BAB III PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Fungsi Manajemen Keuangan
Tidak terlepas dari fungsinya, manajemen keuangan bisa diartikan sebagai manajemen terhadap fungsi-fungsi keuangan. Fungsi sendiri bisa diartikan sebagai
kegiatan utama yang harus dilakukan oleh mereka yang bertanggung jawab dalam bidang tertentu. Oleh karena itu, dalam suatu perusahaan, manajer keuangan
adalah pihak yang bertanggung jawab dalam mengelola keuangan organisasi atas perusahaan.
B. Laporan keuangan
1. Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Adapun jenis laporan
keuangan yang lazim dikenal adalah: Neraca atau Laporan LabaRugi, atau hasil usaha, Laporan Arus Kas, Laporan Perubahan Posisi Keuangan.
Bagi para analisis, Laporan Keuangan merupakan media yang paling penting untuk menilai prestasi dan kondisi ekonomis suatu perusahaan. Pada
tahap pertama seorang analis tidak akan mampu melakukan pengamatan langsung ke suatu perusahaan. Dan seandainya dilakukan, ia pun tidak akan dapat
mengetahui banyak tentang situasi perusahan. Oleh karena itu yang paling penting adalah media laporan keuangan. Laporan keuangan inilah yang menjadi bahan
sarana informasi screen bagi analis dalam proses pengambilan keputusan. Laporan keuangan dapat menggambarkan posisi keuangan perusahaan, hasil usaha
Universitas Sumatera Utara
perusahaan dalam suatu periode, dan arus dana kas persahaan dalam periode tertentu.
2. Jenis-Jenis Laporan Keuangan
Jenis laporan keuangan utama dan pendukung dapat disebutkan sebagai berikut:
a. Laporan Neraca Posisi Keuangan
Laporan neraca atau daftar neraca disebut juga laporan posisi keuangan perusahaan. Laporan ini menggambarkan posisi aktiva, kewajiban, dan modal
pada saat tertentu. Laporan ini bisa disusun setiap saat dan merupakan opname situasi posisi keuangan pada saat itu. Isi Laporan Neraca dijelaskan sebagai
berikut : 1.
Aset Harta, Aktiva Aset adalah harta yang dimiliki perusahaan yang berperan dalam operasi
perusahaan misalnya kas, persediaan, aktiva tetap, aktiva yang tak berwujud, dan lain-lain. Aktiva ini lazimnya di Indonesia dan Amerika ditempatkan di sebelah
kiri. Sedangkan di beberapa negara Eropa lazimnya ditempatkan di sebelah kanan. 2.
Liabilities KewajibanUtang Kewajiban adalah kewajiban ekonomis dari suatu perusahaan yang diakui
dan dinilai sesuai prinsip akuntansi. Kewajiban ini termasuk juga saldo kredit yang ditunda yang bukan merupakan utang atau kewajiban.
3. Owner’s Equity Modal Pemilik
Equity adalah suatu hak yang tersisa alias aktiva suatu lembaga entity setelah dikurangi kewajibannya. Dalam perusahaan Equity adalah modal pemilik.
Universitas Sumatera Utara
4. Off Balance Sheet
Dalam peristilahan akuntansi dan juga di perbankan khususnya, dikenal apa yang disebut off balance sheet. Pada hakikatnya transakasi off balance sheet ini
adalah transaksi yang terjadi dalam perusahaan tetapi karena menurut aturan baik aturan prinsip akuntansi maupun aturan lainnya tidak dimasukkan dalam neraca
atau belum boleh dicatat dalam proses akuntansi. Transaksi ini biasanya menyangkut transaksi cash atau transaksi instrument keuangan lainnya yang
belum direalisasi, misalnya plafon kredit pembiayaan yang belum digunakan. 5.
Penyajian dan Bentuk Neraca Neraca biasanya disajikan berdasarkan likuiditas pos atau perkiraannya.
