Karakteristik Pembelajaran Matematika Realistik
25 bawah sangat memerlukan benda kongkrit yang dapat diamati dan
dipegang langsung oleh siswa ketika melakukan aktivitas belajar. Karena itu, peranan alat peraga dalam pembelajaran matematika realistik tidak
boleh dilupakan. Dalam hal ini, alat peraga dapat menjembatani konsep abstrak matematika dengan dunia nyata. Alat peraga juga dapat membantu
siswa menemukan strategi pemecahan masalah. Siswa dapat membangun sendiri pengetahuannya, memahami
masalah, dan menemukan strategi pemecahan masalah dari penggunaan alat peraga. Contoh: buah apel, gabus dan kertas untuk menjelaskan
konsep pecahan dalam kehidupan sehari-hari. Kompetensi yang harus dimiliki siswa dalam pokok bahasan konsep pecahan. Hasil belajar yang
diharapkan adalah siswa memahami dan mampu menjelaskan konsep pecahan.
Pada hakikatnya pecahan adalah rasio atau perbandingan. Namun, proses pembelajaran matematika kelas rendah materi bilangan pecahan
masih harus pada sesuatu yang nyata dalam menanamkan konsepnya. Pecahan pada siswa tingkat SD merupakan beberapa bagian dari
keseluruhan. Hal itu dapat dicontohkan dengan membagi benda yang utuh sama besar, luas, dan panjang. Kemudian membandingkan dengan jumlah
seluruh bagian benda yang utuh. Misalnya membagi buah apel menjadi 2 bagian untuk dibagikan kepada 2 anak. Maka setiap anak mendapat
1 2
dari apel yang utuh.
26