BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Survei ini dilakukan terhadap 30 perusahaan yang terdapat di Kota Pematang Siantar. Survey dilakukan dalam kurun waktu Juni 2014. Dalam
penelitian tentang Analisis Daya Saing Investasi Di Kota Pematang Siantar terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi daya saing investasi di kota
Pematang Siantar yaitu: faktor kelembagaan, faktor sosial politik, faktor ekonomi daerah, faktor tenaga kerja, dan faktor infrastruktur fisik. Dalam penelitian ini
dilakukan pemeringkatan terhadap faktor-faktor tersebut, sehingga diketahui faktor yang menjadi faktor yang dominan dalam menentukan kegiatan investasi di
Kota Pematang Siantar. Berikut ini merupakan pemaparan mengenai temuan- temuan penelitian ini.
4.1 Kondisi Demografi Kota Pematang Siantar
Sebagai kota perdagangan, secara geografi Pematang Siantar diapit Kabupaten Simalungun yang memiliki kekayaan perkebunan, karet, sawit, teh,
dan hasil pertanian. Kemudian kota ini juga menghubungkan jalan darat ke kabupaten-kabupaten lainnya, seperti Toba Samosir, Tapanuli utara dan Tapanuli
selatan. Sehingga posisinya sangat strategis sebagai kota transit perdagangan antar kabupaten atau transit wisata ke Danau Toba Parapat.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.1 Kecamatan di Kota Pematang Siantar
No Kecamatan Luas
Km
2
1 Siantar Marihat
25,83 2 Siantar
Selatan 2,02
3 Siantar Barat
3,21 4 Siantar
Utara 3,65
5 Siantar Timur
4,52 6 Siantar
Martoba 40,75
Total 79,97
Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Pematang Siantar
Kota Pematang Siantar terdiri dari 6 kecamatan yaitu kecamatan Siantar Marihat, Siantar Selatan, Siantar Barat, Siantar Selatan, Siantar Timur dan Siantar
Martoba dengan jumlah kelurahan sebanyak 43 kelurahan. Kondisi geografis Wilayah kota Pematang Siantar berada antara 3
o
01’ 09” – 2
54’ 40” Lintang Utara dan 99
o
6’ 23”- 99
o
1’ 10” dengan luas wilayah 79,97 km
2
dengan batas-batas sebagai berikut: Batas Utara
: Kabupaten Simalungun Batas Selatan : Kabupaten Simalungun
Batas Timur : Kabupaten Simalungun
Batas Barat : Kabupaten Simalungun
Kecamatan dengan luas wilayah terbesar adalah Kecamatan Siantar Martoba 940,75km
2
Sedangkan Kecamatan dengan luas terkecil yaitu Kecamatan Siantar Selatan 2,02 Km
2
. Struktur geologis wilayah ini adalah berada pada ketinggian 0,5-5 meter diatas permukaan laut dengan tanah yang berbukit-bukit.
Universitas Sumatera Utara
4.2 Pertumbuhan Ekonomi Kota Pematang Siantar
Tabel 4.2 Perkembangan PDRB Tahun 2008-2011
Uraian 2008 2009
2010 2011
Pertumbuhan 5,72
5,36 5,85
6,02
Sumber Pertumbuhan Pertanian -0,37
0,02 -0,01
-0.02 Pertambangandan Penggalian
0,00 0,00
0,00 0,00
Industri Pengolahan 0,91
0,21 0,21
0,09 Listrik, gas dan Air Bersih
-0,04 0,03
0,03 0,02
Konstruksi 0,06 0,30
0,28 0,03
Perdagangan 1,28 2,87
2,70 2,47
Pengangkutan dan Komunikasi
0,99 0,76 0,78 0,83
Keuangan dan jasa Keuangan 1,44
1,06 0,90
0,85 Jasa-jasa 0,84
0,60 0,45
1,46
Sumber : PDRB Lapangan Usaha Kota Pematang Siantar 2006-2011
Kemajuan perekonomian suatu wilayah dapat diukur dengan besaran nilai Produk Domestik Bruto PDRB. Besaran pertumbuhan PDRB sering
diasumsikan sebagai peningkatan pendapatan perkapita yang berkaitan dengan kesejahteraan yang meningkat. Tahun 2008 PDRB Kota Pematang Siantar adalah
sebesar 5,72 dan setiap tahun mengalami peningkatan dan pada tahun 2011, PDRB kota pematang siantar tumbuh sebesar 6,02.
Sumber pertumbuhan dari sektor pertanian pada tahun 2008 adalah sebesar - 0,37 dan pada tahun 2009 mengalami peningkatan menjadi sebesar 0,02 dan
mengalami penurunan kembali menjadi -0,02 pada tahun 2011. Dari sektor pertambangan dan penggalian tidak mengalami perubahan dari tahun ke tahun
yaitu sebesar 0,00. Dari sektor industri pengolahan pada tahun 2008 adalah sebesar 0,91 dan mengalami penurunan menjadi 0,9 pada tahun 2011.
Universitas Sumatera Utara
Dari sektor listrik, gas dan air bersih pada tahun 2008 adalah sebesar -0,04 dan mengalami peningkatan pada tahun 2009 dan 2010 sebesar 0,3 dan
mengalami penurunan kembali pada tahun 2011 menjadi sebesar 0,02. Dari sektor konstruksi mengalami penurunan yaitu sebesar 0,06 pada tahun 2008
menjadi 0,03 pada tahun 2011. Dari sektor perdagangan mengalami peningkatan yaitu 1,28 pada tahun 2008 menjadi 2,47 pada tahun 2011.
Dari sektor pengangkutan dan komunikasi mengalami penurunan yaitu sebesar 0,99 pada tahun 2008 menjadi 0,83 pada tahun 2011. Dari sektor
keuangan dan jasa keuangan mengalami penurunan yaitu sebesar 1,44 pada tahun 2008 menjadi 0,85 pada tahun 2011. Dari sektor jasa-jasa mengalami
peningkatan yaitu pada tahun 2008 sebesar 0,84 menjadi 1,46 pada tahun 2011.
Tahun 2011, PDRB kota pematang siantar tumbuh sebesar 6,02, dimana sumber pertumbuhan terbesar berasal dari sektor perdagangan, hotel dan restoran
2,47 dan yang terkecil berasal dari sektor pertambangan dan penggalian 0,001.
4.3 Inflasi Di Kota Pematang Siantar Tabel 4.3