BAB IV UPAYA-UPAYA YANG DILAKUKAN OLEH APARATUR SIPIL
NEGARA AKIBAT SANKSI PEMBERHENTIAN KARENA MENJADI ANGGOTA PARTAI POLITIK
D. Upaya Hukum Melalui Lembaga Pengadilan Tata Usaha Negara PTUN
Dalam pelaksanaan tugas administrasi pemerintahan yang baik yang menyangkut urusan eksternal pelayanan umum maupun yang berkaitan dengan urusan
internal seperti urusan kepegawaian, suatu instansi pemerintah BadanPejabat TUN tidak dapat dilepaskan dari tugas pembuatan Keputusan Tata Usaha Negara. Dengan
semakin kompleksnya urusan pemerintahan serta semakin meningkatnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat, tidak tertutup kemungkinan timbulnya benturan kepentingan
Conflict of Interest antara pemerintah BadanPejabat TUN dengan seseorangBadan Hukum Perdata yang merasa dirugikan oleh Keputusan Tata Usaha Negara tersebut,
sehingga menimbulkan suatu sengketa Tata Usaha Negara. Penyelesaian sengketa Tata Usaha Negara sebagai akibat terjadinya benturan kepentingan antara pemerintah
BadanPejabat TUN dengan seseorang Badan Hukum Perdata tersebut, ada kalanya dapat diselesaikan secara damai melalui musyawarah dan mufakat, akan tetapi ada
kalanya pula berkembang menjadi sengketa hokum yang memerlukan penyelsaian lewat pengadilan. Sebagai Negara yang berdasarkan atas hukum rechtstaat, maka timbulnya
suatu sengketa Tata Usaha Negara tersebut, bukanlah hal yang harus dianggap sebagai
Universitas Sumatera Utara
hambatan pmerintah BadanPejabat TUN dalam melaksanakan tugas dibidang urusan pemerintah, melainkan harus dipandang sebagai :
1. Dari sudut pandang warga masyarakat, adalah merupakan pengejawantahan asas Negara hukum bahwa setiap warga Negara dijamin hak-haknya menurut hukum, dan
segala penyelesaiansengketa harus dapat diselesaikan secara hukum pula; 2. Dari sudut pandang BadanPejabat TUN, adalah sarana atau forum untuk menguji
apakah Keputusan Tata Usaha Negara yang diterbitkannya telah memenuhi asas-asas hukum dan keadilan melalui sarana hukum menurut peraturan perundang-undangan
yang berlaku. Oleh karena itu lahirnya suatu senketa Tata Usaha Negara bukanlah suatu hal
yang luar biasa, melainkan suatu hal yang harus diselesaikan dan dicari jalan penyelesaiannya melalui sarana yang disediakan oleh peraturan perundang-undangan
yang berlaku. Menurut Undang-Undang No. 5 Tahun 1985 jo Undang-Undang No. 9 Tahun 2004 tentang Peradilan Tata Usaha Negara, untuk menyelesaikan sengketa Tata
Usaha Negara yang timbul sebagai akibat diterbitkannya suatu Keputusan Tata Usaha Negara Beschikking dapat dilakukan melalui 2 dua cara, yaitu antara lain :
1. Melalui upaya administrasi Pasal 48 jo Pasal 51 ayat 3; 2. Melalui gugatan pasal 1 angka 5 jo pasal 53.
Upaya hukum merupakan hak dari pihak yang dikalahkan untuk tidak menerima putusan pengadilan, yang berupa perlawanan atau banding atau kasasi atau hak untuk
mengajukan permohonan peninjauan kembali dalam hal menurut cara yang diatur oleh
Universitas Sumatera Utara
undang-undang. Upaya hukum terhadap putusan pengadilan ialah usaha untuk mencari keadilan pada tingkat pengadilan yang lebih tinggi dari pengadilan yang menjatuhkan
putusan tersebut. Upaya hukum bukanlah dimaksudkan untuk memperlama penyelesaian sengketa suatu perkara, apalagi dimakudkan untuk mengenyampingkan
kepastian hukum. Namun, upaya hukum diperlukan karena hal ini merupakan hak dari masing-masing pihak untuk memberi kepastian bagi dirinya melalui cara yang telah di
akomodasi oleh undang-undang. Dapatlah dilihat ketika keputusan pemberhentian yang diterima maka aparatur sipil Negara dapat melakukan upaya hukum ke Pengadilan Tata
Usaha Negara Karena itu adalah hak setiap PNS. Lembaga Peradilan Tata Usaha Negara adalan sarana untuk mencari keadilan bagi PNS apabila mengalami masalah
seperti pemberhentian secara tidak hormat. UU Nomor 43 tahun 1999 dan PP 372004 tidak jelas mengatur tentang upaya-upaya hukum bagi PNS apabila terkena sanksi
pemberhentian akibat menjadi anggota partai politik. Menurut PP 301980, Pegawai Negeri Sipil diberi kesempatan mengajukan keberatan. Upaya yang dilakukan adalah
melawan maupun mengajukan keberatan atas keputusan hukuman disiplin yang dijatuhkan oleh pejabat yang berwenang menghukumnya.
E. Upaya Hukum Melalui Lembaga Banding