Pengertian dan Fungsi Manajemen Keuangan Penyajian Laporan Keuangan

BAB III PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Fungsi Manajemen Keuangan

Tidak terlepas dari fungsinya, manajemen keuangan bisa diartikan sebagai manajemen terhadap fungsi-fungsi keuangan. Fungsi sendiri bisa diartikan sebagai kegiatan utama yang harus dilakukan oleh mereka yang bertanggung jawab dalam bidang tertentu. Oleh karena itu, dalam suatu perusahaan, manajer keuangan adalah pihak yang bertanggung jawab dalam mengelola keuangan organisasi atas perusahaan.

B. Laporan keuangan

1. Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Adapun jenis laporan keuangan yang lazim dikenal adalah: Neraca atau Laporan LabaRugi, atau hasil usaha, Laporan Arus Kas, Laporan Perubahan Posisi Keuangan. Bagi para analisis, Laporan Keuangan merupakan media yang paling penting untuk menilai prestasi dan kondisi ekonomis suatu perusahaan. Pada tahap pertama seorang analis tidak akan mampu melakukan pengamatan langsung ke suatu perusahaan. Dan seandainya dilakukan, ia pun tidak akan dapat mengetahui banyak tentang situasi perusahan. Oleh karena itu yang paling penting adalah media laporan keuangan. Laporan keuangan inilah yang menjadi bahan sarana informasi screen bagi analis dalam proses pengambilan keputusan. Laporan keuangan dapat menggambarkan posisi keuangan perusahaan, hasil usaha Universitas Sumatera Utara perusahaan dalam suatu periode, dan arus dana kas persahaan dalam periode tertentu.

2. Jenis-Jenis Laporan Keuangan

Jenis laporan keuangan utama dan pendukung dapat disebutkan sebagai berikut:

a. Laporan Neraca Posisi Keuangan

Laporan neraca atau daftar neraca disebut juga laporan posisi keuangan perusahaan. Laporan ini menggambarkan posisi aktiva, kewajiban, dan modal pada saat tertentu. Laporan ini bisa disusun setiap saat dan merupakan opname situasi posisi keuangan pada saat itu. Isi Laporan Neraca dijelaskan sebagai berikut : 1. Aset Harta, Aktiva Aset adalah harta yang dimiliki perusahaan yang berperan dalam operasi perusahaan misalnya kas, persediaan, aktiva tetap, aktiva yang tak berwujud, dan lain-lain. Aktiva ini lazimnya di Indonesia dan Amerika ditempatkan di sebelah kiri. Sedangkan di beberapa negara Eropa lazimnya ditempatkan di sebelah kanan. 2. Liabilities KewajibanUtang Kewajiban adalah kewajiban ekonomis dari suatu perusahaan yang diakui dan dinilai sesuai prinsip akuntansi. Kewajiban ini termasuk juga saldo kredit yang ditunda yang bukan merupakan utang atau kewajiban. 3. Owner’s Equity Modal Pemilik Equity adalah suatu hak yang tersisa alias aktiva suatu lembaga entity setelah dikurangi kewajibannya. Dalam perusahaan Equity adalah modal pemilik. Universitas Sumatera Utara 4. Off Balance Sheet Dalam peristilahan akuntansi dan juga di perbankan khususnya, dikenal apa yang disebut off balance sheet. Pada hakikatnya transakasi off balance sheet ini adalah transaksi yang terjadi dalam perusahaan tetapi karena menurut aturan baik aturan prinsip akuntansi maupun aturan lainnya tidak dimasukkan dalam neraca atau belum boleh dicatat dalam proses akuntansi. Transaksi ini biasanya menyangkut transaksi cash atau transaksi instrument keuangan lainnya yang belum direalisasi, misalnya plafon kredit pembiayaan yang belum digunakan. 5. Penyajian dan Bentuk Neraca Neraca biasanya disajikan berdasarkan likuiditas pos atau perkiraannya. Biasanya perkiraan yang paling lancar dan paling dekat dengan konversi ke kas dicatat paling atas. Kewajiban yang paling cepat harus dicantumkan paling atas dalam kelompoknya. Modal yang harus ditunaikan terlebih dahulu harus ditempatkan di atas. Untuk industri-industri tertentu konsep likuiditas ini tidak berlaku. Misalnya untuk perusahaan asuransi pos yang ditempatkan paling atas adalah pos investasi.

