Pengadilan Tata Usaha Negara PTUN

Anggaran Belanja Badan Kepegawaian Negara BKN menurut Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1972 ini dibebankan kepada Anggaran Belanja Sekretariat NegaraSekretaris Kabinet. Dalam melaksanakan fungsi dan tugas pokoknya Badan Kepegawian Negara BKN dibantu oleh biro-biro sebagai pelaksana teknis dari tugas dan fungsi pokok tersebut ialah : a. Biro Perencanaan; b. Biro Kepegawaian Umum; c. Biro Kepangkatan dan Penggajian; d. Biro Tata Usaha Kepegawaian; e. Biro Pensiun dan Tunjangan; f. Biro pengawasan Badan Kepegawain Negara BKN memiliki tugas untuk berkoordinasi dan menerima laporan dari Badan Kepegawaian Daerah BKD dalam hal pemberhentian pegawai Negeri Sipil PNS yang menjadi anggota atau pengurus partai politik.

3. Pengadilan Tata Usaha Negara PTUN

Pengadilan Tata Usaha Negara PTUN merupakan sebuah lembaga peradilan di lingkungan Peradilan Tata Usaha Negara yang berkedudukan di ibu kota kabupaten atau kota. Sebagai Pengadilan Tingkat Pertama, Pengadilan Tata Usaha Negara berfungsi untuk memeriksa, memutus, dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara. Pengadilan Tata Usaha Negara dibentuk melalui Keputusan Presiden dengan daerah hukum meliputi wilayah Kota atau Kabupaten.Susunan Pengadilan Tata Usaha Negara Universitas Sumatera Utara terdiri dari Pimpinan Ketua PTUN dan Wakil Ketua PTUN, Hakim Anggota, Panitera, dan Sekretaris.Saat ini terdapat 28 Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara yang tersebar di seluruh Indonesia. Pengadilan Tata Usaha Negara PTUN memiliki tugas pokok yaitu : 1 Menerima, memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara pada Pengadilan Tata Usaha Negara PTUN, dengan berpedoman pada Undang- Undang Nomor : 5 Tahun 1986 jo. Undang-Undang Nomor : 9 Tahun 2004 jo. Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 dan ketentuan dan ketenuan peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan, serta petunjuk-petunjuk dari Mahkamah Agung Republik Indonesia Buku Simplemen Buku I, Buku II, SEMA, PERMA, dll. 2 Meneruskan sengketa-sengketa Tata Usaha Negara ke Pengadilan Tata Usaha Negara PTUN dan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara PT.TUN yang berwenang. 3 Peningkatan kualitas dan profesionalisme Hakim pada Pengadilan Tata Usaha Negara PTUN, seiring peningkatan integritas moral dan karakter sesuai Kode Etik dan Tri Prasetya Hakim Indonesia, guna tercipta dan dilahirkannya putusan-putusan yang dapat dipertanggung jawabkan menurut hukum dan keadilan, serta memenuhi harapan para pencari keadilan justiciabelen. 4 Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga Peradilan guna meningkatan dan memantapkan martabat dan wibawa Aparatur dan Lembaga Peradilan, sebagai benteng terakhir tegaknya hukum dan keadilan, sesuai tuntutan Undang-Undang Dasar 1945. Universitas Sumatera Utara 5 Memantapkan pemahaman dan pelaksanaan tentang organisasi dan tata kerja Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta, sesuai Keputusan Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor : KMA012SKIII1993, tanggal 5 Maret 1993 tentang Organisasi dan tata kerja Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara dan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara. 6 Membina Calon Hakim dengan memberikan bekal pengetahuan di bidang hukum dan administrasi Peradilan Tata Usaha Negara agar menjadi Hakim yang profesional. Selain tugas pokok, Pengadilan Tata Usaha Negara juga memikik fungsi untuk : 1 Melakukan Pembinaan Pejabat Struktural dan Fungsional Serta Pegawai Lainnya, Baik Menyangkut Administrasi, Tekhnis, Yustisial Maupun Administrasi Umum. 2 Melakukan pengawasan atas pelaksanaan tugas dan tingkah laku hakim dan pegawai lainnya. 3 Menyelenggarakan sebagian kekuasaan negara dibidang kehakiman. 16

C. Hambatan Yang Dihadapi Dalam Proses Pemberhentian Aparatur Sipil Negara

Dokumen yang terkait

POLITIK HUKUM UNDANG - UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA

5 44 66

KAJIAN YURIDIS TERHADAP HAK PENYANDANG DISABILITAS UNTUK MENJADI PEGAWAI NEGERI SIPIL SESUAI KETENTUAN UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA.

0 2 14

PENDAHULUAN KAJIAN YURIDIS TERHADAP HAK PENYANDANG DISABILITAS UNTUK MENJADI PEGAWAI NEGERI SIPIL SESUAI KETENTUAN UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA.

0 3 19

PENUTUP KAJIAN YURIDIS TERHADAP HAK PENYANDANG DISABILITAS UNTUK MENJADI PEGAWAI NEGERI SIPIL SESUAI KETENTUAN UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA.

0 3 8

PELAKSANAAN PENDIDIKAN POLITIK OLEH PARTAI POLITIK MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK DI KOTA SURAKARTA.

0 0 14

PEGAWAI NEGERI SIPIL YANG MENJADI ANGGOTA PARTAI POLITIK - Repositori Universitas Andalas PNS Menjadi Parpol

0 0 7

Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2004 tentang Larangan Pegawai Negeri Sipil Menjadi Anggota Partai Politik

0 0 8

PEGAWAI NEGERI SIPIL YANG MENJADI ANGGOTA PARTAI POLITIK

0 0 8

BAB II LANDASAN HUKUM PEMBERHENTIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL JIKA MENJADI ANGGOTA PARTAI POLITIK A. Kewajiban, Larangan Dan Sanksi Bagi Pegawai Negeri Sipil Menurut Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil (PP No. 53 tahun 2010) - Prosedur Pemberhentian Pegawa

0 0 28

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Prosedur Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil Jika Menjadi Anggota Partai Politik Menurut Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014

0 0 18