Pengukuran Variabel METODE PENELITIAN

33 Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari berbagai sumber literatur seperti, buku, jurnal, internet dan lain-lain yang berhubungan dengan aspek penelitian. Data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: a. Neraca Keuangan tahun 2008 – 2010 b. Laporan Laba Rugi tahun 2008 – 2010 c. Laporan Kualitas Aktiva Produktif tahun 2008 – 2010 d. Perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum tahun 2008 – 2010 e. Ikhtisar Keuangan tahun 2008 – 2010

3.3. Pengumpulan Data

Tahap ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data sekunder berupa Laporan Keuangan Tahunan Publikasi Bank selama periode 2008 - 2010. Data yang ada diperoleh melalui website dari bank yang bersangkutan dan website Bank Indonesia. Jenis laporan yang digunakan antara lain Neraca Keuangan, Laporan Laba-Rugi, Laporan Kualitas Aktiva produktif, Perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum dan Ikhtisar keuangan.

3.4. Pengukuran Variabel

Setelah semua data terkumpul, langkah selanjutnya adalah pengolahan data yang diawali dengan menghitung variabel-variabel yang digunakan. Variabel- variabel tersebut yaitu rasio keuangan yang terdiri dari Return on Assets ROA mewakili rasio profitabilitas, Loan to Deposit Ratio LDR mewakili rasio likuiditas, Debt Equity Ratio DER mewakili rasio leverage, Operating Efficiency OER mewakili rasio efisiensi, Net Interest Margin NIMNet 34 Operating Margin NOM mewakili rasio operasional, Non Performing Loan NPL mewakili rasio kualitas aktiva produksi, Total Assets Turnover TATO mewakili rasio aktivitas. a. Rasio profitabilitas yang diwakili oleh rasio Return on Assets ROA. ROA = Laba Sebelum Pajak Total Aktiva b. Rasio likuiditas yang diwakili oleh rasio Loan to Deposit Ratio LDR. LDR = Total Kredit Total Dana Pihak Ketiga c. Rasio leverage yang diwakili oleh Debt Equity Ratio DER. DER = Total Kewajiban Total Ekuitas d. Rasio efisiensi yang diwakili oleh Operating Efficiency OER atau BOPO. OER = Biaya Operasional Total Pendapatan Operasional e. Rasio operasional yang diwakili oleh Net Interest Margin NIMNet Operating Margin NOM. NIM = Pendapatan Bunga − Beban Bunga Rata-rata Aktiva Produktif NOM = Pendapatan Operasional − Distribusi bagi Hasil – Biaya Operasional Rata-rata Aktiva Produktif f. Rasio kualitas aktiva produktif yang diwakili oleh Non Performing Loan NPL. NPL = Total Kredit Bermasalah Total Kredit 35 g. Rasio aktivitas yang diwakili oleh Total Assets Turnover TATO. TATO = Total Pendapatan Total Aktiva h. Penilaian kinerja keuangan bank secara keseluruhan Setelah analisis rasio keuangan dilakukan pada seluruh bank, penulis melakukan penilaian dengan cara pemberian skor dan peringkat untuk masing-masing dari rasio keuangan seperti yang ditampilkan pada tabel berikut. Tabel 3.2 Interval, Kategori dan Skor dari Kinerja Keuangan Interval Kategori Peringkat Skor Skor Maksimal 29 ≤ Total Nilai ≤ 35 Sangat Baik 1 5 35 22 ≤ Total Nilai ≤ 28 Baik 2 4 28 15 ≤ Total Nilai ≤ 21 Cukup Baik 3 3 21 8 ≤ Total Nilai ≤ 14 Kurang Baik 4 2 14 Total Nilai ≤ 7 Buruk 5 1 7 Sumber : ditentukan oleh penulis, 2012 Penetapan interval, kategori dan skor dari kinerja keuangan diatas diolah penulis berdasarkan buku Kasmir 2010. Apabila suatu variabel mempunyai suatu skor , maka skor tersebut diubah dalam bentuk persen dengan cara skor dibagi dengan skor maksimal dikali dengan seratus. Kinerja = Skor Variabel Skor Maksimal x 100 Contoh, apabila suatu variabel mempunyai skor 28, maka perhitungan persentase kinerja keuangannya adalah 2835 x 100 = 80. Jadi variabel tersebut mempunyai tingkat kinerja 80. 36 Penentuan interval dan skor maksimal diatas dilakukan dengan perhitungan skor rasio keuangan di bawah ini : Tabel 3.3 Peringkat dan Skor ROA ROA Peringkat Skor ROA 1,5 1 5 1,25 ROA ≤ 1,5 2 4 0,5 ROA ≤ 1,25 3 3 0 ROA ≤ 0,5 4 2 ROA ≤ 0 5 1 Sumber: SE BI No. 623DPNP tahun 2004 Tabel 3.4 Peringkat dan skor LDR LDR Peringkat Skor 50 LDR ≤ 75 1 5 75 LDR ≤ 85 2 4 85 LDR ≤ 100 atau LDR ≤ 50 3 3 100 LDR ≤ 120 4 2 LDR 120 5 1 Sumber: SE BI No. 623DPNP tahun 2004 Tabel 3.5 Peringkat dan skor DER DER Peringkat Skor ≤ DER 20 1 5 20 ≤ DER 40 2 4 40 ≤ DER 90 3 3 90 DER 100 4 2 100 ≤ DER 5 1 Sumber: SE BI No. 623DPNP tahun 2004 Tabel 3.6 Peringkat dan skor OER OER Peringkat Skor OER ≤ 83 1 5 83 OER ≤ 85 2 4 85 OER ≤ 87 3 3 87 OER ≤ 89 4 2 OER 89 5 1 Sumber: SE BI No. 623DPNP tahun 2004 37 Tabel 3.7 Peringkat dan skor NIMNOM NIMNOM Peringkat Skor NIMNOM 3 1 5 2 NIMNOM ≤ 3 2 4 1,5 NIMNOM ≤ 2 3 3 1 NIMNOM ≤ 1,5 4 2 NIMNOM ≤ 1 5 1 Sumber: SE BI No. 623DPNP tahun 2004 Tabel 3.8 Peringkat dan skor NPL NPL Peringkat Skor NPL 2 1 5 2 ≤ NPL 5 2 4 5 NPL 8 3 3 8 NPL 12 4 2 NPL ≥ 12 5 1 Sumber: SE BI No. 623DPNP tahun 2004 Tabel 3.9 Peringkat dan skor TATO TATO Peringkat Skor 2 kali TATO 1 5 1,25 kali TATO ≤ 2 kali 2 4 0,5 kali TATO 1,25 kali 3 3 0 kali TATO ≤ 0,5 kali 4 2 TATO ≤ 0 kali 5 1 Sumber: SE BI No. 623DPNP tahun 2004 Setelah itu data-data tersebut dikonversi ke dalam SPSS 18 untuk selanjutnya dianalisa dengan menggunakan independent samples T-test.

3.5. Jenis Data