b. Laporan LabaRugi

Laporan LabaRugi adalah sebagai kelebihan penghasilan atas biaya selama periode akuntasi. Laba atau income adalah perubahan dalam modal dalam suatu lembaga selama satu periode tertentu yang diakibatkan oleh transaksi dan kejadian atau peristiwa yang berasal dari buku pemilik. Universitas Sumatera Utara

c. Laporan Arus Kas

Yang sering menjadi masalah dalam laporan ini adalah mengenai pengertian dana. Dana dapat diartikan macam-macam yaitu : 1. Dana adalah Kas; 2. Dana adalah Aktiva Tetap Quick Assets; 3. Dana adalah Moneter Aset; 4. Dana adalah Aktiva Lancar; 5. Dana adalah Modal Kerja; 6. Dana diartikan sebagai keseluruhan Aktiva. Dalam FASB Financial Accounting Standar Board Statement no. 95 muncul lagi Cash Flow Statement atau Laporan Arus Kas yang harus sudah diterapkan pada pelaporan tahun buku 1989. Dalam laporan ini, transaksi kas dikelompokkan pada tiga bagian yaitu: 1. Transaksi kas yang berasal dari kegiatan operasi; 2. Transaksi kas yang berasal dari kegiatan pembiayaan; 3. Transaksi kas yang berasal dari kegiatan investasi. Laporan kas ini dapat disusun dengan dua cara yaitu : 1. Direct Methodi; dan 2. Indirect Method;

d. Laporan Perubahan Modal

Laporan ini menjelaskan perubahan posisi modal baik saham dalam PT atau modal dalam perusahaan perseorangan. Universitas Sumatera Utara

C. Rasio-Rasio Keuangan

1. Pengertian Rasio Keuangan

Rasio Keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan berarti. Misalnya antara Utang dan Modal, antara Kas dan Total Aset, antara Harga Pokok Produksi dengan total Penjualan, dan sebagainya. Teknik ini sangat lazim digunakan oara analisis keuangan. Rasio keuangan sangat penting dalam melakukan analisis terhadap kondisi keuangan perusahaan. Rasio keuangan itu bisa banyak sekali. Rasio Keuangan ini hanya menyederhanakan informasi yang menggambarkan hubungan antara pos tertentu dengan pos lainnya. Dengan penyederhanaan ini kita dapat menilai secara cepat hubungan antara pos tadi dan dapat membandingkannya dengan rasio lain sehingga kita dapat memperoleh informasi dan memberikan penilaian. Perbedaan jenis perusahaan dapat menimbulkan perbedaan rasio-rasio yang penting. Misalnya, rasio ideal mengenai likuiditas bank tidak sama dengan rasio ada perusahaan industri, perdagangan, atau jasa. Oleh karenanya, di dalam laporan mengenai average industry ratio di Amerika perusahaan uang menerbitkannya membagi-bagi menurut jenis perusahaan bahkan menurut sub-sub industri yang lebih rinci. Universitas Sumatera Utara

2. Keunggulan Analisis Rasio Keuangan

Analisis rasio ini memiliki keunggulan dibanding teknik analisis lainnya. Keunggulan tersebut adalah: a. Rasio merupakan angka-angka atau ikhtisar statistik yang lebih mudah dibaca dan ditafsirkan; b. Merupakan pengganti yang lebih sederhana dari informasi yang disajikan laporan keuangan yang sangat rinci dan rumit; c. Mengetahui posisi perusahaan di tengah industri lain; d. Sangat bermanfaat untuk bahan dalam mengisi model-model pengambilan keputusan dan model prediksi Z-score; e. Menstandarisir size perusahaan; f. Lebih mudah memperbandingkan perusahaan dengan perusahaan lain atau melihat perkembangan perusahaan secara periodeik atau “time series”; g. Lebih mudah melihat tren perusahaan serta melakukan prediksi di masa yang akan datang.

