Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA

Implikasinya, jika pemerintah daerah menginginkan masuknya investor dengan skala usaha besar maka pemerintah daerah harus mampu mempersiapkan skala infrastruktur yang juga besar guna menunjang kegiatan usaha investor. Dua variable utama dalam menunjang infrastruktur fisik adalah variabel ketersediaan dan kualitas infrastruktur fisik. Kedua variabel ini sangat berpengaruh terhadap kelancaran kegiatan usaha daerah.

2.4 Penelitian Terdahulu

Lingkungan bisnis yang sehat diperlukan untuk dapat menarik investor dalam dan luar negeri. Beberapa sumber membuktikan, faktor utama yang mempengaruhi lingkungan bisnis adalah tenaga kerjadan produktivitas,perekonomian daerah, infrastruktur fisik, kondisi sosial politik, dan kelembagaan institusi. Survei yang dilakukan KPPOD 2003 menunjukkan bahwa institusi atau kelembagaan merupakan faktor utama yang menentukan daya tarik investasi di suatu daerah, diikuti oleh kondisi sosial politik, infrastruktur fisik, kondisi ekonomi daerah dan produktivitas tenaga kerja. Dalam keadaan normal potensi ekonomi merupakan faktor utama pertimbangan investasi. Studi terhadap lebih dari 2.000 perusahaan di lebih dari 60 kabupatenkota yang dilakukan oleh LPEM FEUI 2000 menunjukkan bahwa alasan utama dibalik peningkatan ketidak pastian usaha yang signifikan berhubungan dengan masih kurangnya kemampuan pemerintah daerah dalam menciptakan dan mempertahankan iklim bisnis yang baik. Studi Kuncoro Rahajeng 2005 dengan meneliti 55 pengusaha kecil, menengah, dan besar di DIY menunjukkan menurut persepsi pelaku usaha di DIY, Universitas Sumatera Utara faktor kelembagaan memiliki bobot terbesar dalam menentukan daya tarik investasi kegiatan usaha di DIY. Kemudian diikuti oleh faktor infrastruktur fisik, yang ketiga adalah faktor sosial politik. Berikutnya adalah faktor ekonomi daerah dan yang terakhir adalah faktor tenaga kerja. Hal ini menunjukkan perbedaan antara peringkat bobot faktor penentu investasi daerah di DIY dengan peingkat bobot faktor investasi yang dilakukan KPPOD 2003 bahwa faktor yang memiliki bobot terbesar adalah faktor kelembagaan diikuti faktor sosial politik, ekonomi daerah. Kemudian faktor tenaga kerja dan faktor infrastruktur fisik yang mempunyai bobot yang sama. Menurut persepsi pelaku usaha di DIY, bobot ketersediaan infrastruktur memiliki peringkat pertama kedua adalah keamanan diikuti oleh perda dan kebijakan, berikutnya di peringkat keempat adalah potensi ekonomi, kepastian hukum, sospol, budaya, produktivitas tenaga kerja, dan kualitas infrastruktur fisik. Aparatur dan pelayanan berada di peringkat sepuluh diikuti oleh keuangan daerah, struktur ekonomi, biaya tenaga kerja, perbankan dan ketersediaan tenaga kerja. Hal ini menunjukkan bahwa daya tarik investasi di DIY relative lebih dipengaruhi oleh faktor non ekonominya terutama Kelembagaan,Infrastruktur Fisik dan Sosial Politik, dibandingkan dengan faktor ekonomi yaitu Ekonomi Daerah dan Tenaga kerja. Menurut persepsi pelaku usaha di DIY faktor ekonomi cenderung lebih dapat di awasi dibandingkan dengan faktor non ekonomi. Studi Haryadi kamal yaitu tentang Analisis Daya Tarik Investasi Di Provinsi Jambi menunjukkan aliran investasi masuk belum menunjukkan perkembangan yang signifikan di provinsi Jambi, terutama bila dibandingkan Universitas Sumatera Utara dengan anggaran yang dikeluarkan oleh daerah. Faktor yang menjadi pertimbangan paling utama pengusaha dalam berinvestasi adalah faktor kelembagaan. Faktor kedua adalah sosial politik sementara yang ketiga adalah infrastruktur fisik. Faktor yang keempat adalah ekonomi daerah dan tenaga kerja merupakan faktor yang terakhir. Aparatur pelayanan, peraturan daerah, kepastian hukum, ketersediaan infrastruktur fisik dan keberadaan perbankan merupakan lima variabel yang paling menentukan daya tarik investasi suatu daerah. Sistem dan proses pelayanan investasi di provinsi jambi belum maksimal. Sebagian investor masih mengeluhkan tentang proses pengurusan persetujuan izin usaha, dan adanya biaya siluman atau pungutan tak resmi serta sistem pelayanan yang belum satu pintu. Di samping itu lamanya pengurusan izin menyebabkan para calon investor harus mengeluarkan biaya tambahan tak resmi.

2.5 Kerangka Konseptual