Biasanya perkiraan yang paling lancar dan paling dekat dengan konversi ke kas dicatat paling atas. Kewajiban yang paling cepat harus dicantumkan paling atas
dalam kelompoknya. Modal yang harus ditunaikan terlebih dahulu harus ditempatkan di atas. Untuk industri-industri tertentu konsep likuiditas ini tidak
berlaku. Misalnya untuk perusahaan asuransi pos yang ditempatkan paling atas adalah pos investasi.
b. Laporan LabaRugi
Laporan LabaRugi adalah sebagai kelebihan penghasilan atas biaya selama periode akuntasi. Laba atau income adalah perubahan dalam modal dalam suatu
lembaga selama satu periode tertentu yang diakibatkan oleh transaksi dan kejadian atau peristiwa yang berasal dari buku pemilik.
Universitas Sumatera Utara
c. Laporan Arus Kas
Yang sering menjadi masalah dalam laporan ini adalah mengenai pengertian dana.
Dana dapat diartikan macam-macam yaitu : 1.
Dana adalah Kas; 2.
Dana adalah Aktiva Tetap Quick Assets; 3.
Dana adalah Moneter Aset; 4.
Dana adalah Aktiva Lancar; 5.
Dana adalah Modal Kerja; 6.
Dana diartikan sebagai keseluruhan Aktiva. Dalam FASB Financial Accounting Standar Board Statement no. 95
muncul lagi Cash Flow Statement atau Laporan Arus Kas yang harus sudah diterapkan pada pelaporan tahun buku 1989. Dalam laporan ini, transaksi kas
dikelompokkan pada tiga bagian yaitu: 1.
Transaksi kas yang berasal dari kegiatan operasi; 2.
Transaksi kas yang berasal dari kegiatan pembiayaan; 3.
Transaksi kas yang berasal dari kegiatan investasi. Laporan kas ini dapat disusun dengan dua cara yaitu :
1. Direct Methodi; dan
2. Indirect Method;
d. Laporan Perubahan Modal
Laporan ini menjelaskan perubahan posisi modal baik saham dalam PT atau modal dalam perusahaan perseorangan.
Universitas Sumatera Utara
C. Rasio-Rasio Keuangan
1. Pengertian Rasio Keuangan
Rasio Keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang
relevan dan signifikan berarti. Misalnya antara Utang dan Modal, antara Kas dan Total Aset, antara Harga Pokok Produksi dengan total Penjualan, dan sebagainya.
Teknik ini sangat lazim digunakan oara analisis keuangan. Rasio keuangan sangat penting dalam melakukan analisis terhadap kondisi keuangan perusahaan. Rasio
keuangan itu bisa banyak sekali. Rasio Keuangan ini hanya menyederhanakan informasi yang
menggambarkan hubungan antara pos tertentu dengan pos lainnya. Dengan penyederhanaan ini kita dapat menilai secara cepat hubungan antara pos tadi dan
dapat membandingkannya dengan rasio lain sehingga kita dapat memperoleh informasi dan memberikan penilaian.
Perbedaan jenis perusahaan dapat menimbulkan perbedaan rasio-rasio yang penting. Misalnya, rasio ideal mengenai likuiditas bank tidak sama dengan rasio
ada perusahaan industri, perdagangan, atau jasa. Oleh karenanya, di dalam laporan mengenai average industry ratio di Amerika perusahaan uang menerbitkannya
membagi-bagi menurut jenis perusahaan bahkan menurut sub-sub industri yang lebih rinci.
Universitas Sumatera Utara
2. Keunggulan Analisis Rasio Keuangan
Analisis rasio ini memiliki keunggulan dibanding teknik analisis lainnya. Keunggulan tersebut adalah:
a. Rasio merupakan angka-angka atau ikhtisar statistik yang lebih mudah
dibaca dan ditafsirkan; b.
