C. Prosedur Analisis Konten
1. Pengadaan Data
Dalam penelitian ini tidak dilakukan penentuan sampel, untuk mengetahui permasalahan yang ingin diungkap, data membutuhkan interpretasi-interpretasi
yang berkaitan dengan permasalahan yang akan dibahas dalam rumusan masalah. Kegiatan pengadaan data ini dilakukan oleh peneliti dengan kemampuan berpikir
yang meliputi pengetahuan kecermatan dan ketelitian guna mendapatkan data
yang diperlukan.
2. Penentuan Unit Analisis
Penentuan unit analisis merupakan kegiatan memisah-misahkan data
menjadi bagian-bagian yang selanjutnya dapat dianalisis. Dalam penentuan unit analisis ini, satuan-satuan yang diambil harus sesuai dengan tujuan penelitian.
Suatu karya sastra tersusun atas kata-kata, kalimat-kalimat yang membentuk komposisi cerita Zuchdi, 1993: 30. Dalam penelitian ini unit-unit analisis berupa
kata, kalimat yang merupakan informasi-informasi penting yang berhungan dengan alur, tokoh, latar, tema, ikon, indeks, serta simbol dalam novel. Satuan-
satuan tersebut kemudian dipahami dan dicari indikator pendukung konteks data.
3. Pengumpulan dan Pengklasifikasian Data
Proses pengumpulan data dilakukan melalui proses pembacaan, penerjemahan dan pencatatan. Pencatatan ini dimaksudkan untuk menghindari
data-data yang muncul begitu saja sehingga akan didapat data yang relevan dengan masalah dan tujuan penelitian. Dalam tahap ini, semua informasi berupa
alur, tokoh, latar, tema, ikon, indeks, dan simbol penceritaan dicatat dalam kertas. Sekuen-sekuen yang ditemukan kemudian direduksi dalam fungsi utama guna
menemukan kerangka ceritanya. Dalam tahap ini data yang telah didapat melalui pembacaan berulang-ulang kemudian dicatat kemudian diklasifikasikan
berdasarkan tingkatan dalam narasi, ikon, indeks, dan simbol.
4. Inferensi
Inferensi merupakan kegiatan memaknai data sesuai dengan konteksnya, hal ini dikarenakan makna sebuah teks berhubungan dengan konteksnya. Inferensi
dilakukan terlebih dahulu dengan memahami makna konteks yang ada di dalam teks novel
L’Enfant Noir dengan teori struktural. Lalu dilanjutkan dengan pemahaman makna di luar teks yakni tentang ikon, indeks, dan simbol dengan
teori semiotik.
5. Analisis Data
a. Penyajian Data
Data dalam penelitian ini disajikan dengan mendeskripsikan kalimat- kalimat yang relevan dengan permasalahan yang dikaji yaitu alur, tokoh, latar,
tema, ikon, indeks, dan simbol dalam novel L’Enfant Noir karya Camara Laye.
b. Teknik Analisis
Hasil analisis dalam penelitian ini berupa deskripsi informasi-informasi tentang 1 wujud unsur-unsur intrinsik berupa alur, penokohan, latar, dan tema
2 keterkaitan unsur-unsur intrinsik berupa alur, penokohan, latar, dan tema, dan 3 wujud hubungan antara tanda dan acuannya yang berupa ikon, indeks, dan
simbol yang terkandung dalam novel L’Enfant Noir karya Camara Laye yang
menjadi subjek penelitian. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian adalah teknik analisis konten yang bersifat deskriptif-kualitatif. Teknik ini
digunakan karena data bersifat kualitatif yang berupa bangunan bahasa dan pemaknaannya. Kegiatan analisis ini meliputi membaca, mencatat data, membaca
ulang, mengidentifikasi data, mengklasifikasi data, membahas data, penyajian data, dan penarikan inferensi.
D. Validitas dan Reliabilitas Data
Untuk memperoleh data yang valid, dalam penelitian ini digunakan validitas semantik, yaitu suatu teknik pengukuran tingkat keabsahan data dengan
melihat seberapa jauh data yang ada, dapat dimaknai sesuai dengan konteksnya Zuchdi, 1993: 75. Dalam praktiknya, data-data tersebut ditafsirkan dengan
mempertimbangkan konteks wacana. Untuk mencapai ketepatan yang tinggi, penelitian ini dikonsultasikan kepada expert judgement. Peneliti berusaha
mendiskusikan hasil pengamatan dengan para ahli dalam hal ini adalah Dra. Alice