3. Keterbatasan Analisis Rasio Keuangan

Disamping keunggulan yang dimiliki analisis rasio, teknik ini juga memiliki beberapa keterbatasan yang harus disadari sewaktu penggunaannya agar kita tidak salah dalam penggunaannya. Adapun keterbatasan analisis rasio itu adalah: a. Kesulitan dalam memilih rasio yang tepat yang dapat digunakan untuk kepentingan pemakainya. b. Keterbatasan yang dimiliki akuntansi atau laporan keuangan juga menjadi keterbatasan teknik ini seperti : Universitas Sumatera Utara 1. Bahan perhitungan rasio atau laporan keuangan itu banyak mengandung taksiran dan judgement yang dapat dinilai biasa atau subjektif; 2. Nilai yang terkandung dalam laporan keuangan dan rasio adalah nilai perolehan cost bukan harga pasar; 3. Klasifikasi dalam laporan keuangan bisa berdampak pada angka rasio; 4. Metode pencatatan yang tergambar dalam standar akuntansi bisa diterapkan berbeda oleh perusahaan yang berbeda. c. Jika data untuk menghitung rasio tidak tersedia, akan menimbulkan kesulitan menghitung rasio. d. Sulit jika data yang tersedia tidak sinkron. e. Dua perusahaan dibandingkan bisa saja teknik dan standar akuntansi yang dipakai tidak sama. Oleh karenanya jika dilakukan perbandingan akan menimbulkan kesalahan.

4. Jenis-Jenis Rasio Keuangan

Pada umumnya rasio keuangan bermacam-macam tergantung kepada kepentingan dan penggunaannya, begitu pula perbedaan jenis perusahaan juga dapat menimbulkan perbedaan rasio-rasionya.

a. Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya. Rasio-rasio ini dapat dihitung melalui sumber informasi tentang modal kerja yaitu pos-pos aktiva lancar dan utang lancar. Beberapa rasio likuiditas ini adalah sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 1. Rasio Lancar Current Ratio Rasio lancar menunjukkan kemampuan suatu perusahaan memenuhi kewajiban keuangannya yang segera harus dibayar dengan memakai hutang lancar. Rasio lancar yang ideal adalah 100. Rasio Lancar = Aktiva Lancar Utang lancar x 100 2. Rasio Cepat Quick Ratio Dengan rasio cepat berarti likuiditas perusahaan diukur dengan menggunakan unsure-unsur aktiva lancar yang likuid, dengan cara tidak mempertimbangkan yang kurang likuid seperti persediaan. Rasio cepat yang ideal adalah 100. Rasio Cepat = Aktiva Lancar−Persediaan Utang lancar x 100 3. Rasio Kas Cash Ratio Rasio ini menunjukkan porsi jumlah kas dibandingkan dengan total aktiva lancar. Rasio kas yang ideal adalah 100. Rasio Kas = Kas Aktiva lancar x 100

b. Rasio Aktivitas

Rasio ini digunakan untuk mengukur efektif tidaknya perusahaan dalam menggunakan dan mengendalikan sumber-sumber yang dimiliki oleh perusahaan. Rasio ini diukur dengan membandingkan penjualan dengan berbagai investasi dalam aktiva. Universitas Sumatera Utara 1. Total Assets Turnover Merupakan perbandingan antara pendapatan dengan jumlah aktiva. Kemampuan dana yan tertanam dalam keseluruhan aktiva berputar dalam satu periode tertentu atau kemampuan modal yang diinvestasikan untuk menghasilkan revenue. Total Assets Turnover yang ideal yaitu 200. Total Assets Turnover = Pendapatan Total Aktiva 2. Receivable Turnover Merupakan perbandingan antara pendapatan dengan piutang rata-rata. Kemampuan piutang berputar dalam sutau periode tertentu. Receivable Turnover yang ideal yaitu 200. Receivable Turnover = Pendapatan Piutang Rata−Rata

c. Rasio Profitabilitas

Rasio profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan, dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan jumlah cabang, dan sebagainya. Rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba disebut juga Operating Ratio. PengembalianImbalan atas Investasi Return on Invesment- ROI Yaitu Perbandingan antara Laba setelah biaya bunga dan Pajak Laba bersihEAT dengan Total Aktiva Perusahaan. Return on Invesment yang baik adalah 200. ROI = Laba BersihEAT Total Aktiva x 100 Universitas Sumatera Utara

d. Rasio Leverage

Rasio ini menggambarkan hubungan antara utang perusahaan terhadap modal maupun aset. Rasio ini dapat melihat seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh utang atau pihak luar dengan kemampuan perusahaan yang digambarkan oleh modal equity. Perusahaan yang baik mestinya memiliki komposisi modal yang lebih besar dari utang. 1. Rasio Hutang Debt Ratio Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam menjamin hutangnya dengan sejumlah aktiva yang dimiliki. Debt Ratio = Total Utang Total Aktiva x 100 2. Rasio Hutang Terhadap Ekuitas Total Debt to Equity Ratio Rasio ini menunjukkan hubungan antara jumlah utang jangka panjang dengan jumlah modal sendiri yang diberikan oleh pemilik perusahaan, guna mengetahui financial levarage perusahaan. Total Debt to Equity Ratio = Total Utang Hutang jk.pjg+ekuitas x 100 Universitas Sumatera Utara

