Keaslian Penelitian Tinjauan Kepustakaan

diharapkan dapat berguna sebagaiu bahan pengambilan keputusan di setiap instansi atau badan pemerintahan yang berkaitan dengan pemberhentian Pegawai Negeri Sipil akibat menjadi anggota partai politik atau karena tidak netral dalam pemilu. 2. Secara praktis, sebagai aplikasi ilmu yang telah dipelajari pada hukum administrasi Negara yang mana hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pengembangan ilmu hukum, instansi pemerintah, praktisi. Akademisi dan masyarakat mengenai pemberhentian Pegawai Negeri Sipil akibat menjadi anggota partai politik atau karena tidak bersikap netral dalam pemilu.

E. Keaslian Penelitian

Berdasarkan hasil penelusuran perpustakaan, ternyata penulisan yang berkaitan dengan “Prosedur Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil Jika Menjadi Anggota Partai Politik Menurut Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara”, belum pernah ada yang melakukan. Oleh karenanya penulisan skripsi ini asli dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

F. Tinjauan Kepustakaan

Pengertian pegawai negeri secara resmi mula-mula ditetapkan dalam Undang- Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1961 UU Pokok-Pokok Kepegawaian yang pertama dan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974, UU No 43 Tahun 1999 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian yang kemudian diganti dengan UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara ASN dan buku-buku dan artrikel artikel yang berkaitan Universitas Sumatera Utara dengan judul skripsi. Dalam undang-undang tersebut pengertian pegawai negeri dirumuskan sebagai berikut : Pengertian pegawai negeri dan pejabat negara diatur dalam UU No. 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas UU No. 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian menurut Pasal 1 angka 1 bahwa Pegawai Negeri adalah setiap warga negara Republik Indonesia yang telah memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam suatu jabatan negeri, atau diserahi tugas negara lainnya, dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam Undang-Undang No 5 tahun 2004 Pasal 1 ayat 1 dan 2 tentang Aparatur Sipil Negara yang dimaksud dengan: 1. Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. 2. Pegawai Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disebut Pegawai ASN adalah pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang- undangan. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2004 tentang Larangan Pegawai Negeri Sipil Menjadi Anggota Partai Politik. Di dalam konsiderans menimbang PP 372004 disebutkan bahwa pegawai negeri sebagai unsur aparatur negara harus netral dari Universitas Sumatera Utara pengaruh semua golongan dan partai politik, tidak diskriminatif dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, dan dilarang menjadi anggota danatau pengurus partai politik. Oleh karena itu, pegawai negeri yang menjadi anggota danatau pengurus partai poiitik harus diberhentikan sebagai pegawai negeri, baik dengan hormat atau tidak dengan hormat. Ketentuan Pasal 2 ayat 1 PP 372004 dengan tegas mengatakan: “Pegawai Negeri Sipil dilarang menjadi anggota danatau pengurus partai politik.” Jika Pegawai Negeri Sipil “PNS” menjadi anggota danatau pengurus partai politik, maka berdasarkan Pasal 2 ayat 2 PP 372004 iadiberhentikan sebagai PNS. Menurut Penjelasan Umum PP 372004, pemberhentian tersebut dapat dilakukan dengan hormat atau tidak dengan hormat. Pengertian Partai Politik menurut Pasal 1 Angka 1 Undang-Undang No 2 tahun 2011 tentang Partai Politik adalah organisasi yang bersifat nasional dan dibentuk oleh sekelompok warga negara Indonesia secara sukarela atas dasar kesamaan kehendak dan citacita untuk memperjuangkan dan membela kepentingan politik anggota, masyarakat, bangsa dan negara,serta memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Asas dan Ciri Partai Politik menurut Pasal 9 Undang-Undang No 2 tahun 2011 tentang Partai adalah 1 Asas Partai Politik tidak boleh bertentangan dengan Pancasila dan Undang- UndangDasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Universitas Sumatera Utara 2 Partai Politik dapat mencantumkan ciri tertentu yang mencerminkan kehendak dan citacitaPartai Politik yang tidak bertentangan dengan Pancasila dan Undang-Undang DasarNegara Republik Indonesia Tahun 1945. 3 Asas dan ciri Partai Politik sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dan ayat 2merupakan penjabaran dari Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara RepublikIndonesia Tahun 1945. Fungsi Partai Politik menurut Undang-Undang No 2 Tahun 2011 tentang Partai Politik adalah : a. Pendidikan politik bagi anggota dan masyarakat luas agar menjadi warga negara Indonesia yang sadar akan hak dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara; b. Penciptaan iklim yang kondusif bagi persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia untuk kesejahteraan masyarakat; c. Penyerap, penghimpun, dan penyalur aspirasi politik masyarakat dalam merumuskan dan menetapkan kebijakan negara; d. Partisipasi politik warga negara Indonesia; dan e. Rekrutmen politik dalam proses pengisian jabatan politik melalui mekanisme demokrasi dengan memperhatikan kesetaraan dan keadilan gender. Tujuan Partai Politik menurut Undang Undang Parpol tahun 2011adalah: a. Mewujudkan cita-cita nasional bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 b. Menjaga dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia; Universitas Sumatera Utara c. Mengembangkan kehidupan demokrasi berdasarkan Pancasila dengan menjunjung tinggi kedaulatan rakyat dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia d. Mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia. Tujuan khusus Partai Politik adalah: a. Meningkatkan partisipasi politik anggota dan masyarakat dalam rangka penyelenggaraan kegiatan politik dan pemerintahan b. Memperjuangkan cita-cita Partai Politik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara c. Membangun etika dan budaya politik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Tujuan Partai Politik sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dan ayat 2 diwujudkan secara konstitusional. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik sebagaimana telah diubah melalui Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2011, pada pasal 12 dan pasal 13 telah menggariskan hak dan kewajiban Partai Politik, sebagai berikut : 1. Partai Politik berhak: a. Memperoleh perlakuan yang sama, sederajat, dan adil dari negara b. Mengatur dan mengurus rumah tangga organisasi secara mandiri c. Memperoleh hak cipta atas nama, lambang, dan tanda gambar Partai Politik sesuai dengan peraturan perundang-undangan d. Ikut serta dalam pemilihan umum untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Presiden dan Wakil Presiden, Universitas Sumatera Utara serta kepala daerah dan wakil kepala daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan e. Membentuk fraksi di tingkat Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah kabupatenkota sesuai dengan peraturan perundang-undangan f. Mengajukan calon untuk mengisi keanggotaan Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sesuai dengan peraturan perundang- undangan g. Mengusulkan pergantian antarwaktu anggotanya di Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan h. Mengusulkan pemberhentian anggotanya di Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sesuai dengan peraturan perundang- undangan i. Mengusulkan pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden, calon Gubernur dan Wakil Gubernur, calon Bupati dan Wakil Bupati, serta calon Walikota dan Wakil Walikota sesuai dengan peraturan perundang-undangan j. Membentuk dan memiliki organisasi sayap Partai Politik k. Memperoleh bantuan keuangan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Universitas Sumatera Utara 2. Partai Politik berkewajiban: a. Mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dan peraturan perundang – undangan b. Memelihara dan mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia c. Berpartisipasi dalam pembangunan nasional d. Menjunjung tinggi supremasi hukum, demokrasi, dan hak asasi manusia e. Melakukan pendidikan politik dan menyalurkan aspirasi politik anggotanya f. Menyukseskan penyelenggaraan pemilihan umum g. Melakukan pendaftaran dan memelihara ketertiban data anggota h. Membuat pembukuan, memelihara daftar penyumbang dan jumlah sumbangan yang diterima, serta terbuka kepada masyarakat i. Menyampaikan laporan pertanggungjawaban penerimaan dan pengeluaran keuangan yang bersumber dari dana bantuan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah secara berkala 1 satu tahun sekali kepada Pemerintah setelah diperiksa oleh Badan Pemeriksa Keuangan j. Memiliki rekening khusus dana kampanye pemilihan umum k. Menyosialisasikan program Partai Politik kepada masyarakat.

