tersebut, sesuai dengan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No. 46 Tahun 2004 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengawasan Melekat
Dalam Peraturan Pemerintah No. 53 tahun 2010 tentang Disiplin PNS,
disebutkan bahwa Disiplin Pegawai Negeri Sipil adalah: “kesanggupan Pegawai Negeri Sipil untuk menaati kewajiban dan menghindari larangan yang ditentukan
dalam peraturan perundang-undangan danatau peraturan kedinasan yang apabila tidak ditaati atau dilanggar dijatuhi hukuman disiplin”. Sangat jelas dideskripsikan
dalam PP tersebut bahwa tidak ada alasan bagi PNS untuk tidak menjalankan Disiplin PNS dengan sepenuhnya, karena adanya ancaman hukuman disiplin bagi pelanggarnya.
Kurangnya fungsi pengawasan memberikan peluang bagi Pegawai Negeri Sipil untuk melakukan pelanggaran hukum, dalam Lingkungan kerja yang bersifat toleren
Permisif, Adanya suatu pengaruh yang signifikan antara kondisi lingkungan kerja, dalam arti kecenderungan PNS untuk membiarkan terjadinya pelanggaran karena
menganggap bahwa hal tersebut merupakan perbuatan yang masih bisa ditolerir sehingga berpengaruh sangat signifikan antara fungsi penerapan hukum dan perbuatan
pegawai yang melanggar peraturan hukum;
2. Besaran gaji
Sulit untuk mengatakan apakah Gaji PNS dinilai telah memadai dan layak bagi standar kehidupan di Indonesia. Namun berdasarkan kenyataan bahwa manakala dibuka
peluang pendaftaran penerimaan PNS baru, calon pendaftar cenderung sangat besar peminatnya, dapat diambil dugaan bahwa menjadi PNS dinilai merupakan pilihan
pekerjaan yang dapat menjadi sandaran kehidupan kedepan
Universitas Sumatera Utara
Tidak jarang alasan ini mendorong PNS untuk berbuat hal yang merugikan orang lain, keuangan negara dan mengambil tindakan tidak wajar lainnya seperti untuk
memenuhi tuntutan hidup mencari pekerjaan dilingkungan lain sehingga pekerjaan pokok sebagai PNS terbengkalaikan.
3. Kewenangan kekuasaan
Kekuasaan adalah kemampuan seseorang atau sekelompok manusia untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang atau kelompok lain sedemikan rupa sehingga
tingkah laku itu menjadi sesuai dengan keinginan dan tujuan dari oang yang mempunyai kekuasaan itu. Kekuasaan sosial terdapat dalam semua hubungan sosial dan dalam
semua organisasi sosial.Miriam Budiarjo, “Dasar-dasar Ilmu Politik, 1995: 35. Pelanggaran-pelanggaran hukum yang dilakukan oleh orang-orang terhormat ini
biasanya berupa pemanfaatan wewenang untuk kepentingan pribadi, biasanya dalam usaha untuk mempertahankan jabatan atau memperoleh kekayaan.Terkait dengan hal
ini, sistem keuangan negara yang berlaku di negeri ini merupakan lahan yang subur bagi praktik-praktik yang demikian. Selain itu, pemanfaatan sumber daya alam yang menjadi
mesin utama bagi negara dalam menghasilkan dana juga membuka kesempatan terjadinya kejahatan oleh kerah puitih. White-collar crime dalam bentuk kejahatan
korporasi tercatat terjadi di bidang yang berhubungan dengan perlindungan konsumen, pencemaran lingkungan, pembalakan hutan Illegal loging.
Huntington 1968 memberikan pengertian korupsi sebagai perilaku pejabat publik yang menyimpang dari norma-norma yang diterima oleh masyarakat, dan
perilaku menyimpang ini ditujukan dalam rangka memenuhi kepentingan pribadi. Menurut Dr. Kartini Kartono, korupsi adalah tingkah laku individu yang menggunakan
Universitas Sumatera Utara
wewenang dan jabatan guna mengeduk keuntungan pribadi, merugikan kepentingan umum. Korupsi juga sering dimengerti sebagai penyalahgunaan kekuasaan dan
kepercayaan untuk keuntungan pribadi, Selain itu, korupsi juga dapat dikatakan sebagai representasi dari rendahnya akuntabilitas birokrasi publik Wahyudi Kumorotomo
4. Ketidaktahuan Tentang Hukum