28
Ilmu Hadis Kurikulum 2013
Adapun huruf d dan e periwayatnya tidak boleh dijadikan hujjah. Tetapi terkadang hadis mereka ditulis untuk diuji, meskipun tingkatan keempat berbeda dengan
tingkatan periwayat yang ke 5.
I. Pertentangan antara al-jar wa at-ta’d īl :
► Jika dalam pandangan yang sama kemudian bertentangan antara mujarri dan mu’addil maka ulama berbeda pendapat tentang mana yang diterima, apakah
mu’addilnya atau mujarri nya: a Pendapat Jumhur ahli hadis: menerima yang mentajr
ī , biarpun mu’addilnya lebih banyak dari mujarri nya.
b Pendapat kedua : menerima yang menta’d īl jika mu’addilnya lebih banyak
jumlahnya. c Pendapat ketiga : mauq
ūf, hingga ada yang diraji kan antara mujarri dan mu’addil
► Jika ada periwayat dulunya fasik kemudian taubat : Orang yang mengenal ketika masih fasik menganggapnya al-jar , dan
orang yang mengenal ketika sudah taubat menganggapnya adil. seperti ini tidak bertentangan.
► Jika ada periwayat tidak bi fī al- ifżi dan bi fī al-kit bah: Orang yang pernah melihat kesalahan hadisnya karena ia meriwayatkan dari
hafalannya, maka menganggapnya al-jar . Dan orang yang melihat ke a ī an
hadis nya karena ia meriwayatkan dari tulisannya maka menganggapnya adil. seperti ini tidak bertentangan.
J. Kitab-kitab yang berisi tentang al-jar wa at-ta’d īlu
1. Kitab al-jar wa at-ta’d īlu secara umum.
a. At-t r
īkh al-kabīr karya Imam Bukhari 194-256 H yang memuat 12.305
periwayat hadis. Kitab ini disusun berdasarkan urutan huruf mu’jam dengan memperhatikan huruf pertama dari nama periwayat dan nama
bapaknya. b. Kitab al-jar wa al ta’d
īl karya Abu Hatim Muhammad ibn Idris Al
Razi 240-327 H, merupakan kitab Al-jar wa at-ta’d īl dari ulama
29
Buku Siswa Kelas XI MA Keagamaan
mutaqaddimin yang banyak isinya, memuat 18.050 periwayat ad . Dalam kitab ini, biografi periwayatan hadis ditulis secara singkat, hanya
mencapai satu sampai lima belas baris dan disusun berdasarkan huruf hijaiyah.
2. Kitab al-jar wa at-ta’d
īl mengenai periwayat-periwayat iqah a. Kitab al- iqat karya Muhammad ibn Ahmad ibn Hibban al-Busti w. 354
H, yang disusun berdasarkan abaqah tingkatan sesuai dengan huruf hijaiyah, dalam abaqah itu dan disajikan dalam tiga juz, juz pertama
untuk abaqah sahabat, juz kedua untuk abaqah tabi’in dan juz ketiga untuk abaqah ‘atb ’ t bi’in.
b. Tarikh asm ’al- iq t min man nuqila ‘anhu al ilm disusun oleh Umar Ibn
Hamad ibn Syahin w. 385 H, berdasarkan urutan huruf mu’jam dengan hanya menyebutkan nama periwayat dan nama bapaknya, serta pendapat
ahli al-jar wa at-ta’d īl mengenai periwayatan itu. Kadang-kadang juga
disebutkan sebagian guru dan muridnya.
3. Kitab al-jar wa at-ta’d īl mengenai periwayatan aīf
a. A - u’af ’ al-kab
īr dan a - u’af ’ al- agīr Kedua kitab ini karya Imam
Bukhari yang termasuk kitab al-jar wa at-ta’d īl paling tua yang sampai
kepada kita. Kitab ini berdasarkan urutan huruf mu’jam dengan hanya memperhatikan huruf pertama pada setiap nama periwayat.
b. A - u’afa’ wa al-matr
ūkīn. karya Imam an-Nasa’i 215-303 H., disusun
berdasarkan ururtan huruf mu’jam dengan hanya memperhatikan huruf pertama pada setiap nama periwayat.
