59
Buku Siswa Kelas XI MA Keagamaan
EKSPLORASI
Untuk lebih jelasnya mari kita menggali pengetahuan dengan mengikuti sajian berikut ini.
A. Hadis a ī
1. Pengertian hadis a
ī
Kata a ī dalam bahasa diartikan sehat, yang dimaksud hadis a ī adalah
hadis yang sehat dan benar tidak terdapat penyakit dan cacat. Hadis a
ī menurut istilah ulama berbeda pendapat, namun secara umum pendapat mereka tidak ada perbedaan yang jauh. Diantara pendapat para ulama
tentang definisi hadis a ī adalah sebagai berikut:
. فكم قش
ق قغ ف َ ق ُم ُ ْيق ق ق َ ا ُ ق َ ُم ق ْ َ ا ُعقت ٌظْ قع ُ ق ق قن قم
“Hadis yang dinukil diriwayatkan oleh periwayat yang adil , sempurna ingatan, sanadnya bersambung-sambung, tidak ber’illat dan tidak syadz”.
Mahm ūd a
n dalam buku “Tais īr fī mus ala i al- adī ” mendefinisikan:
ف َ
قع ق
ق غ فمْغُ ُش ق ْي
ق ْ
قم ُع ق ق ْ ُم ق
قث ق ق ْ قم ْ ق ق ْ َ ا ُع قت قظْ ق ْ
لا ق ْ ق قب ُعُ ق قس ق ق َتقا قم
Hadis yang sambung sanadnya diriwayatkan oleh orang yang adil dan sempurna ke-
bi -annya di semua tingkatan sanad, tidak sya ż dan tidak ‘illah.
Imam Bukhori dan Imam Muslim membuat kriteria hadis a ī sebagai berikut:
a. Rangkaian periwayat dalam sanad itu harus bersambung mulai dari periwayat pertama sampai periwayat terakhir.
b. Para periwayatnya harus terdiri dari orang-orang yang iqat, dalam arti adil dan
bi , c. Had nya terhindar dari ‘ilat cacat
d. Hadisnya tidak syadz, yakni tidak lebih lemah dibanding dengan riwayat lain yang bertentangan.
e. Para periwayat yang terdekat dalam sanad harus sejaman.
60
Ilmu Hadis Kurikulum 2013
2. Syarat-syarat hadis a
ī
Berdasarkan definisi hadis a ī diatas, dapat dipahami bahwa syarat-syarat hadis a
ī dapat dirumuskan sebagai berikut: a. Sanadnya
Bersambung Maksudnya adalah tiap-tiap periwayat dengan periwayat lainnya benar-
benar saling bertemu dan mengambil hadis secara langsung dari syekhnya, mulai awal sanad hingga akhir sanadnya.
b. Periwayatnya ‘adil
Maksudnya adalah tiap-tiap periwayat itu seorang Muslim, bersetatus mukallaf balig, berakal sehat, bukan f siq dan tidak pula jelek prilakunya
menjaga mur ū ̇ah .
Dalam menilai ke’adilan seorang periwayat cukup dilakuakan dengan salah satu teknik berikut:
1 Keterangan seseorang atau beberapa ulama ahli ta’d īl bahwa seorang itu
bersifat adil . 2 Khusus mengenai periwayat hadis pada tingkat sahabat, jumhur ulama
sepakat bahwa seluruh sahabat adalah adil . Pandangan berbeda datang dari golongan muktazilah yang menilai bahwa sahabat yang terlibat dalam
pembunuhan ‘ li dianggap fasik, dan periwayatannya pun ditolak. c. Periwayatnya bersifat sempurna ke
bi annya Maksudnya masing-masing periwayatnya sempurna daya ingatannya,
baik ingatan pada tulisannya atau hafalannya. Artinya sekiranya hadisnya dibutuhkan dapat menunjukkan dengan cepat baik melalui hafalan atau
tulisannya. Adapun sifat-sifat ke
bi an periwayat, menurut para ulama, dapat diketahui melalui:
1 kesaksian para ulama 2 berdasarkan kesesuaian riwayatannya dengan riwayat orang lain yang
telah dikenal ke bi annya.
d. Tidak Sya
ż Maksudnya ialah hadis itu benar-benar tidak sya
ż, dalam arti tidak bertentangan dengan hadis yang diriwayatkan oleh orang yang lebih iqah.
61
Buku Siswa Kelas XI MA Keagamaan
e. Tidak Ber’illat
Maksudnya tidak ada sebab yang samar yang dapat menurunkan derajat ke- a
ī -an hadis, namun dilihat lahirnya nampak selamat dari cacat. ‘Illat hadis dapat terjadi pada sanad maupun pada matan atau pada
keduanya secara bersama-sama. Namun demikian, ‘illat yang paling banyak terjadi adalah pada sanad, seperti menyebutkan mutta il terhadap hadis yang
munqati’ atau mursal.
3. Kedudukan hadis a ī