D. Penyajian Laporan Keuangan

Laporan keuangan disajikan dengan maksud untuk melihat kondisi keuangan pada setiap periode tertentu. Adapun kondisi kegiatan, perkembangan dan kemerosotan pada PT Pegadaian Persero Cabang Parluasan Pematangsiantar dilihat dari Laporan keuangan selama dua tahun berturut-turut yang meliputi Laporan Neraca dan Laporan Penerima Dana dan Laporan Pengeluaran Dana 2012 dan 2013. Adapun Laporan Neraca dan Laporan Penerimaan dan laporan Pengeluaran Dana pada Tahun 2012 dan 2013 dilihat pada Tabel 3.1, Tabel 3.2, Tabel 3,3, dan Tabel 3,4. Universitas Sumatera Utara Tabel 3.1 PT Pegadaian Persero Cabang Parluasan Pematangsiantar NERACA Per 31 Desember 2012 Dalam Rupiah Keterangan Per 31 Des 2012 Keterangan Per 31 Des 2012 Aktiva Lancar - Kas - Bank - Investasi Jangka Pendek - Piutang Usaha - Piutang Non Usaha - Uang Muka - Pajak Dibayar Dimuka - Biaya Dibayar Dimuka - Pendapatan yang Masih Diterima - Aktiva Pajak Tangguhan - Aktiva Pajak Tangguhan - Investasi Jangka Panjang - Penyertaan - Investasi Jangka Panjang Lainnya - Dana Pelunasan Hutang Aktiva Tetap - Tanah - Bangunan - Inventaris - Kendaraan - Akumulasi Penyusutan Bangunan - Akumulasi Penyusutan Inventaris - Akumulasi Penyusutan Kendaraan 18.083.630.534 210.790.000 4.035.700 - 16.923.588.125 47.984.540 - - 60.456.769 836.775.400 - - - - - - 837.112.566 97.500.000 930.535.000 278.579.091 - 251.667.609 217.833.916 - Hutang Lancar - Hutang Usaha - Hutang Bea Lelang - Hutang Kepada Nasabah - Hutang Pajak - Hutang Kepada Pegawai - Hutang Modal Kerja Jangka Pendek - Hutang Jangka Panjang yang akan Jatuh Tempo - Biaya yang Masih Harus Dibayar - Pendapatan Diterima Dimuka Hutang Lancar Lainnya - Hutang Jasa Produksi, Dana Sosial - Hutang Iuran Wajib - Hutang Dana Pembinaan - Hutang Dana Pembangunan Semesta - Hutang Pendapatan yang Ditangguhkan Kewajiban Pajak Tangguhan - Kewajiban 107.552.955 300.500 - 88.163.487 17.951.200 - - - 1.059.401 78.376 - - - - - - - - Universitas Sumatera Utara PT Pegadaian Persero Cabang Parluasan Pematangsiantar NERACA Per 31 Desember 2012 Dalam Rupiah Keterangan Per 31 Des 2012 Keterangan Per 31 Des 2012 - Aktiva Dalam Penyelesaian ADP - Aktiva Tetap Belum Dioperasikan Aktiva Lain-Lain - Persediaan Barang - Persediaan Emas - Aktiva Tidak Berwujud - Beban yang Ditangguhkan - Barang Bermasalah - Barang Lelang Milik Perusahaan - Barang Jaminan yang Disihkan - Aktiva Lainnya - Kerugian Perusahaan yang Masih Harus Diperhitungkan - - 63.383.445 - - - 383.333 - - - - 63.000.112 Pajak Tangguhan Kewajiban Jangka Panjang - Hutang Bank Jangka Panjang - Hutang Promes Jangka Panjang - Hutang Kepada Pemerintah - Hutang Obligasi - Hutang Jangka Panjang SGU - Hutang Jangka Panjang Lainnya Rekening Antar Kantor - RAK dalam Kantor Wilayah - RAK antar Kantor Wilayah dan Pusat - RAK antar Kantor Cabang dan Pusat - RAK antar Kantor Wilayah - RAK Dalam Kantor Pusat - RAK Antar Usahaan Syariah - RAK Dalam Usaha Gadai Syariah - - - - - - - 17.102.618.440 6.245.494.697 514.100 17.479.478.314 2.624.270 - - - Universitas