Faktor Sosial Politik Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Daya Saing Investasi .1 Faktor Kelembagaan

3. Variabel Kebijakan Daerah dan Peraturan Daerah Variabel ini di ukur dari bagaimana kejelasan tarif dan kesesuaiannya antara ketentuan dengan pemungutannya,bagaimana kejelasan prosedur pengurusan perizinan pembayaran pungutan. Persoalan yang sering muncul dalam perizinan adalah adanya ketidaksesuaian antara ketentuan yang telah ditetapkan dalam aturan formalnya dengan pelaksanaannya dilapangan yang terkait dengan prosedur yang harus dilalui,ketepatan waktu penyesuaian dan besarnya biaya yang harus dilaksanakan, dan juga variabel ini dinilai dari bagaimana proses penyusunan peraturan dalam kaitan dengan dunia usaha apakah ada keterlibatan penuh dari semua unsur yang terkait dalam dunia usaha tersebut 4. Variabel Kepemimpinan Daerah Variabel ini dinilai dari bagaimana kebijakan kepala daerah, apa inisiatif kepala daerah dan bagaimana hubungan kepala daerah dengan pengusaha. Kepemimpinan kepala daerah yang kuat akan mampu menciptakan iklim investasi yang kondusif. Banyak kebijakan-kebijakan daerah lahir dari inisiatif kepala daerah. Adanya transparansi dan akuntabilitas kebijakan pembangunan daerah sering juga lahir dari kepala daerah.

2.3.2 Faktor Sosial Politik

Yang dimaksud dengan kondisi sosial politik daerah adalah berbagai dampak atau akibat dari hubungan timbale balik antara segi kehidupan ekonomi dengan segi kehidupan politik, antara segi hukum dan segi kehidupan agama, segi kehidupan politik dan keamanan dan sebagainya. Kelompok variabel ini digunakan untuk mengukur seberapa kondusif aspek sosial, politik, keamanan, Universitas Sumatera Utara dan budaya dalam mendukung perekonomian daerah dan daya tarik investasi daerah. Faktor sosial politik terbagi menjadi tiga variabel yaitu: 1. Variabel Keamanan Variabel keamanan diukur dari seberapa besar jaminan keamanan dalam berusaha, bagaimana tingkat keamanan dimasyarakat dan bagaimana dampak dari kegiatan unjuk rasa. 2. Variabel Politik Variabel politik diukur dari bagaimana hubungan antara eksekutif dan legislatif di daerah. Seperti kita ketahui bersama dua unsur pemerintahan daerah yang berperan besar terhadap jalannya roda pembangunan di daerah adalah DPRD sebagai unsur legislatif dan Pemda sebagai unsur eksekutif. Bila terjadi konflik antara dua unsur ini akan sangat berpengaruh terhadap pelayanan birokrasi terhadap pelaku usaha. 3. Variabel Sosial Budaya Variabel sosial budaya ditinjau dari seberapa besar keterbukaan masyarakat menerima dunia usaha yang umumnya dilakukan oleh kaum pendatang dari daerah lain, bagaimana keterbukaan masyarakat terhadap tenaga kerja dari luar daerah, bagaimana etos kerja masyarakat lokal yang berbeda dengan kinerja tenaga kerja pendatang, bagaimana kemudahan memperoleh hak atas penguasaan tanah dan seberapa besar terjadinya potensi konflik dimasyarakat yang dapat menganggu kegiatan para pelaku usaha. Universitas Sumatera Utara Faktor Keamanan, Politik dan Sosial Budaya Kampolsosbud merupakan pertimbangan dalam berinvestasi. Tingginya pertimbangan investor akan faktor ini bukan karena keadaan kondisi yang tidak baik, namun lebih dikarenakan harapan yang tinggi terhadap faktor kampolsosbud. Sektor primer pertanian,perkebunan dan pertambangan membutuhkan kemudahan memperoleh hak atas penguasaan tanah, keterbukaan masyarakat terhadap dunia usaha, keamanan usaha, keamanan masyarakat, dampak unjuk rasa yang rendah, etos kerja masyarakat lokal yang tinggi, atau paling tidak keterbukaan masyarakat lokal terhadap tenaga kerja di luar daerah. Sedangkan sektor tersier perdagangan dan jasa membutuhkan keamanan usaha yang tinggi di tempat usaha, di masyarakat sekitar tempat usaha, serta dalam lalu lintas pengiriman barang.

2.3.3 Faktor Ekonomi Daerah