c. Ma’rifat al-majr
ūhīn min al-mu addi īn. karya Ibn Hibban yang disusun
berdasarkan urutan huruf mu’jam, diawali dengan muqaddimah kitab yang berisi tentang pentingnya mengetahui periwayat a
īf, bolehnya menilai cacatnya periwayat, dan yang berhubungan dengan hal itu.
d. Al-kamil f
ī u’af ’ ar-rij l. karya Imam Abu Ahmad Abdullah ibn Adi
al-Jurjani w. 356 H, memuat biografi periwayat yang masih dibicarakan kualitasnya, meski menurut pendapat yang tertolak. Kitab ini disusun
berdasarkan urutan huruf mu’jam serta dimulai dengan muqaddimah kitab yang panjang lebar.
e. Mizan al-itid l f
ī naqd ar-rij l. karya Abu Abdullah Muhammad Ibnu
Ahmad ibn Usman a - ahabi w. 748 H. Sebagaimana dikatakan Ibn
30
Ilmu Hadis Kurikulum 2013
Hajar kitab ini menghimpun 11.053 biografi periwayat yang disusun berdasarkan urutan huruf mu’jam dengan memperhatikan nama periwayat
dan bapaknya. Dalam kitab ini yang pertama disebut adalah nama periwayat yang dikenal dengan nama bapaknya, nisbat atau laqobnya,
periwayat laki-laki yang tidak dikenal namanya, periwayat perempuan yang tidak dikenal nama aslinya, nama kunyah perempuan, kemudian
periwayat perempuan yang disebut nama aslinya.
f. Ma’rifatu rij l yaitu ditulis oleh Yahya bin Ma’in 158-233 H. Ini adalah
buku al-jar wa ta’d īl yang pertama kali sampai kepada kita.
g. Lisan al-m
īz n. karya Ibnu Hajar al-Asqalani yang disusun berdasarkan
urutan huruf mu’jam yang dimulai dari nama asli, nama kunyah, kemudian periwayat yang mubham, yang terbagi menjadi tiga pasal, pasal pertama
tentang periwayat yang menguunakan nasab, kedua periwayat yang terkenal dengan nama kabilah atau pekerjaannya, dan ketiga tentang
periwayat yang berdasarkan pada nama lain
MENGKOMUNIKASIKAN
Untuk lebih mendalami materi dan lebih menguatkan ingatan maka marilah kita menyerap materi dengan menggunakan berbagai indra kita, mata, telinga, fikiran, dan
hati, atas materi yang sedang kita pelajari dengan melakukan hal-hal berikut ini: ► Ungkapkan tentang pengertian al-jar wa at-ta’dīl
► Ceritakan sejarah singkat al-jar wa at-ta’dīl. ► Sampaikan apa saja syarat-syarat penta’dīl dan pentajrī
► Presentasikan bagaimana cara-cara periwayat dalam menta’dīl dan mentajrī ► Sebutkan urutan ungkapan tajrī , urutan ungkapan ta’dīl
► Ambillah kesimpulan apa yang bisa diteladani dari pembelajaran tentang materi
Al-jar wa at-ta’d īl
► Seandainya anda dikatakan oleh teman anda sebagai orang yang al-jar , bagaimana perasaan anda?
31
Buku Siswa Kelas XI MA Keagamaan
ASOSIASI
Perhatikan sifat-sifat yang menjadi syarat mu adi īn, renungkan, dan bandingkan
dengan sifat-sifat komentator yang anda kenal dizaman ini, bagaimana standar minimal komentator yang bisa diterima dan dibenarkan komentarnya? tulislah hasil renungan
anda tentang: A. Sifat-sifat orang yang al-jar yang menyebabkan beritanya tidak bisa dipercaya
dan bandingkan dengan sifat-sifat orang yang adil yang menyebabkan beritanya bisa dipercaya.
B. Renungkan sifat teman kamu yang bagaimana yang dapat meneladani sifat-sifat rij l al- ad
ī yang dapat diterima riwayatnya.
RANGKUMAN
1. Al-jar adalah nampaknya sifat pada periwayat hingga hadisnya ditolak. 2. Al-‘Adlu adalah nampaknya sifat pada periwayat hingga hadisnya diterima.
3. At-tajr ī adalah mensifati periwayat dengan sifat-sifat yang menyebabkan
hadisnya ditolak 4. At-ta’d
īl adalah mensifati periwayat dengan sifat-sifat yang menyebabkan hadisnya diterima.
