Hubungan Lama Berusahatani Petani dengan Penggunaan Pupuk Anorganik dan Pupuk Campuran. Hubungan Jumlah Tanggungan Petani dengan Penggunaan Pupuk Anorganik dan Pupuk Campuran.

3. Hubungan Lama Berusahatani Petani dengan Penggunaan Pupuk Anorganik dan Pupuk Campuran.

Dari Tabel 10 dapat dilihat bahwa untuk penggunaan pupuk anorganik dari hasil output dengan menggunakan SPSS 17, diketahui bahwa koefisien korelasi Rank Spearman adalah sebesar 0,261 artinya korelasi antara lama berusahatani dengan penggunaan pupuk anorganik adalah sebesar 26,1 sedangkan 73,9 diterangkan oleh faktor lain dan dengan tingkat signifikansi 0,253 0,05 artinya hubungan antara lama berusahatani dengan penggunaan pupuk anorganik tidak signifikan. Dengan demikian Ho diterima dan H 1 tidak diterima, artinya tidak terdapat hubungan antara lama berusahatani dengan penggunaan pupuk anorganik. Sedangkan untuk pengguna pupuk campuran dari Tabel 11 dapat dilihat bahwa untuk penggunaan pupuk campuran dari hasil output dengan menggunakan SPSS 17, diketahui bahwa koefisien korelasi Rank Spearman adalah sebesar 0,849 artinya korelasi antara lama berusahatani dengan penggunaan pupuk anorganik adalah sebesar 84,9 sedangkan 15,1 diterangkan oleh faktor lain dan dengan tingkat signifikansi 0,004 0,05 artinya hubungan antara lama berusahatani dengan penggunaan pupuk campuran signifikan. Dengan demikian Ho tidak diterima dan H 1 diterima, artinya terdapat hubungan antara lama berusahatani dengan penggunaan pupuk campuran. Hal ini menunjukkan bahwa faktor lama berusahatani tidak berhubungan dengan penggunaan pupuk anorganik dan lama berusahatani berhubungan dengan penggunaan pupuk campuran. Jadi, dapat disimpulkan bahwa faktor lama berusahatani tidak ada hubungan dengan penggunaan pupuk anorganik dan faktor lama berusahatani ada hubungan dengan penggunaan pupuk campuran. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

4. Hubungan Jumlah Tanggungan Petani dengan Penggunaan Pupuk Anorganik dan Pupuk Campuran.

Dari Tabel 10 dapat dilihat bahwa untuk penggunaan pupuk anorganik dari hasil output dengan menggunakan SPSS 17, diketahui bahwa koefisien korelasi Rank Spearman adalah sebesar 0,097 artinya korelasi antara jumlah tanggungan dengan penggunaan pupuk anorganik adalah sebesar 9,7 sedangkan 3 diterangkan oleh faktor lain dan dengan tingkat signifikansi 0,7677 0,05 artinya hubungan antara jumlah tanggungan dengan penggunaan pupuk anorganik tidak signifikan. Dengan demikian Ho diterima dan H 1 tidak diterima, artinya tidak terdapat hubungan antara pendidikan dengan penggunaan pupuk anorganik. Sedangkan untuk pengguna pupuk campuran dari Tabel 11 dapat dilihat bahwa untuk penggunaan pupuk anorganik dari hasil output dengan menggunakan SPSS 17, diketahui bahwa koefisien korelasi Rank Spearman adalah sebesar -0,077 artinya korelasi antara jumlah tanggungan dengan penggunaan pupuk campuran adalah sebesar 7,7 sedangkan 23 diterangkan oleh faktor lain dan dengan tingkat signifikansi 0,845 0,05 artinya hubungan antara jumlah tanggungan dengan penggunaan pupuk campuran tidak signifikan. Dengan demikian Ho diterima dan H 1 tidak diterima, artinya tidak terdapat hubungan antara jumlah tanggungan dengan penggunaan pupuk campuran. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah tanggungan petani tidak berhubungan dengan penggunaan pupuk baik pupuk anorganik maupun penggunaan pupuk campuran. Jadi, dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan jumlah tanggungan petani dengan penggunaan pupuk anorganik dan penggunaan pupuk campuran. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

5. Hubungan Luas Lahan Petani dengan Penggunaan Pupuk Anorganik dan pupuk Pupuk Campuran.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pemberian Pupuk Microcytan dan ZPT Atonik Terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq) di Pembibitan, Utama

1 72 93

Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Dengan Sikap Petani Padi Sawah Pada Pola Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) Pupuk Bersubsidi (Studi Kasus: Desa Cinta Damai, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang)

7 68 81

Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Dengan Tingkat Adopsi Petani Padi Sawah Dalam Metode SLPTT (Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu) (Studi kasus : Desa Paya Bakung Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang)

3 58 57

Pengaruh Pemberian Pupuk, Fungisida Dan Jarak Tanam Terhadap Penyakit Antraknosa (Colletotrichum capsici) Pada Tanaman Cabai (Capsicum annuum L.) Di Lapangan

3 93 62

Hubungan Antara Tingkat Pendidikan, Jenis Pekerjaan, Dan Pendapatan Orang Tua Terhadap IPK Mahasiswa/I D-3 Statistika Angkatan 2007

1 54 64

Tingkat Adopsi Petani Terhadap Penggunaan Pupuk Sesuai Dosis Anjuran Pada Usaha Tani Padi Sawah (Studi kasus: Desa Sidoarjo Dua Ramunia, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang)

3 55 82

Penggunaan Pupuk Organik Cair Untuk Mengurangi Dosis Penggunaan Pupuk Anorganik Pada Padi Sawah (Oryza sativa L.)

0 3 111

Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Petani Dengan Penggunaan Pupuk Anorganik Dan Pupuk Campuran Pada Usahatani Padi Sawah

0 0 48

Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Petani Dengan Penggunaan Pupuk Anorganik Dan Pupuk Campuran Pada Usahatani Padi Sawah

0 0 12

HUBUNGAN KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI PETANI DENGAN PENGGUNAAN PUPUK ANORGANIK DAN PUPUK CAMPURAN PADA USAHATANI PADI SAWAH

0 0 14