Rumusan Masalah Tujuan Penelitian

Karangan yang tergolong ke dalam jenis dari novel, tetapi yang dibedakan oleh teksnya yang lebih pendek, oleh kesederhanaan subjek dan batasan gaya, dan analisis psikologis. Berdasarkan kutipan tersebut, dapat diketahui bahwa dalam bahasa Indonesia, nouvelle dapat disebut dengan cerita pendek. Istilah novel yang dimaksud dalam kesastraan Indonesia bersinonim dengan istilah le roman dalam kesastraan Prancis . Dalam kamus Le Petit Larousse Larousse, 1994: 898 le roman dijelaskan sebagai berikut. Œuvre littéraire, récit en prose généralement assez long, dont l’int érêt est dans la naration d’aventures, l’étude de mœurs ou de caractères, analyse de sentiment ou de passions, la représentation, objective ou subjective, du réel. Karya sastra, berbentuk prosa dan biasanya panjang, yang berisi narasi dari petualangan-petualangan, studi tentang moral atau analisis karakter, analisis perasaan atau dorongan hati, representasi, objektif atau subjektif, dari kenyataan. Berdasarkan kutipan tersebut, pengertian novel atau roman dapat diketahui sebagai suatu karya sastra naratif yang berbentuk prosa, yang melukiskan tokoh, peristiwa-peristiwa seperti kenyataan. Pengertian roman tersebut sama seperti yang dikemukaan oleh Viala dalam buku yang berjudul Savoir Lire . Menurut Viala, roman adalah suatu karya sastra naratif panjang yang berbentuk prosa Viala, 1981: 215. Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, dapat disimpulkan pengertian dari novel. Novel merupakan suatu teks naratif yang berbentuk prosa dan bersifat imajinatif yang melukiskan suatu cerita melalui unsur-unsur pembangun cerita. Unsur pembangun cerita tersebut dapat berupa unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik.

B. Kajian Struktural Novel

Satu konsep dasar teori struktural adalah adanya anggapan bahwa di dalam dirinya sendiri karya sastra merupakan suatu struktur yang otonom yang dapat dipahami sebagai suatu kesatuan yang bulat dengan unsur-unsur pembangunannya yang saling berjalinan Pradopo dkk, 1985: 6. Oleh karena itu, untuk memahami maknanya, karya sastra harus dikaji berdasarkan strukturnya sendiri, lepas dari latar belakang sejarah, lepas dari diri dan niat penulis, dan lepas pula dari efeknya pada pembaca Beardsley melalui Teeuw, 1983: 60. Menurut Barthes, analisis struktur pada sebuah narasi dilakukan secara bertahap. Langkah pertama yang dilakukan adalah mendeskripsikan secara bertahap berbagai unit-unit atau unsur-unsur pembangun narasi. Langkah selanjutnya adalah mendeskripsikan dan mengklasifikasikan unit-unit tersebut. Dalam mendeskripsikan dan mengklasifikasikan unit-unit narasi, diperlukan sebuah teori dalam pengertian pragmatis supaya dapat menjabarkan struktur narasi dan mendefinisikannya Barthes, 1981 : 8. Jadi, untuk memahami sebuah narasi, diperlukan usaha untuk memahami strukturnya atau memproyeksikan benang cerita yang tadinya bersifat horizontal ke dalam rangkaian yang terjalin vertikal. Maksud kalimat tersebut adalah, bahwa memahami sebuah cerita tidak hanya sekedar berpindah dari satu kata ke kata berikutnya, tetapi juga berpindah dari satu tingkatan ke tingkatan berikutnya. Dengan kata lain, kajian struktural karya sastra, dalam hal ini novel, dilakukan dengan mengidentifikasi, mengkaji dan mendeskripsikan fungsi dan hubungan antarunsur intrinsik novel yang bersangkutan. Hal yang pertama