5. Ilmu al-jar wa ta’d īl adalah suatu ilmu yang membahas hal ihwal para periwayat
dari segi diterima atau ditolaknya riwayat mereka. 6. Syarat-syarat
mu’addil dan mujarri adalah: adil, bi , mengenal yang dita’d
īl ditajr
ī , tidak fanatik pada yang dita’dīl, tidak memusuhimembenci pada yang yang ditajr
ī , dan sebaliknya, tau sebab-sebab al-jar dan adil . 7. Sebab-sebab
al-jar adalah: 1 Tidak adil: yaitu bohong, dianggap bohong, Fasik, bid’ah, jah lah bi a w li ruw t, 2 Tidak
bi yaitu: fa syu al-gala , s ū’u al-
if żi, gaflah, ka ratu al-auh m, dan mukh lafatu iq t.
8. Munculnya al-jar wa at-ta’d īlu adalah sejak zaman Nabi sudah ada, namu
disusun sebagai ilmu tersendiri sejak mulai ada periwayatan hadis melalui sanad.
32
Ilmu Hadis Kurikulum 2013
UJI KOMPETENSI
JAWABLAH PERTANYAAN BERIKUT 1. Mungkinkah kita mengetahui apakah rij l ad
ī adil atau tidak? Padahal rij l ad
ī sudah berabad-abad silam? Bagaimana cara kita mengetahui apakah rij l dalam sanad hadis jujur atau tidak?
2. Bisakah kita mengukur kata-kata orang yang memberikan informasi, yang mana yang lebih bisa dipercaya? Bagaimana cara mengukur kata-kata orang?
3. Kita tentu memiliki teman banyak ada diantara mereka yang kita percaya beritanya, dan ada pula yang kita tidak percaya beritanya, bagaimana kita
membandingkannya? 4. Apa hikmah dan tujuan kita belajar tentang ilmu jar dan ta’d
īl? 5. Sebutkan sifat-sifat seseorang yang tidak bisa dipercaya beritanya
TUGAS
KD TUJUAN
TUGAS
3.2. Memahami al- jar wa at-ta’d
īl .
4.2. Memperagakan contoh al-jar
wa at-ta’d īl
3. Siswa dapat memahami aspek- aspek yang berkaitan dengan
al-jar wa at-ta’d īl
4. Siswa dapat menyebutkan methode ulama dalam mentajr
ī dan menta’d
īl 5. Siswa dapat mendiskripsikan rij l
al- ad ī yang jar dan yang adil
- Carilah satu nama
muhadis dari kamus rij l ad
ī lainnya -
Tuliskan sifat jar nya dan adalahnya
- Menganalisis
informasi bisa diterima atau tidak.
Carilah satu nama muhadis dari kamus rij l ad ī atau lainnya dan tulislah sifat jar nya
dan adalahnya, masukkan kedalam kolom dibawah ini: No.
Nama Muhaddis Sifat Al-Jar
Sifat ‘Adilnya Bisa Diterima
Tidak 1.
2. 3.
4, 5.
33
Buku Siswa Kelas XI MA Keagamaan
MARI RENUNGKAN
اْ ُ َيقبق ق ف ق قنقب ٌ قس قف ْ ُ قء قج ْنقث : ق ق ق ُ ٰ ا قظ قق
Jika ada satu orang yang membawa berita, maka carilah berita yang sama dari sumber yang lain, karena dengan begitu kita tidak mudah terprofokasi oleh siapapun, kecuali
setelah kita benar-benar mengetahui duduk permasalahan yang sebenarnya.
KOMPETENSI INTI
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama Islam 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
gotong royong, kerja sama, toleran, damai santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
