Macam-macam Metode Peningkatan Kualitas Akhlak

104 Akhlak Kurikulum 2013 a Al-Ghazaliberpendapat bahwa, segala sifat yang tertanam dalam hati yang menimbulkan kegiatan-kegiatan dengan ringan dan mudah tanpa memerlukan pemikiran tanpa pertimbangan. b Ibnu Maskawih berpendapat kitabnya Tahdzibul Akhlaq bahwa akhlak adalah: sikap jiwa seseorang yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan-perbuatan tanpa melalui pertimbangan Ẓterlebih dahuluẓ. Dari definisi-definisi di atas, baik definisi yang dikemukakan oleh Al-Ghazali mapun Ibnu Miskawaih, keduanya menitikberatkan bahwa akhlak itu sesuatu yang instingtif dan mekanik. Maksud dari instingtif dan mekanik adalah dalam pelaksanannya akhlak tak membutuhkan petimbangan apapun.

a. Dalil Naqli tentang Akhlak

Ayat al-Qur’an yang menjelaskan akhlak adalah : لميق݄قع فݎ ُݖُخ ٰق޺قعقل قݑَنܳ Dan Sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung. ẒQS.al- Qalam: 4ẓ Firman Allah SWT dalan Surat Al-A zab ayat :21 ق َܒٱ قܱقكقمقو قܱقخܚٱ قعۡݠق ۡلٱقو ق َܒٱ ْاݠُجܱۡقي قنقك ݚقݙقكڍ ٞܟقݜقܵقح ٌحقݠۡسُث ق َܒٱ قظݠُسقر قف ۡݗُكقل قنقك ۡܯقݐَل Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu yaitu bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. ẒQ.S. Al-A zab33:21ẓ

b. Kesimpulan

Berdasarkan uraian diatas dapat diambil pengertian akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa sehingga seseorang dapat menilai perbuatan baik atau buruk, kemudian mendorong untuk melakukan perbuatan-perbuatan tanpa melalui pertimbangan.

2. Macam-macam Metode Peningkatan Kualitas Akhlak

Imam Al-Ghazali berpendapat, bahwa metode-metode yang bisa digunakan untuk meningkatkan kualitas akhlak seseoarang antara lain adalah: 105 Buku Siswa Kelas XI MA Keagamaan 1 Metode taat syari’at Metode ini berupa pembenahan diri, yakni membiasakan diri dalam hidupsehari-hari untuk melakukan kebajikan dan hal-hal bermanfaat sesuai dengan ketentuan syari’at, aturan-aturan negara, dan norma-norma kehidupan bermasyarakat. Disamping itu berusaha untuk menjauhi hal-hal yang dilarang syara’ dan aturan -aturan yang berlaku. Metode ini sederhana dan dapat dilakukan oleh siapa saja dalam kehidupan sehari-hari. Hasilnya akan berkembang sikap dan perilaku positif seperti ketaatan pada agama dan norma-norma masyarakat, hidup tenang dan wajar,senang melakukan kebajikan, pandai menyesuaikan diri dan bebas dari permusuhan. Cara menerapkan metode tersebut adalah: aẓ Membiasakan diri untuk selalu melakukan kebaikan dan menjauhi yangdi larang syara’ bẓ Menjauhi permusuhan cẓ Membiasakan diri untuk menyesuaikan dengan lingkungan 2 Metode pengembangan diri Metode yang bercorakpsikoedukatifini didasari oleh kesadaran ataskekuatan dan kelemahan diri yang kemudian melahirkan keinginan untuk meningkatkan sifat-sifat baik dan sekaligus menghilangkan sifat-sifat buruk. Dalam pelaksanaannya dilakukan pula proses pembiasaan Ẓconditioningẓ sepertipada “metode taat syari’at” ditambah dengan upaya meneladani perbuatan dari pribadi-pribadi yang dikagumi. Membiasakan diri dengan cara hidup seperti ini secara konsisten akan mengembangkan kebiasaan-kebiasaan dan sifat-sifat terpuji yang terungkap dalam kehidupan pribadi dan kehidupan bermasyarakat. Metode ini sebenarnya mirip dengan metode pertama, hanya saja dilakukan secara lebih sadar, lebih disiplin dan intensif serta lebih personal sifatnya daripada metode pertama. Cara menerapkan metode pengembangan diri ini adalah: aẓ Berupaya meneladani perbuatan-perbuatan terpuji bẓ Membiasakan konsisten untuk melakukan kebiasaan terpuji cẓ Berusaha meningkatkan potensi diri 106 Akhlak Kurikulum 2013 3 Metode kesufian Metode ini bercorak spiritual-religius dan bertujuan untuk meningkatkan kualitas pribadi mendekati citra Insan Ideal Ẓinsan kamilẓ. Pelatihan disiplin diriini menurut Al-Ghazāli dilakukan melalui dua jalan yakni al-mujāhadah dan al-riyādāh. Al-Mujāhadah adalah usaha sungguh-sungguh untuk menghilangkan segala hambatan pribadi Ẓharta, kemegahan, taklid, maksiatẓ. Al-Riy āḍāh adalah latihan mendekatkan diri pada Allah dengan selalu berusaha meningkatkan kualitas ibadah Kegiatan sufistik ini berlangsung dibawah bimbingan seorang Guru yang benar–benar berkualitas dalam hal ilmu, kemampuan dan wewenangnya sebagaiMursyid. Diantara ketiga metode tersebut, metode kesufian dianggap tertinggi oleh Al-Ghazāli dalam proses peningkatan derajat keruhanian, khususnya dalam meraih ahlak terpuji. Cara menerapkan metode ini adalah: aẓ Membiasakan bersifat zuhud bẓ Melakukan riyāḍah mendekatkan diri pada Tuhan cẓ Meningkatkan kualitas ibadah Demikian beberapa metode dan cara penerapannya, semoga dengan cara- cara tersebut, usaha kita semua dalam upaya meningkatkan kualitas akhlak terpuji khususnya kepada peserta didik dapat berhasil sesuaidengan tujuan yang kita harapkan bersama.

3. Contoh orang yang memiliki kualitas akhlak