29
2.7.4. Rasio Efisiensi
Rasio efisiensi adalah perbandingan antara biaya operasional dan pendapatan operasional. Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat
efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya. Rasio yang digunakan adalah Operating Efficiency OER atau BOPO.
Berdasarkan SE BI No 673INTERN DPNP tgl 24 Desember 2004 rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
OER = Biaya Operasional
Pendapatan Operasional
2.7.5. Rasio Operasional
Rasio operasional menunjukkan bagaimana efisiensi sebuah perusahaan dalam kegiatan operasinya dan penggunaan dari aktiva. Ada
beberapa cara untuk mengukur operasi. Dalam penelitian ini rasio yang digunakan adalah Net Interest Margin NIMNet Operating Margin
NOM. Berdasarkan SE BI No 673INTERN DPNP tgl 24 Desember 2004 rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
NIM = Pendapatan Bunga
− Beban Bunga Rata-rata Aktiva Produktif
NOM = Pendapatan Operasional
− Distribusi bagi Hasil – Biaya Operasional Rata-rata Aktiva Produktif
2.7.6. Rasio Kualitas Aktiva Produktif
Pengertian aktiva produktif dalam Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 31147KEPDIR Tanggal 12 November 1998 tentang
Kualitas Aktiva Produktif adalah penanaman dana bank baik dalam Rupiah
30 maupun valuta asing dalam bentuk kredit, surat berharga, penempatan dana
antar bank, penyertaan, komitmen dan kontijensi pada transaksi rekening administratif.
Kualitas Aktiva Produktif dinilai berdasarkan: 1. Prospek usaha
2. Kondisi keuangan dengan penekanan pada arus kas debitur 3. Kemampuan membayar
Berdasarkan analisis dan penilaian terhadap faktor penilaian mengenai prospek usaha, kinerja debitur, kemampuan membayar dengan
mempertimbangkan komponen-komponen yang tidak disebutkan, kualitas kredit ditetapkan menjadi:
a. Lancar Pass b. Dalam perhatian khusus special mention
c. Kurang lancar sub standard d. Diragukan doubtful
e. Macet loss Non Performing Loan NPL merupakan aktiva produktif dengan
kualitas aktiva kurang lancar, diragukan, dan macet. Bank melakukan peninjauan, penilaian dan pengikatan terhadap agunan untuk memperkecil
resiko kredit Masyhud Ali, 2004. Berdasarkan SE BI No 673INTERN DPNP tgl 24 Desember 2004 rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
NPL = Total Kredit Bermasalah
Total Kredit
31
2.7.7. Rasio Aktivitas
Menurut Harmono 2009 rasio aktivitas digunakan untuk mengetahui seberapa efektif manajemen perusahaan menggunakan aktiva yang
dimilikinya dalam melaksanakan kegiatan perusahaan. Singkatnya, dengan rasio ini kita bisa mengukur tingkat efisiensi perusahaan dalam
memanfaatkan aset untuk menghasilkan pendapatan. Dalam penelitian ini rasio yang digunakan adalah Total Assets Turnover TATO.
Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut: TATO =
Total Pendapatan Total Aktiva
7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Bank Konvensional 2.1.1. Pengertian Bank Konvensional
Pengertian bank menurut Undang-Undang No. 10 tahun 1999 tentang perubahan atas Undang-Undang No. 7 tahun 1992 tentang perbankan adalah
badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit
danatau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Di Indonesia, menurut jenisnya bank terdiri dari Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat. Dalam Pasal 1 ayat 3 Undang-Undang No. 10
Tahun 1998 menyebutkan bahwa bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional danatau berdasarkan
prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Bank konvensional dapat didefinisikan seperti pada pengertian bank umum pada pasal 1 ayat 3 Undang-Undang No. 10 tahun 1998 dengan
menghilangkan kalimat “dan atau berdasarkan prinsip syariah”, yaitu bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional yang dalam
kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.