3
Pembagian Hadis Berdasarkan Kuantitas
Sanad
34
Ilmu Hadis Kurikulum 2013
KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI DASAR : INDIKATOR
1.1. Menghayati nilai-nilai mempelajari pembagian hadis berdasarkan kuantitas sanad.
2.1. Membiasakan sikap selektif dalam memanfaatkan kitab ad
ī . 2.3. Memiliki perilaku demokratis sebagai
implementasi pembagian hadis dari segi
kuantitas sanad
3.3. Memahami definisi, macam-macam, contoh, dan kedudukan hadis mmutaw tir.
3.4. Memahami definisi, macam-macam, contoh, dan kedudukan hadis a
d. 4.3. Menghafalkan macam-macam hadis dari segi
kuantitas sanad. 4.4. Memperagakan sanad hadis mutawaatir dan
a d
1. Menjelaskan pembagian hadis dari segi kuantitas
sanad. 2. Menjelaskan pengertian
mutaw tir, dan a d
3. Mengidentifikasi pembagian mutaw tir
dan a d
4. Mendemonstrasikan contoh-contoh hadis
mutaw tir dan a d
5. Menjelaskan kedudukan hadis mutaw tir dan
a d
TUJUAN PEMBELAJARAN
TUJUAN PEMBELAJARAN MATERI
POKOK
1. Siswa dapat menyerap nilai pelajaran yang dapat diambil dari pembelajaran tentang pembagian hadis dari segi kuantitas
sanad. 2. Siswa terbiasa selektif dalam memanfaatkan kitab hadis
3. Siswa dapat memahami hadis mutaw tir dan a d
4. Siswa dapat menyebutkan pembagian hadis mutaw tir beserta definisinya
5. Siswa dapat menyebutkan pembagian hadis a d beserta
definisinya 6. Siswa dapat menyebutkan macam-macam hadis dari segi
kuantitas sanad. 7. Siswa dapat mendiskripsikan sanad hadis Mutaw tir dan a
d Pembagian
hadis dari segi jumlah
periwayatnya
ق ْيق ق ْ
لا ُع ق ْق ق
ت ُ
لق قع ُ ْيقح ْ قم قظ قجقك ا
35
Buku Siswa Kelas XI MA Keagamaan
PETA KONSEP
Masyh ūr
PEMBAGIAN HADIS BERDASARKAN JUMLAH PERIWAYAT
Mutaw tir
Mutaw tir laf żi
Az z Gar b
Mutlaq Nisbi
Mutaw tir Manawi
Mutaw tir Amali
A d
MENGAMATI
BANDINGKAN
Film Imam Bukhari Cairo
Menyampaikan hadis
Sahabat Nabi
Syaikh Para Periwayat
Tab Ưn
Atba’ Tab Ưn
Para Periwayat
GAMBAR PERTAMA
36
Ilmu Hadis Kurikulum 2013
Sa habat Nabi
Tab Ưn
Atba’ Tab Ưn
Syaikh Para Periwayat
Periwayat
GAMBAR KEDUA
Menyampaikan hadis
Berikan Komentar dari dua gambar siklus tersebut Setiap hadis tentu jumlah rij l sanadnya berbeda-beda ada yang diriwayatkan oleh
satu rij l, dua rij l, tiga rij l, dan seterusnya. Karena bahasan disini adalah pembagian hadis maka masing-masing hadis yang diriwayatkan oleh jumlah yang berbeda tentu
berbeda nama atau istilahnya.
MENANYA
Setelah melihat gambar diatas apa yang anda fikirkan?, bayangkan bahwa setiap satu gambar adalah dalam satu periode sanad, setelah melihat dua suklus diatas apa
yang membedakan diantara dua siklus? Kira-kira apa yang akan akan dibahas dalam bab ini sesuai dengan gambar diatas?
KATA KUNCI
MAKSUD ISTILAH
MAKSUD ISTILAH
Diriwayatkan oleh satu orang
ٌ ْيق قغ
Diriwayatkan oleh banyak orang setiap
tingkatan sanad
ٌ قتاق ق ُم
37
Buku Siswa Kelas XI MA Keagamaan
MAKSUD ISTILAH
MAKSUD ISTILAH
Diriwayatkan oleh satu orang pada tingkat pertama
sahabat
ٌ ق ْطُم ٌ ْيق قغ
Diriwayatkan oleh jumlah yang lebih sedikit
dari mutaw tir
ٌل قحت
Diriwayatkan oleh satu orang diselain tingkatan
pertama
ٌ قببْ قن ٌ ْيق قغ
Diriwayatkan 3 rij l lebih belum sampai
mutaw tir
ٌرْ ُ ْ ق
Menghasilkan keyakinan
ق ْيق ق ْلا ُ ْيق ُي
Diriwayatkan oleh dua rij l
ٌ ْيق قع
Menghasilkan prasangka perkiraan
قك َ لا ُ ْيق ُي
Maknanya mutaw tir lafa
ẓ nya beda-beda
ٌيق ق ْ قم ٌ قتاق ق ُم
Makna dan lafa ẓ nya
sama-sama mutaw tir
ٌيق ْ قل ٌ قتاق ق ُم
PENDAHULUAN
Dalam bab ini disajikan pembagian hadis dilihat dari segi jumlah periwayatnya; ada hadis yang diriwayatkan oleh orang banyak disetiap tingkatan periode sanad, ada hadis
yang diriwayatkan oleh lebih dari dua orang rij l al- ad ī di suatu tingkatan sanad,
ada hadis yang diriwayatkan oleh dua orang rij l al- ad ī dalam suatu tingkatan
periode sanad, dan bahkan ada hadis yang hanya diriwayatkan oleh satu orang rij l al- ad
ī dalam suatu tingkatan periode sanad. Nah untuk membedakan antara yang satu dan yang lain para ulama hadis memberikan istilah-istilah tertentu yang akan dibahas
dalam bab ini.