Merupakan pengganti yang lebih sederhana dari informasi yang disajikan laporan keuangan yang sangat rinci dan rumit;
c. Mengetahui posisi perusahaan di tengah industri lain;
d. Sangat bermanfaat untuk bahan dalam mengisi model-model pengambilan
keputusan dan model prediksi Z-score; e.
Menstandarisir size perusahaan; f.
Lebih mudah memperbandingkan perusahaan dengan perusahaan lain atau melihat perkembangan perusahaan secara periodeik atau “time series”;
g. Lebih mudah melihat tren perusahaan serta melakukan prediksi di masa
yang akan datang.
3. Keterbatasan Analisis Rasio Keuangan
Disamping keunggulan yang dimiliki analisis rasio, teknik ini juga memiliki beberapa keterbatasan yang harus disadari sewaktu penggunaannya agar kita tidak
salah dalam penggunaannya. Adapun keterbatasan analisis rasio itu adalah:
a. Kesulitan dalam memilih rasio yang tepat yang dapat digunakan untuk
kepentingan pemakainya. b.
Keterbatasan yang dimiliki akuntansi atau laporan keuangan juga menjadi keterbatasan teknik ini seperti :
Universitas Sumatera Utara
1. Bahan perhitungan rasio atau laporan keuangan itu banyak
mengandung taksiran dan judgement yang dapat dinilai biasa atau subjektif;
2. Nilai yang terkandung dalam laporan keuangan dan rasio adalah nilai
perolehan cost bukan harga pasar; 3.
Klasifikasi dalam laporan keuangan bisa berdampak pada angka rasio; 4.
Metode pencatatan yang tergambar dalam standar akuntansi bisa diterapkan berbeda oleh perusahaan yang berbeda.
c. Jika data untuk menghitung rasio tidak tersedia, akan menimbulkan
kesulitan menghitung rasio. d.
Sulit jika data yang tersedia tidak sinkron. e.
Dua perusahaan dibandingkan bisa saja teknik dan standar akuntansi yang dipakai tidak sama. Oleh karenanya jika dilakukan perbandingan akan
menimbulkan kesalahan.
4. Jenis-Jenis Rasio Keuangan
Pada umumnya rasio keuangan bermacam-macam tergantung kepada kepentingan dan penggunaannya, begitu pula perbedaan jenis perusahaan juga
dapat menimbulkan perbedaan rasio-rasionya.
a. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya. Rasio-rasio ini dapat dihitung
melalui sumber informasi tentang modal kerja yaitu pos-pos aktiva lancar dan utang lancar. Beberapa rasio likuiditas ini adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
1. Rasio Lancar Current Ratio
Rasio lancar menunjukkan kemampuan suatu perusahaan memenuhi kewajiban keuangannya yang segera harus dibayar dengan memakai hutang
lancar. Rasio lancar yang ideal adalah 100. Rasio Lancar =
Aktiva Lancar Utang lancar
x 100
2. Rasio Cepat Quick Ratio
Dengan rasio cepat berarti likuiditas perusahaan diukur dengan menggunakan unsure-unsur aktiva lancar yang likuid, dengan cara tidak
mempertimbangkan yang kurang likuid seperti persediaan. Rasio cepat yang ideal adalah 100.
Rasio Cepat =
Aktiva Lancar−Persediaan Utang lancar
x 100
3. Rasio Kas Cash Ratio
Rasio ini menunjukkan porsi jumlah kas dibandingkan dengan total aktiva lancar. Rasio kas yang ideal adalah 100.
Rasio Kas =
Kas Aktiva lancar
x 100
b. Rasio Aktivitas
Rasio ini digunakan untuk mengukur efektif tidaknya perusahaan dalam menggunakan dan mengendalikan sumber-sumber yang dimiliki oleh perusahaan.
Rasio ini diukur dengan membandingkan penjualan dengan berbagai investasi dalam aktiva.