Sumatera Utara PT Pegadaian Persero Cabang Parluasan Pematangsiantar NERACA Per 31 Desember 2012 Dalam Rupiah Keterangan Per 31 Des 2012 Keterangan Per 31 Des 2012 - RAK dalam Kantor Cabang dan Induk Modal - Modal Awal - Penyertaan Modal Pemerintah - Modal Donasi - Cadangan Umum - Cadangan Tujuan - Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap - Laba Rugi Atas Surat Berharga - Saldo LabaRugi Tahun Lalu - Saldo Laba Rugi Tahun Berjalan 6.625.492.941 1.773.955.150 - - - - - - - - 1.773.955.150 Jumlah Aktiva 18.984.126.545 Jumlah Passiva 18.984.126.545 Ket : = Tidak Termasuk dalam Tanggungan Cabang Sumber : Laporan Keuangan PT Pegadaian Persero Cabang Parluasan Pematangsiantar Universitas Sumatera Utara Tabel 3.2 PT Pegadaian Persero Cabang Parluasan Pematangsiantar NERACA Per 31 Desember 2013 Dalam Rupiah Keterangan Per 31 Des 2013 Keterangan Per 31 Des 2013 Aktiva Lancar - Kas dan Bank - Surat Berharga - Pinjaman yang Diberikan - Piutang Lainnya - Persediaan - Uang Muka - Pendapatan yang Masih Harus Diterima - Beban Dibayar Dimuka Aktiva Tidak Lancar - Piutang Pada Pihak- Pihak Berelasi - Aset Pajak Tangguhan - Aset Tetap - Aset Lain-Lain 39.080.746.947 523.778.900 - 36.589.651.689 47.984.540 - - 1.761.429.400 157.902.418 1.486.361.147 254.666.132 - 1.136.046.782 95.648.233 Hutang Lancar - Pinjaman Bank - Pinjaman MTN yajt Dalam 1 Tahun - Pinjaman Obligasi yang Jatuh Tempo Dalam 1 Tahun - Pinjaman Lainnya - Hutang Kepada Rekanan - Hutang Kepada Nasabah - Hutang Pajak - Biaya yang Masih Harus dibayar - Pendapatan Diterima Dimuka - Hutang Lancar Lainnya Kewajiban Tidak Lancar - Pinjaman MTN yajt 1 Tahun - Pinjaman Obligasi yajt 1 Tahun - Pinjaman Dari Pemerintah Pusat - Pendapatan Ditangguhkan - Provinsi Imbalan Kerja - Rekening Antar Kantor Ekuitas Modal - Modal Awal - Penyertaan Modal Pemerintah - Modal Disetor 125.072.787 - - - - 17.100.000 56.599.692 36.006.313 12.373.019 2.993.763 - 35.150.272.092 - - - - - 35.150.272.092 5.291.763.215 - - - Universitas Sumatera Utara PT Pegadaian Persero Cabang Parluasan Pematangsiantar NERACA Per 31 Desember 2013 Dalam Rupiah Keterangan Per 31 Des 2013 Keterangan Per 31 Des 2013 - Laba Rugi Surat Berharga Belum Direalisasi - Saldo Laba Ditentukan Penggunanya - Saldo Laba Belum Ditentukan Penggunanya - - 4.927.179.773 Jumlah Aktiva 40.567.108.094 Jumlah Passiva 40.567.108.094 Ket : = Tidak Termasuk dalam Tanggungan Cabang Sumber : Laporan Keuangan PT Pegadaian Persero Cabang Parluasan Pematangsiantar Universitas Sumatera Utara Tabel 3.3 PT Pegadaian Persero Cabang Parluasan Pematangsiantar LABA RUGI Per 31 Desember 2012 Dalam Rupiah Keterangan Per 31 Desembr 2012 Pendapatan Usaha - Pendapatan Sewa Modal - Pendapatan Administrasi - Pendapatan Kucica - Pendapatan Sewa Pendapatan Investasi - Pendapatan Investasi - Pendapatan SubrogasiRecovery Biaya Usaha - Biaya Bunga, Provinsi dan Bagi Hasil - Biaya Pegawai - Biaya Administrasi dan Pemasaran - Biaya Umum - Biaya Pendidikan dan Pelatihan - Biaya Dewan Direksi - Biaya Penyusutan Bangunan Kantor - Biaya Penyusutan Inventaris Kantor - Biaya Penyusutan Kendaraan Bermotor - Biaya Amortisasi Kontrak Sewa Gedung - Biaya Amortisasi Aktiva Tetap Sewa Gedung - Biaya Penyisihan Piutang - Biaya Penghapusan Piutang Pendapatan Lain-Lain - Uang Kelebihan Nasabah yang Kadaluarsa - Pendapatan Jasa Giro - Selisih Perhitungan - Pendapatan Sewa - Pendapatan Penjualan Barang Contoh - Pendapatan SBK Hilang - Pendapatan SBKSBRKartu Nasabah - Pendapatan Lainnya - Laba Penjualan Surat Berharga - Laba Penjualan Aktiva Tetap - Laba Penjualan Aktiva Lain-Lain - Laba Pertukaran Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-Lain Rugi Lain-Lain - Rugi Penjualan Surat Berharga - Rugi Penjualan Aktiva Tetap - Rugi Penjualan Aktiva Lain-Lain - Rugi Pertukaran Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-Lain 5.124.833.884 4.613.112.034 509.715.500 2.006.350 - - - 3.436.778.808 1.535.790.749 1.163.991.442 29.768.470 557.230.275 - - 46.526.751 41.295.490 - 62.157.631 - - - 85.900.074 71.270.712 404.595 74.057 - - - 547.500 13.503.210 - - 100.000 - - - - - - Universitas Sumatera Utara PT Pegadaian Persero Cabang Parluasan Pematangsiantar LABA RUGI Per 31 Desember 2012 Dalam Rupiah Keterangan Per 31 Desembr 2012 Laba Rugi Luar Biasa Sebelum Pajak - Laba Rugi Luar Biasa Laba Rugi Sebelum Pajak - Laba Rugi Sebelum Pajak Pajak Pph Badan - Pajak Pph Badan Laba Rugi Setelah Pajak - Laba Rugi Setelah Pajak - - 1.773.955.150 1.773.955.150 - - 1.773.955.150 1.773.955.150 Ket : = Tidak Termasuk dalam Tanggungan Cabang Sumber : Laporan Keuangan PT Pegadaian Persero Cabang Parluasan Pematangsiantar Universitas Sumatera Utara Tabel 3.4 PT Pegadaian Persero Cabang Parluasan Pematangsiantar LABA RUGI Per 31 Desember 2013 Dalam Rupiah Keterangan Per 31 Desembr 2013 Pendapatan Usaha - Pendapatan Sewa Modal - Pendapatan Administrasi - Pendapatan Usaha Lainnya Biaya Usaha - Biaya Bunga dan Provinsi - Biaya Pegawai - Biaya Administrasi dan Pemasaran - Biaya Umum - Biaya Penyusutan Aset Tetap - Biaya Pendidikan dan Pelatihan - Biaya Direksi dan Dekom - Biaya Amortisasi dan Penyisihan Piutang Laba Usaha Pendapatan Lain-Lain - Uang Kelebihan Lewat Waktu - Pendapatan Sewa Gedung - Pendapatan Jasa Giro - LabaRugi Penjualan Aset Tetap - Pendapatan Lainnya - Beban Lain-Lain Laba Rugi Sebelum Pajak - Laba Rugi Sebelum Pajak Pajak Pph Badan - Pajak Pph Badan Laba Rugi Setelah Pajak - Laba Rugi Setelah Pajak Pendapatan Komprehensif Lain Setelah Pajak - Pendapatan Komprehensif Lain Stelah Pajak Laba yang Didistribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk 10.215.660.233 9.336.651.792 878.424.600 583.841 5.346.863.441 3.169.499.053 1.444.486.653 71.764.609 474.986.801 77.900.025 - - 108.226.300 4.868.796.792 58.382.981 43.405.956 - 389.829 - 17.446.596 2.859.400 4.927.179.773 4.927.179.773 - - 4.927.179.773 4.927.179.773 - - 4.927.179.773 Ket : = Tidak Termasuk dalam Tanggungan Cabang Sumber : Laporan Keuangan PT Pegadaian Persero Cabang Parluasan Pematangsiantar Universitas Sumatera Utara

E. Analisis Rasio Keuangan Perusahaan