EKSPLORASI
Untuk lebih memahami istilah-istilah hadis yang berbeda-beda jumlah periwayatnya mari kita menggali pengetahuan berikut ini:
A. Hadis Mutaw tir 1. Pengertian hadis mutaw tir
ٌ قتاق ق ُم
Secara bahasa kata ”mutaw tir” berarti mutat bi’ yakni berturut-turut, beruntun, susul menyusul.
38
Ilmu Hadis Kurikulum 2013
Secara istilah hadis mutaw tir adalah :
ق ق ْ ق قئ ُطاق قتقغ ْ ق قع ق ق ْجا
ُ قل قحقث قحقل ق ْلا قف ُ ق قي ٌ قج ٌلق قع ُعاقغقر فسْ ُ ْ قم ْ ق ٌ قبقخ ق ُه .
قجق ق ْلا
“Suatu hadis hasil tanggapan dari panca indera, yang diriwayatkan oleh sejumlah besar periwayat, yang menurut adat kebiasaan mustahil mereka berkumpul dan
bersepakat dusta”. Dalam buku “At-tais ru f mus ala i al- ad ” Mahmud ahh n mendefinisikan
mutaw tir adalah:
ُع ق ق ْ ُم ق قث ق ق ْ قم ْ ق قجْ ق ْلا ق ق ْ ُهق ُطاق قت ُحقل ق ْلا ُ ْيق ُت ٌ ْيق قك ٌ ْ ق ُعاقغقر قم
“Hadis yang diriwayatkan oleh sejumlah orang banyak yang menurut kebiasaan mustahil sepakat dalam kebohongan mulai dari awal sanad hingga akhir sanad”.
2. Syarat-syarat hadis mutaw tir
a. Diriwayatkan oleh banyak orang. Para ulama berbeda pendapat tentang jumlah rij l yang tidak mungkin
sepakat berbohong: 1 Abu Thayyib menentukan sekurang-kurangnya 4 orang, pendapat tersebut
diqiyaskan dengan saksi yang diperlukan hakim. 2 Pengikut asy-Syafiiy menentukan minimal 5 orang, Pendapat tersebut
diqiyaskan dengan jumlah para Nabi yang mendapat gelar ūlul azmi.
3 Menurut Ibnu Hajar al-Asqalani dan Imam Nawawi dalam kitab Tadribu Periwayat sekurang-kurangnya 10 orang rij l yang iqah disetiap tingkatan
sanad. ini pendapat yang paling r jih menurut ahli hadis 4 Sebagian ulama menetapkan sekurang-kurangnya 20 orang.
b. Tidak mungkin sepakat berbohong. c. Terjadinya disetiap tingkatan sanad mulai dari awal hingga akhir sanad
d. Sandaran beritanya indrawi yaitu bentuk ta ammul penerimaan’nya harus mengatakan: “kami telah mendengar”, “kami telah melihat”, atau “kami
telah merasakan”.