Universitas Sumatera Utara
1. Total Assets Turnover
Merupakan perbandingan antara pendapatan dengan jumlah aktiva. Kemampuan dana yan tertanam dalam keseluruhan aktiva berputar dalam satu
periode tertentu atau kemampuan modal yang diinvestasikan untuk menghasilkan revenue. Total Assets Turnover yang ideal yaitu 200.
Total Assets Turnover =
Pendapatan Total Aktiva
2. Receivable Turnover
Merupakan perbandingan antara pendapatan dengan piutang rata-rata. Kemampuan piutang berputar dalam sutau periode tertentu. Receivable Turnover
yang ideal yaitu 200. Receivable Turnover =
Pendapatan Piutang Rata−Rata
c. Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan, dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan,
kas, modal, jumlah karyawan jumlah cabang, dan sebagainya. Rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba disebut juga
Operating Ratio. PengembalianImbalan atas Investasi Return on Invesment- ROI
Yaitu Perbandingan antara Laba setelah biaya bunga dan Pajak Laba bersihEAT dengan Total Aktiva Perusahaan. Return on Invesment yang baik
adalah 200. ROI
=
Laba BersihEAT Total Aktiva
x 100
Universitas Sumatera Utara
d. Rasio Leverage
Rasio ini menggambarkan hubungan antara utang perusahaan terhadap modal maupun aset. Rasio ini dapat melihat seberapa jauh perusahaan dibiayai
oleh utang atau pihak luar dengan kemampuan perusahaan yang digambarkan oleh modal equity. Perusahaan yang baik mestinya memiliki komposisi modal yang
lebih besar dari utang. 1.
Rasio Hutang Debt Ratio Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam menjamin hutangnya
dengan sejumlah aktiva yang dimiliki. Debt Ratio =
Total Utang Total Aktiva
x 100
2. Rasio Hutang Terhadap Ekuitas Total Debt to Equity Ratio
Rasio ini menunjukkan hubungan antara jumlah utang jangka panjang dengan jumlah modal sendiri yang diberikan oleh pemilik perusahaan, guna
mengetahui financial levarage perusahaan. Total Debt to Equity Ratio =
Total Utang Hutang jk.pjg+ekuitas
x 100
Universitas Sumatera Utara
D. Penyajian Laporan Keuangan
Laporan keuangan disajikan dengan maksud untuk melihat kondisi keuangan pada setiap periode tertentu.
Adapun kondisi kegiatan, perkembangan dan kemerosotan pada PT Pegadaian Persero Cabang Parluasan Pematangsiantar dilihat dari Laporan
keuangan selama dua tahun berturut-turut yang meliputi Laporan Neraca dan Laporan Penerima Dana dan Laporan Pengeluaran Dana 2012 dan 2013.
Adapun Laporan Neraca dan Laporan Penerimaan dan laporan Pengeluaran Dana pada Tahun 2012 dan 2013 dilihat pada Tabel 3.1, Tabel 3.2, Tabel 3,3, dan
Tabel 3,4.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.1 PT Pegadaian Persero Cabang Parluasan Pematangsiantar
NERACA Per 31 Desember 2012 Dalam Rupiah
Keterangan Per 31 Des 2012
Keterangan Per 31 Des 2012
Aktiva Lancar -
Kas -
Bank -
