40 Kisi-kisi yang telah terisi menggambarkan proporsi banyaknya butir
soal untuk setiap pokok bahasan dan setiap aspek kognitif. Tes ini dilakukan untuk mengukur prestasi belajar matematika materi pecahan sederhana dengan
menggunakan pembelajaran matematika realistik.
2. Pedoman Observasi
Dalam penerapannya, lembar observasi hanya digunakan untuk memantau sejauh mana keaktifan siswa di dalam melaksanakan proses
pembelajaran di kelas. Observasi bukanlah merupakan instrumen utama dalam mengukur hasil belajar siswa, namun hanya merupakan instrumen
pendukung yang digunakan oleh peneliti pada saat melaksanakan penelitian. Selain itu lembar observasi juga untuk mengamati proses pembelajaran
untuk mengetahui kemampuan siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan menggunakan Pembelajaran Matematika Realistik.
Pengamatan dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung oleh pengamat dan guru. Pengamat dan guru bekerjasama kemudian memberi
tanda chek √ pada lembar obsevasi jika indikator dilaksanakan dan
memberi tanda strip - pada lembar observasi jika indikator tidak dilaksanakan. Berikut kisi-kisi pedoman observasi:
Tabel 3. Kisi-Kisi Pedoman Observasi
Indikator Deskriptor
No. butir
Menggunakan masalah
kontekstual realistik
Pembelajaran dimulai dengan masalah nyata real
1 Peneliti mengarahkan permasalahan yang
diberikan menuju tujuan pembelajaran 2
Siswa mengerjakan soal-soal yang berhubungan dengan masalah nyata
3
41
Siswa memanfaatkan benda- benda untuk memecahkan masalah
4 Menggunakan
Model Siswa mampu membuat atau
mengembangkan model- model
pembelajaran matematika 5
Siswa mampu membuat kesimpulan dari kerja yang dilakukan
6 Menggunakan
hasil dan konstruksi
siswa Siswa menghasilkan bermacam- macam
cara 7
Siswa memberikan jawaban yang berbeda- beda
8 Siswa menemukan penyelesaian masalah
secara mandiri atau dengan bantuan teman atau peneliti
9
Siswa mampu menyusun langkah- langkah penyelesaian masalah
10 Terjadi
interaksi Siswa memberikan dan menanggapi
pendapat 11
Siswa bertanya kepada teman dalam diskusi kelompok
12 Peneliti memberikan kesempatan kepada
siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran
13
Siswa bertanya kepada peneliti jika mengalami kesulitan
14 Peneliti dan siswa bersama-sama
membahas hasil diskusi kelompok 15
G. Validitas Instrumen
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat- tingkat kevalidan suatu instrumen. Sebuah instrumen dinyatakan valid apabila mampu
mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat Suharsimi :2006 : 168. Menurut Sugiyono 2008:173,
sebuah instrumen dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila faktor- faktor yang merupakan bagian dari instrumen tersebut tidak menyimpang dari
fungsi instrumen.