3. Klasifikasi Hadis Mutaw tir a. Hadis Mutaw tir Laf
żi
Adalah hadis yang diriwayatkan oleh banyak periwayat dengan redaksi lafa
ẓ dan makna yang sama. Contoh:
39
Buku Siswa Kelas XI MA Keagamaan
ف قل قص قب ق
ت ْ ق في ق قح قب ق
ت ْ ق ق قناق قع ُب ق
أ ق ق َ قح ُيق قبُغ ْ
لا ف ْيق ُ ُ ْب ُ َ ق ُم ق ق َ قح اً قك ق ق ُم َ
ق ق ق
جق قك ْ قم ق َ قسقغ ق ْيق قع ُ ٰ ا َ قص ق ٰ ا ُظ ُسقر قظ قق قظ قق قحق ْيق ُه قب ق
ت ْ ق عاغر .قر َلا ْ قم ُعق ق ْ قم
ْ تَ ق ق قي
ْ قف
ْ ق ق ق ناق ُع ُب
ق أ ق ق َ قح ُ قب
ْ قكْلا غف ْ ق ُ ْب ُ ْيق ُس ق ق َ قح ف يقكقغ ُ ْب ُنقيْ ُس ق ق َ قح ق
َ قسقغ ق ْيق قع ُ ٰ ا َ قص قك قبَلا ْ ق فس َ ق ق ْبا ْ ق ف ْيق ُج ق ْب ق يق قس ْ ق ق ْ ق ْلا ق ْ ق ْ
قم ُعق ق ْ قم ْ
تَ ق ق قي ْ قف اً قك ق ق ُم َق ق قجق قك ْ ق ق ْ ُ ْ ق قع قم َقث قكنق ق يق قْلا ا ُ َ ا قظقق
ي م ا عاغر .قر َلا قب
ق ت ْ ق ق َيقطقع ْ ق ففقك قطُم ْ ق ف ق ْ ُ ُ ْب ُ ق
ق ق ق َ قح ف يق قس ُ ْب ُ ْيق ُس ق ق َ قح ْ
تَ ق ق قي ْ قف اً قك ق ق ُم َق ق قجق قك ْ قم ق َ قسقغ ق ْيق قع ُ ٰ ا َ قص ق ٰ ا ُظ ُسقر قظ قق قظ قق ف يق قس
ج م با عاغر .قر َلا ْ قم ُعق ق ْ قم
“Barang siapa sengaja berdusta kepadaku maka hendaklah bersiap-siap menempati tempatnya di neraka”
Menurut Abu Bakar al-Bazzar, hadis tersebut diriwayatkan oleh 40 sahabat dengan susunan redaksi dan makna yang sama dan terahir diriwayatkan oleh
hampir semua imam-imam al-kutubu as-sittah, diantaranya yaitu; 1 Bukhari dari Abul Walid dari Syu’bah dari Jami’ bin Syidad dari Amir bin
Abdullah dari Abdullah bin Zubair dari Zubair dari Nabi Saw. 2 Abu Dawud dari Amr bin Aun dan Musaddad keduanya dapat hadis dari
Khalid al-Ma’na dari Bayan bin Bisyrin dari Wabirah bin Abdurrahman dari Amir bin Abdullah dari Abdullah bin Zubair dari Zubair dari Nabi
Saw. 3 Darami dari Abdullah bin Shalih dari al-Laitsy dari Yazid bin Abdullah
dari Amru bin Abdullah dari Abdullah bin Urwah dari Urwah bin Zubair dari Zubair dari Nabi Saw.
4 Ibnu Majah dari Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Muhammad bin Basyaar keduanya dari Ghandur Muhammad bin Ja’far dari Jami’ bin Syidad dari
Amir bin Abdullah dari Abdullah bin Zubair dari Nabi Saw. 5 Tirmi
żi dari Abu Hisyam dari Abu Bakar dari ‘Ashim dari Zirrin dari Abdullah bin Mas’ud dari Nabi Saw.
6 Tirmi żi dari Sufyan bin Waqi’ dari Waqi’ dari Syarik dari Manshur dari
Rib’iy bin Harasy dari Ali dari Nabi Saw.