G. Metodologi Penulisan

Dokumen yang terkait

POLITIK HUKUM UNDANG - UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA

5 44 66

KAJIAN YURIDIS TERHADAP HAK PENYANDANG DISABILITAS UNTUK MENJADI PEGAWAI NEGERI SIPIL SESUAI KETENTUAN UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA.

0 2 14

PENDAHULUAN KAJIAN YURIDIS TERHADAP HAK PENYANDANG DISABILITAS UNTUK MENJADI PEGAWAI NEGERI SIPIL SESUAI KETENTUAN UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA.

0 3 19

PENUTUP KAJIAN YURIDIS TERHADAP HAK PENYANDANG DISABILITAS UNTUK MENJADI PEGAWAI NEGERI SIPIL SESUAI KETENTUAN UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA.

0 3 8

PELAKSANAAN PENDIDIKAN POLITIK OLEH PARTAI POLITIK MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK DI KOTA SURAKARTA.

0 0 14

PEGAWAI NEGERI SIPIL YANG MENJADI ANGGOTA PARTAI POLITIK - Repositori Universitas Andalas PNS Menjadi Parpol

0 0 7

Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2004 tentang Larangan Pegawai Negeri Sipil Menjadi Anggota Partai Politik

0 0 8

PEGAWAI NEGERI SIPIL YANG MENJADI ANGGOTA PARTAI POLITIK

0 0 8

BAB II LANDASAN HUKUM PEMBERHENTIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL JIKA MENJADI ANGGOTA PARTAI POLITIK A. Kewajiban, Larangan Dan Sanksi Bagi Pegawai Negeri Sipil Menurut Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil (PP No. 53 tahun 2010) - Prosedur Pemberhentian Pegawa

0 0 28

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Prosedur Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil Jika Menjadi Anggota Partai Politik Menurut Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014

0 0 18