Investasi Jangka Pendek
- Piutang Usaha
- Piutang Non
Usaha -
Uang Muka -
Pajak Dibayar Dimuka
- Biaya Dibayar
Dimuka -
Pendapatan yang Masih Diterima
- Aktiva Pajak
Tangguhan -
Aktiva Pajak Tangguhan
- Investasi Jangka
Panjang -
Penyertaan -
Investasi Jangka Panjang
Lainnya
- Dana Pelunasan
Hutang
Aktiva Tetap -
Tanah -
Bangunan -
Inventaris -
Kendaraan -
Akumulasi Penyusutan
Bangunan
- Akumulasi
Penyusutan Inventaris
- Akumulasi
Penyusutan Kendaraan
18.083.630.534 210.790.000
4.035.700 -
16.923.588.125 47.984.540
- -
60.456.769 836.775.400
- -
- -
-
- 837.112.566
97.500.000 930.535.000
278.579.091 -
251.667.609
217.833.916
-
Hutang Lancar -
Hutang Usaha -
Hutang Bea Lelang
- Hutang Kepada
Nasabah -
Hutang Pajak -
Hutang Kepada Pegawai
- Hutang Modal
Kerja Jangka Pendek
- Hutang Jangka
Panjang yang akan Jatuh
Tempo
- Biaya yang
Masih Harus Dibayar
- Pendapatan
Diterima Dimuka
Hutang Lancar Lainnya
- Hutang Jasa
Produksi, Dana Sosial
- Hutang Iuran
Wajib -
Hutang Dana Pembinaan
- Hutang Dana
Pembangunan Semesta
- Hutang
Pendapatan yang
Ditangguhkan
Kewajiban Pajak Tangguhan
- Kewajiban
107.552.955
300.500 -
88.163.487 17.951.200
- -
-
1.059.401
78.376
- -
- -
-
-
- -
Universitas Sumatera Utara
PT Pegadaian Persero Cabang Parluasan Pematangsiantar NERACA
Per 31 Desember 2012 Dalam Rupiah Keterangan
Per 31 Des 2012 Keterangan
Per 31 Des 2012
- Aktiva Dalam
Penyelesaian ADP
- Aktiva Tetap
Belum Dioperasikan
Aktiva Lain-Lain -
Persediaan Barang
- Persediaan
Emas -
Aktiva Tidak Berwujud
- Beban yang
Ditangguhkan -
Barang Bermasalah
- Barang Lelang
Milik Perusahaan
- Barang Jaminan
yang Disihkan -
Aktiva Lainnya -
Kerugian Perusahaan yang
Masih Harus Diperhitungkan
-
-
63.383.445 -
- -
383.333 -
-
- -
63.000.112 Pajak
Tangguhan
Kewajiban Jangka
Panjang
- Hutang Bank
Jangka Panjang
- Hutang Promes
Jangka Panjang
- Hutang Kepada
Pemerintah -
Hutang Obligasi
- Hutang Jangka
Panjang SGU -
Hutang Jangka Panjang
Lainnya
Rekening Antar Kantor
- RAK dalam
Kantor Wilayah
- RAK antar
Kantor Wilayah dan
Pusat
- RAK antar
Kantor Cabang dan Pusat
- RAK antar
Kantor Wilayah
- RAK Dalam
Kantor Pusat -
RAK Antar Usahaan
Syariah
- RAK Dalam
Usaha Gadai Syariah
-
-
-
- -
- -
17.102.618.440 6.245.494.697
514.100
17.479.478.314
2.624.270
- -
-
Universitas Sumatera Utara
PT Pegadaian Persero Cabang Parluasan Pematangsiantar NERACA
Per 31 Desember 2012 Dalam Rupiah Keterangan
Per 31 Des 2012 Keterangan
Per 31 Des 2012
- RAK dalam
Kantor Cabang dan Induk
Modal -
Modal Awal -
Penyertaan Modal
Pemerintah
- Modal Donasi
- Cadangan
Umum -
Cadangan Tujuan
- Selisih
Penilaian Kembali Aktiva
Tetap
- Laba Rugi
Atas Surat Berharga
- Saldo
LabaRugi Tahun Lalu
- Saldo Laba
Rugi Tahun Berjalan
6.625.492.941
1.773.955.150 -
-
- -
- -
-
-
1.773.955.150
Jumlah Aktiva 18.984.126.545
Jumlah Passiva 18.984.126.545
Ket : = Tidak Termasuk dalam Tanggungan Cabang
Sumber : Laporan Keuangan PT Pegadaian Persero Cabang Parluasan Pematangsiantar
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.2 PT Pegadaian Persero Cabang Parluasan Pematangsiantar
NERACA Per 31 Desember 2013 Dalam Rupiah
Keterangan Per 31 Des 2013
Keterangan Per 31 Des 2013
Aktiva Lancar -
Kas dan Bank -
Surat Berharga -
Pinjaman yang Diberikan
- Piutang Lainnya
- Persediaan
- Uang Muka
- Pendapatan yang
Masih Harus Diterima
- Beban Dibayar
Dimuka
Aktiva Tidak Lancar -
Piutang Pada Pihak- Pihak Berelasi
- Aset Pajak
Tangguhan -
Aset Tetap -
Aset Lain-Lain
39.080.746.947 523.778.900
- 36.589.651.689
47.984.540 -
- 1.761.429.400
157.902.418 1.486.361.147
254.666.132 -
1.136.046.782 95.648.233
Hutang Lancar
- Pinjaman Bank
- Pinjaman MTN
yajt Dalam 1 Tahun
- Pinjaman Obligasi
yang Jatuh Tempo Dalam 1 Tahun
-
Pinjaman Lainnya -
Hutang Kepada Rekanan
- Hutang Kepada
Nasabah -
Hutang Pajak -
Biaya yang Masih Harus dibayar
- Pendapatan
Diterima Dimuka -
Hutang Lancar Lainnya
Kewajiban Tidak Lancar
- Pinjaman MTN
yajt 1 Tahun -
Pinjaman Obligasi yajt 1 Tahun
- Pinjaman Dari
Pemerintah Pusat
- Pendapatan
Ditangguhkan -
Provinsi Imbalan Kerja
- Rekening Antar
Kantor
Ekuitas Modal -
Modal Awal -
Penyertaan Modal Pemerintah
- Modal Disetor
125.072.787 -
-
-
- 17.100.000
56.599.692 36.006.313
12.373.019
2.993.763 -
35.150.272.092 -
- -
- -
35.150.272.092 5.291.763.215
- -
-
Universitas Sumatera Utara
PT Pegadaian Persero Cabang Parluasan Pematangsiantar NERACA
Per 31 Desember 2013 Dalam Rupiah Keterangan
Per 31 Des 2013 Keterangan
Per 31 Des 2013
- Laba Rugi
Surat Berharga Belum
Direalisasi
- Saldo Laba
Ditentukan Penggunanya
- Saldo Laba
Belum Ditentukan
Penggunanya
-
-
4.927.179.773
Jumlah Aktiva 40.567.108.094
Jumlah Passiva 40.567.108.094
Ket : = Tidak Termasuk dalam Tanggungan Cabang
Sumber : Laporan Keuangan PT Pegadaian Persero Cabang Parluasan Pematangsiantar
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.3 PT Pegadaian Persero Cabang Parluasan Pematangsiantar
LABA RUGI Per 31 Desember 2012 Dalam Rupiah
Keterangan Per 31 Desembr 2012
Pendapatan Usaha -
Pendapatan Sewa Modal -
Pendapatan Administrasi -
Pendapatan Kucica -
Pendapatan Sewa
Pendapatan Investasi
- Pendapatan Investasi
- Pendapatan SubrogasiRecovery
Biaya Usaha -
Biaya Bunga, Provinsi dan Bagi Hasil
- Biaya Pegawai
- Biaya Administrasi dan Pemasaran
- Biaya Umum
- Biaya Pendidikan dan Pelatihan
- Biaya Dewan Direksi
- Biaya Penyusutan Bangunan Kantor
- Biaya Penyusutan Inventaris Kantor
- Biaya Penyusutan Kendaraan Bermotor
- Biaya Amortisasi Kontrak Sewa Gedung
- Biaya Amortisasi Aktiva Tetap Sewa Gedung
- Biaya Penyisihan Piutang
- Biaya Penghapusan Piutang
Pendapatan Lain-Lain -
Uang Kelebihan Nasabah yang Kadaluarsa -
Pendapatan Jasa Giro -
Selisih Perhitungan -
Pendapatan Sewa -
Pendapatan Penjualan Barang Contoh -
Pendapatan SBK Hilang -
Pendapatan SBKSBRKartu Nasabah -
Pendapatan Lainnya -
Laba Penjualan Surat Berharga -
Laba Penjualan Aktiva Tetap -
Laba Penjualan Aktiva Lain-Lain -
Laba Pertukaran Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-Lain
Rugi Lain-Lain
- Rugi Penjualan Surat Berharga
- Rugi Penjualan Aktiva Tetap
- Rugi Penjualan Aktiva Lain-Lain
- Rugi Pertukaran Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-Lain
5.124.833.884 4.613.112.034
509.715.500 2.006.350
- -
-
3.436.778.808 1.535.790.749
1.163.991.442
29.768.470 557.230.275
- -
46.526.751 41.295.490
- 62.157.631
- -
-
85.900.074 71.270.712
404.595 74.057
- -
-
547.500 13.503.210
- -
100.000 -
- -
- -
-
Universitas Sumatera Utara
PT Pegadaian Persero Cabang Parluasan Pematangsiantar LABA RUGI
Per 31 Desember 2012 Dalam Rupiah Keterangan
Per 31 Desembr 2012 Laba Rugi Luar Biasa Sebelum Pajak
- Laba Rugi Luar Biasa
Laba Rugi Sebelum Pajak -
Laba Rugi Sebelum Pajak
Pajak Pph Badan
- Pajak Pph Badan
Laba Rugi Setelah Pajak -
Laba Rugi Setelah Pajak -
- 1.773.955.150
1.773.955.150 -
- 1.773.955.150
1.773.955.150
Ket : = Tidak Termasuk dalam Tanggungan Cabang
Sumber : Laporan Keuangan PT Pegadaian Persero Cabang Parluasan Pematangsiantar
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.4 PT Pegadaian Persero Cabang Parluasan Pematangsiantar
LABA RUGI Per 31 Desember 2013 Dalam Rupiah
Keterangan Per 31 Desembr 2013
Pendapatan Usaha -
Pendapatan Sewa Modal -
Pendapatan Administrasi -
Pendapatan Usaha Lainnya
Biaya Usaha -
Biaya Bunga dan Provinsi -
Biaya Pegawai -
Biaya Administrasi dan Pemasaran -
Biaya Umum -
Biaya Penyusutan Aset Tetap -
Biaya Pendidikan dan Pelatihan -
Biaya Direksi dan Dekom -
Biaya Amortisasi dan Penyisihan Piutang
Laba Usaha Pendapatan Lain-Lain
- Uang Kelebihan Lewat Waktu
- Pendapatan Sewa Gedung
- Pendapatan Jasa Giro
- LabaRugi Penjualan Aset Tetap
- Pendapatan Lainnya
- Beban Lain-Lain
Laba Rugi Sebelum Pajak -
Laba Rugi Sebelum Pajak Pajak Pph Badan
- Pajak Pph Badan
Laba Rugi Setelah Pajak -
Laba Rugi Setelah Pajak Pendapatan Komprehensif Lain Setelah Pajak
- Pendapatan Komprehensif Lain Stelah Pajak
Laba yang Didistribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk
10.215.660.233 9.336.651.792
878.424.600 583.841
5.346.863.441 3.169.499.053
1.444.486.653
71.764.609 474.986.801
77.900.025 -
- 108.226.300
4.868.796.792 58.382.981
43.405.956 -
389.829 -
17.446.596 2.859.400
4.927.179.773 4.927.179.773
- -
4.927.179.773 4.927.179.773
- -
4.927.179.773
Ket : = Tidak Termasuk dalam Tanggungan Cabang
Sumber : Laporan Keuangan PT Pegadaian Persero Cabang Parluasan Pematangsiantar
Universitas Sumatera Utara
E. Analisis Rasio Keuangan Perusahaan