40
Ilmu Hadis Kurikulum 2013
7 Tirmi żi dari Sufyan bin Waqi’ dari Waqi’ dari Syarik dari Samak dari
Abdurrahman dari Ibn Mas’ud dari Nabi Saw. 8 Ibnu Majah dari Muhammad bin Rimh dari Al-Laitsy dari Ibnu Syihab
dari Anas bin M lik dari Nabi Saw. 9 Ahmad dari Muhammad bin Fudlail dari A’masy dari Hubaib dari
Tsa’labah dari Ali bin Abi Thalib dari Nabi 10 Ibnu Majah dari Isma’il bin Musa dari Syarik dari Samak dari Abdurrahman
dari Abdullah bin Mas’ud dari Nabi. Contoh lain :
قكرقز ْ ق فم قص ق ْ ق ُن ق ْي قش ق ق َ قح قس ُ ُ ْب ُ ق قْلا ق ق َ قح ف يق قم ُ ْب ُ ق ْ قت ق ق َ قح
ق يق ْبقج ق
َ قسقغ ق ْيق قع ُ ٰ ا َ قص ق ٰ ا ُظ ُسقر ق ق قل قظقق ف ْ قك ق ْب قكقبُأ ْ ق ف ْيق ُح ق ْب ُ
ع ق ُغ ْ
لاقغ ُيق ق ْلا ُ ْيَ اقغ ُز ُ ق ْلا ْ ُ ْ قم قيقكيقكمُت ف َمُت ق قث ُ ْ ق ُب قكنقث ُ يق ْبقج قي قظ ق ق
ق ق ْ قس ق ق
قظق ْنُأ قنتْ ُ ْلا َنقث ُ َ ق ُم قي قظقق ُ ق ًب ق قك ْتق ْ قي ْ ق يق َلا ُ ُجَ اقغ ُ قيقر قْلاقغ ع لا عاغر . ففُ ْح
ق ت
“Sesungguhnya Al Qur’an diturunkan dengan tujuh macam bacaan qira’at”. Hadis tersebut diriwayatkan oleh puluhan sahabat dan terahir diriwayatkan
oleh Bukhari dan Muslim
b. Hadis Mutaw tir Ma’nawy
Adalah hadis mutaw tir yang susunan redaksi atau lafa ẓ nya berbeda-
beda antara periwayat yang satu dengan yang lainnya, tetapi prinsip ma’nanya sama.
Contoh : hadis tentang mengangkat tangan di kala berdoa
ق ق ْ ُ ش ْ ق ف ْيقكُب قب
ق ت ُ ْب قيْ قي ق ق َ قح ق ق ْي قش قب
ق ت ُ ْب ق ْكقب ُب
ق أ ق ق َ قح ٌ ق ْ ُ قظ قق
قف ق ْيق قي ُ ق ْ قي ق َ قسقغ ق ْيق قع ُ ٰ ا َ قص ق ٰ ا قظ ُسقر ُ ْيقأقر قظ قق ف قنقأ ْ ق ف قبقث ْ ق
عاغر . ق ْي قطْبقث ُش قيقب ىق ُي َتقح قء ق ُلا
Hadis riwayat Imam Muslim dari Abu Bakar bin Abi Syaibah dari Yahya bin Abi Bakar dari Syu’bah dari Tsabit dari Anas r.a. berkata: “Aku telah
melihat Rasulallah Saw. mengangkat kedua tangannya dalam do’a hingga putih-putih kulit ketiak belia nampak.”
41
Buku Siswa Kelas XI MA Keagamaan
Hadis yang semacam itu, tidak kurang dari 30 buah dengan redaksi yang berbeda-beda.
c. Mutaw tir ‘Amaly
Yaitu hadis yang diriwayatkan dengan jumlah sanad yang mutaw tir namun hanya berupa pengamalan saja tanpa lafa
ẓ , seperti cara shalat Nabi, cara haji Nabi, dan lain-lain.
4. Kedudukan hadis
mutaw tir
Para ulama menegaskan bahwa hadis mutaw tir menghasilkan pengetahuan yang pasti ilmu qa ’i, yakni pengetahuan yang pasti bahwa sumbernya berasal
dari Rasulullah Saw. Para ulama juga menegaskan bahwa hadis mutaw tir membuahkan “ilmu
ar ūriy” pengetahuan yang sangat memaksa untuk diyakini kebenarannya,
yakni pengetahuan yang tidak dapat dipungkiri bahwa perkataan, perbuatan, atau ketetapan yang disampaikan oleh hadis itu benar-benar berasal dari Rasulullah
Saw. Oleh karena itu, kedudukan hadis mutaw tir sebagai sumber ajaran Islam
tinggi sekali. Menolak hadis mutaw tir sebagai sumber ajaran Islam sama halnya dengan menolak kedudukan Nabi Muhammad Saw. sebagai utusan Allah
5. Buku yang ditulis tentang hadis mutaw tir: