension Batas Deteksi pemeriksaan Universitas Sumatera Utara - Range pemeriksaan : 0-20 mgdl 0- 1190 μmoll - Pengenceran mulai :20 mgdl Nilai Rujukan Kadar AUs normallaki-laki 3,4- 7,0 mgdl dan wanita 2,4 - 5,7 mgdl 3.11.Analisis Data 3.11.1 Data yang diperoleh diolah melalui program SPSS for Window versi 15.0.Uji normalitas sebaran sampel dengan menggunakan uji Kolmogorov Smirnov karena jumlah sampel 50 orang Budiarto, 2004. 3.11.2 Analisa data secara deskripsi umum, digunakan metode univariate untuk melihat rerata, nilai minimum, maksimum dan standar deviasi. 3.11.3 Uji T independent digunakan untuk membandingkan rerata variabel antara kelompok hipertensi dan normotensi yang berdistribusi normal. 3.11.4 Uji Mann-Whitney digunakan untuk membandingkan rerata variabel antara kelompok hipertensi dan normotensi yang tidak berdistribusi normal. 3.11.5 Uji Anova digunakan untuk membandingkan rerata kadar AUs antara tiga kelompok hipertensi dengan varian yang homogen. 3.11.6 Hubungan antara hipertensi essensial dan hiperurisemia dinilai dengan metode chi square tabel 2 x 2. 3.11.7 Penghitungan odd ratio OR untuk mengetahui seberapa kuat hubungan antara hipertensi essensial dan hiperurisemia. 3.11.8 Uji korelasi Person untuk mengetahui apakah peningkatan tekanan darah sebanding dengan kadar AUs, lamanya hipertensi sebanding dengan peningkatan kadar AUs, peningkatan kadar ureum, kreatinin dan penurunan LFG sebanding dengan peningkatan kadar AUs. 3.11.9 Uji korelasiSpearman digunakan bila syarat uji korelasi Person tidak terpenuhi. 3.11.10Perhitungan Confidence Interval CI menunjukkan rentang odd ratio yang diperoleh pada populasi sumber bila sampling dilakukan berulang- ulang dengan cara yang sama Ghazali et al, 2007.

3.12. Kerangka Operasional