Hubungan Faktor-Faktor Alam dengan Penggunaan Pupuk Anorganik dan Pupuk Campuran.

hubungan antara pengalaman dari petani lain dengan penggunaan pupuk campuran. Hal ini menunjukkan bahwa faktor pengalaman dari petani lain tidak berhubungan dengan penggunaan pupuk anorganik maupun dengan penggunaan pupuk campuran. Jadi, dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan pengalaman dari petani lain dengan penggunaan pupuk anorganik dan pupuk campuran.

8. Hubungan Faktor-Faktor Alam dengan Penggunaan Pupuk Anorganik dan Pupuk Campuran.

Dari Tabel 12 dapat dilihat bahwa untuk penggunaan pupuk anorganik dari hasil output dengan menggunakan SPSS 17, diketahui bahwa koefisien korelasi Rank Spearman adalah sebesar 0,593 artinya korelasi antara faktor-faktor alam dengan penggunaan pupuk anorganik adalah sebesar 59,3 sedangkan 40,7 diterangkan oleh faktor lain dan dengan tingkat signifikansi 0,005 0,05 artinya hubungan antara faktor-faktor alam dengan penggunaan pupuk anorganik signifikan. Dengan demikian Ho tidak terima dan H 1 diterima, artinya terdapat hubungan antara faktor-faktor alam dengan penggunaan pupuk anorganik. Sedangkan untuk pengguna pupuk campuran dari Tabel 13 dapat dilihat bahwa untuk penggunaan pupuk anorganik dari hasil output dengan menggunakan SPSS 17, diketahui bahwa koefisien korelasi Rank Spearman adalah sebesar -0,116 artinya korelasi antara faktor-faktor alam dengan penggunaan pupuk campuran adalah sebesar 11,6 sedangkan 88,4 diterangkan oleh faktor lain dan dengan tingkat signifikansi 0,767 0,05 artinya hubungan antara faktor- UNIVERSITAS SUMATERA UTARA faktor alam dengan penggunaan pupuk campuran tidak signifikan. Dengan demikian Ho diterima dan H 1 tidak diterima, artinya tidak terdapat hubungan antara faktor-faktor alam dengan penggunaan pupuk campuran. Hal ini menunjukkan bahwa faktor faktor-faktor alam berhubungan dengan penggunaan pupuk anorganik dan faktor-faktor alam tidak berhubungan dengan penggunaan pupuk campuran Jadi, dapat disimpulkan bahwa ada hubunga faktor-faktor alam dengan penggunaan pupuk anorganik dan tidak ada hubungan dengan pupuk campuran. 9. Hubungan Tujuan dan Minat Keluarga Petani dengan Penggunaan Pupuk Anorganik dan Pupuk Pupuk Campuran Dari Tabel 12 dapat dilihat bahwa untuk penggunaan pupuk anorganik dari hasil output dengan menggunakan SPSS 17, diketahui bahwa koefisien korelasi Rank Spearman adalah sebesar 0,281 artinya korelasi antara tujuan dan minat keluarga petani dengan penggunaan pupuk anorganik adalah sebesar 28,1 sedangkan 71,9 diterangkan oleh faktor lain dan dengan tingkat signifikansi 0,217 0,05 artinya hubungan antara tujuan dan minat keluarga petani dengan penggunaan pupuk anorganik tidak signifikan. Dengan demikian Ho diterima dan H 1 tidak diterima, artinya tidak terdapat hubungan antara tujuan dan minat keluarga petani dengan penggunaan pupuk anorganik. Sedangkan untuk pengguna pupuk campuran dari Tabel 13 dapat dilihat bahwa untuk penggunaan pupuk anorganik dari hasil output dengan menggunakan SPSS 17, diketahui bahwa koefisien korelasi Rank Spearman adalah sebesar 0,823 artinya korelasi antara tujuan dan minat keluarga petani dengan penggunaan pupuk campuran adalah sebesar 82,3 sedangkan 17,7 diterangkan oleh faktor UNIVERSITAS SUMATERA UTARA lain dan dengan tingkat signifikansi 0,006 0,05 artinya hubungan antara tujuan dan minat keluarga petani dengan penggunaan pupuk campuran signifikan. Dengan demikian Ho tidik terima dan H 1 diterima, artinya terdapat hubungan antara tujuan dan minat keluarga petani dengan penggunaan pupuk campuran. Hal ini menunjukkan bahwa faktor tujuan dan minat keluarga tidak berhubungan dengan penggunaan pupuk anorganik dan tujuan dan minat keluarga berhubungan dengan penggunaan pupuk campuran. Jadi, dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan tujuan dan minat keluarga petani dengan penggunaan pupuk anorganik dan ada hubungan tujuan dan minat keluarga petani dengan penggunaan pupuk campuran. Secara lebih singkat dapat dilihat pada Tabel 14 dan 15 berikut: Tabel 14. Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Petani dengan Penggunaan Pupuk Anorganik dan Pupuk Campuran Pada Usahatani Padi Sawah. No sampel Karakteristik Sosial Ekonomi Hubungan Penggunaan Pupuk Anorganik dan Pupuk Campuran Pupuk Anorganik Pupuk Campuran 1 Umur - - 2 Pendidikan - - 3 Lama berusahatani - √ 4 Luas lahan - - 5 Jumlah tanggungan √ - 6 Prodiksi √ - UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Tabel 15. Hubungan Faktor Pribadi dan Faktor Lingkungan dengan Penggunaan Pupuk Anorganik dan Pupuk Campuran Pada Usahatani Padi Sawah. No Sampel Faktor Pribadi dan Faktor Lingkungan Hubungan Penggunaan Pupuk Anorganik dan Pupuk Campuran Pupuk Anorganik Pupuk Campuran 1 Kontak dengan sumber informasi di luar masyarakatnya - - 2 Keaktifan mencari sumber informasi - - 3 Pengetahuan tentang keuntungan relatif dari praktek yang diberikan - - 4 Kepuasan pada car-cara lama - - 5 Tersedianya media komunikasi √ √ 6 Adanya sumber informasi secara rinci - - 7 Pengalaman dari petani lain - - 8 Faktor faktor alam √ - 9 Tujuan dan minat keluarga - √ Masalah Yang dihadapi Petani di Desa Paya Gambar Masalah adalah suatu kendala atau persoalan yang dipecahkan, dengan kata lain masalah merupakan kesenjangan antara kenyataan dengan suatu yang diharapkan dengan baik, agar tercapai tujuan dengan hasil yang maksimal. Dari hasil penelitian dan surve di lapangan, bahwa masalah yang dihadapi petani di desa Paya Gambar meliputi : 1. Tersumbatnya saluran pembuangan air. Berdasarkan hasil wawancara di lapangan dengan para petani, ternyata masalah yang dihadapi oleh petani adalah tersumbatnya saluran pembuangan air UNIVERSITAS SUMATERA UTARA hal ini mengakibatkan jika terjadi hujan maka akan membanjiri lahan dan sebalikanya bila tidak ada hujan maka sulit untuk memasukkan air kedalam lahan. 2. Petani masih sulit merubah kebiasaan. Masih banyak petani di desa Paya Gambar yang sulit untuk merubah kebiasaan. Sulitnya merubah kebiasaan ini, terdapat pada kegiatan usahataninya dan partisipasinya masih kurang dalam kelompok tani. 3. Sulitnya memperoleh pupuk dan pestisida Petani di desa sering kali mengeluh karena sulitnya memperoleh pupuk dan pestisida untuk usahataninya, kalaupun ada harganya sangat mahal sehingga menyulitkan para petani untuk membeli pupuk. 4. Hama dan penyakit tanaman. Hama dan penyakit merupakan masalah yang tidak dapa lepas dari yang namanya usahatani, dalam hal ini hama dan penyakit yang banyak menyerang adalah keong mas, walang sangit dan wereng. 5. Kurangnya modal Modal merupakan hal yang paling utama dalam melakukan usahatani. Tanpa ada modal, maka usahataninya pun susah untuk berhasil. Upaya-Upaya Yang Dilakukan Untuk Menanggulangi Masalah Yang Dihadapi Petani. Upaya-upaya dalam memecahkan masalah merupakan alternatif atau langkah-langkah yang ditempuh untuk mencari jalan keluar agar dapat mengatasi dan memecahkan persoalan atau masalah yang dihadapi sehingga tujuan yang diinginkan dapat tercapai. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Berdasarkan masalah yang dihadapi oleh petani di desa Paya Gambar yaitu: 1. Namun dalam beberapa hal seperti tersumbatnya saluran pembuangan sampai saat ini masih belum dapat diatasi. 2. Petani masih sulit merubah kebiasaan Kebiasaan yang sulit diubah oleh petani yaitu sistem usahatani yang dijalankan sifatnya turun temurun atau sulit merubah tradisi yang sudah berkembang. Selain itu, tidak melakukan anjuran yang diberikan oleh penyuluh. Misalnya penggunaan bibit unggul di desa Paya Gambar pernah diberikan bibit unggul, tetapi petani masih banyak yang menggunakan bibit sendiri atau hasil yang diperoleh dari produksi sebelumnya. Jadi upaya yang dilakukan dalam usahatani yang masih bersifat kebiasaan atau sulit merubah kebiasaan adalah petani melakukan konsultasi kepada penyuluh mengenai masalah yang dihadapi dalam usahataninya dan mengajak penyuluh tersebut turun lapangan penyuluh turun ke sawah dan kebun petani dan menerapkan sendiri pola tanam yang tepat sesuai dengan usahatani yang mereka lakukan serta mengikuti kegiatan penyuluhan dengan melakukan diskusi kelompok meskipun tidak mengikuti kegiatan sampai selesai. Hal ini dilakukan oleh penyuluh pertanian, agar dapat memberikan keuntungan bagi petani sehingga pada akhirnya tercapai tujuan yang diharapkan yaitu tercapainya kesejahteraan petani dan keluarganya. 3. Sulitnya memperoleh pupuk dan pestisida Pupuk dan pestisida merupakan faktor terpenting dalam berusahatani. Karena dengan adanya pupuk dan pestisida dapat meningkatkan produksi tanaman UNIVERSITAS SUMATERA UTARA dan mengurangi serangan hama penyakit yang pada akhirnya meningkatkan pendapatan petani. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh petani adalah para petani bergabung dalam kelompok tani. Dengan bergabung dikelompok tani maka dapat diusulkan kepada pemerintah untuk memperoleh pupuk bersubsidi sehingga kesulitan petani dapat diatasi. Selain itu, upaya yang dilakukan adalah dengan menghadirkan kepala Balai Penyuluhan Pertanian BPP kecamatan agar melalui penyuluhan tersebut petani diajak untuk membuat alternatif membuat pupuk kompos dalam kelompok tani agar para petani tidak hanya menunggu dari pemerintah. 4. Hama dan penyakit tanaman Upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah hama dan penyakit salah satunya dengan menggunakan pestisida, namun kenyataannya masih belum dapat mengendalikan hama dan penyakit tanaman secara menyeluruh. 5. Kurangnya modal Upaya yang dilakukan untuk mengatasi kurangnya modal adalah meminjam kepada koperasi dengan konsekuensi mereka harus membayar dengan bunga yang cukup memadai sehingga para petani dapat mencicilnya. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Tingkat penggunaan pupuk anorganik dan pupuk campuran tidak sesuai dengan anjuran yang telah di tetapkan oleh pemerintah. 2. Hubungan karakteristik sosial ekonomi petani dengan pengguna pupuk anorganik dan pupuk campuran. - Ada hubungan yang nyata antara lama berusahatani, luas lahan dan produksi terhadap penggunaan pupuk anorganik dan pupuk campuran pada usahatani padi sawah. Namun tidak ada hubungan yang nyata antara umur, pendidikan, jumlah tanggungan dan lama berusahatani terhadap penggunaan pupuk anorganik dan pupuk campuran pada usaha tani padi sawah. 3. Hubungan faktor pribadi dan faktor lingkungan petani dengan penggunaan pupuk anorganik dan pupuk campuran. - Ada hubungan yang nyata antara tersedianya media komunikasi petani, faktor-faktor alam, tujuan dan minat keluarga dengan pengguna pupuk anorganik dan pupuk campuran pada usahatani padi sawah. Namun tidak ada hubungan yang nyata antara kontak dengan sumber informasi di luar masyarakat, keaktipan mencari informasi, pengetahuan tentang keuntungan relatif, kepuasan pada cara-cara lama, adanya sumber informasi secara rinci, pengalaman dari petani lain dan faktor alam terhadap penggunaan pupuk anorganik dan pupuk campuran pada usahatani padi sawah. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 4. Masalah yang dihadapi petani adalah 1. Tersumbatnya saluran pembuangan 2. Sulitnya merubah kebiasaan petani 3. Sulitnya mendapatkan pupuk 4. Hama dan penyakit tanaman 5. Kurangnya modal untuk usahatani.

5. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah adalah

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pemberian Pupuk Microcytan dan ZPT Atonik Terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq) di Pembibitan, Utama

1 72 93

Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Dengan Sikap Petani Padi Sawah Pada Pola Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) Pupuk Bersubsidi (Studi Kasus: Desa Cinta Damai, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang)

7 68 81

Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Dengan Tingkat Adopsi Petani Padi Sawah Dalam Metode SLPTT (Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu) (Studi kasus : Desa Paya Bakung Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang)

3 58 57

Pengaruh Pemberian Pupuk, Fungisida Dan Jarak Tanam Terhadap Penyakit Antraknosa (Colletotrichum capsici) Pada Tanaman Cabai (Capsicum annuum L.) Di Lapangan

3 93 62

Hubungan Antara Tingkat Pendidikan, Jenis Pekerjaan, Dan Pendapatan Orang Tua Terhadap IPK Mahasiswa/I D-3 Statistika Angkatan 2007

1 54 64

Tingkat Adopsi Petani Terhadap Penggunaan Pupuk Sesuai Dosis Anjuran Pada Usaha Tani Padi Sawah (Studi kasus: Desa Sidoarjo Dua Ramunia, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang)

3 55 82

Penggunaan Pupuk Organik Cair Untuk Mengurangi Dosis Penggunaan Pupuk Anorganik Pada Padi Sawah (Oryza sativa L.)

0 3 111

Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Petani Dengan Penggunaan Pupuk Anorganik Dan Pupuk Campuran Pada Usahatani Padi Sawah

0 0 48

Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Petani Dengan Penggunaan Pupuk Anorganik Dan Pupuk Campuran Pada Usahatani Padi Sawah

0 0 12

HUBUNGAN KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI PETANI DENGAN PENGGUNAAN PUPUK ANORGANIK DAN PUPUK CAMPURAN PADA USAHATANI PADI SAWAH

0 0 14