7
Buku Siswa Kelas XI MA Keagamaan
Sebab-sebab periwayat hadis dikatakan “tidak adil”, sehingga riwayatnya tidak bisa diterima adalah sebagai berikut:
1. Al-ki żb bohong: artinya dia sering bohong dalam pembicaraan sehari-
hari dan juga pernah membohongkan riwayat hadis. 2. Al-muttahamu bi al-ki
żb dianggap bohong: artinya ada dua kemungkinan, pertama dia sering bohong dalam ucapan sehari-hari namun tidak pernah
ditemukan bahwa dia telah membohongkan hadis. Yang kedua pernah meriwayatkan hadis sendirian dan hadisnya bertentangan dengan kaidah
yang berlaku secara umum atau bertentangan dengan riwayat hadis yang lebih kuat.
3. Al-fisq Fasik: artinya dia sering melakukan perbuatan dosa kecil atau pernah melakukan perbuatan dosa besar.
4. Al-bid’ah cara ibadah yang baru yang tidak di syari’atkan : artinya dia melakukan perbuatan-perbuatan bid’ah.
5. Al-jah lah bodohtidak mengetahui: artinya dia orang yang tidak mengetahui tentang keadaan para periwayat hadis, dan juga tidak
mengetahui ajaran agama Islam.
b. bi :
bi berasal dari bahasa arab yang artinya kuattepat, Rij l al- ad ī ada
yang bi f
ī al-kit bah yaitu kuat menjaga tulisannya dan bi fī al- if yaitu kuat dalam menjaga hafalannya.
Adapun yang dimaksud bi f
ī al-kit bah adalah kuat dalam menjaga tulisannya dan sekirannya tulisan hadis yang dimilikinya dibutuhkan dia bisa
menunjukkan dengan cepat. Kemudian yang dimaksud
bi f ī al- if adalah kuat menjaga hafalannya
dan sekirannya hafalan hadisnya dibutuhkan dia bisa menunjukkan dengan cepat.
Seandainya ada rij l yang rapi tulisannya dan dia menyimpan tulisannya di tempat yang sangat aman, namun ketika dibutuhkan hadisnya dia tidak bisa
menunjukkan dengan cepat, orang semacam ini tidak bisa dikatakan bi
f ī al-kit bah.
Cacatnya periwayat hadis sebab tidak “ bi ”, adalah sebagai berikut:
1. Fa sy al-gala kesalahan yang terlalu artinya dia pernah meriwayatkan hadis dengan kesalahan yang fatal.
8
Ilmu Hadis Kurikulum 2013
2. S ū ̇u al- ifżi hafalannya jelektidak cerdas artinya dia sering mengalami
kesalahan dalam meriwayatkan hadis namun kesalahan itu tidak fatal. 3. Al-gaflah pelupapikun dia sering lupa atau pikun.
4. Mukh lafah as-siq t bertentangan dengan orang yang lebih iq t artinya hadis yang diriwayatkannya ternyata bertentangan dengan hadis yang
diriwayatkan oleh orang yang lebih iq t.
c. Menjaga mur ū ̇ah.