Tabel 3.5 Rasio Likuiditas
Akhir Tahun 2012 dan 2013 No
Rasio-Rasio Likuiditas 2012
2013 Perbandingan
1 Rasio Lancar
Current Ratio 16,8
31,2 14,4 +
2 Rasio Cepat
Quick Ratio 16,8
31,2 14,4 +
3 Rasio Kas
Cash Ratio 1,1
1,2 0,1+
Dari ketiga komponen rasio likuiditas tersebut, maka secara umum dapat dikatakan bahwa kondisi perusahaan tersebut dalam keadaan likuid, artinya
perusahaan akan mampu memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan. Disamping itu, juga
ada perbaikan rasio likuiditas pada tahun 2013 jika dibandingkan dengan tahun 2012.
2. Rasio Aktivitas
Rasio ini digunakan untuk mengukur efektif tidaknya perusahaan dalam
menggunakan dan mengendalikan sumber-sumber yang dimiliki oleh perusahaan.
a. Total Assets Turnover
Total Assets Turnover =
Pendapatan Total Aktiva
2012 =
5.210.733.958 18.984.126.545
=0,2 kali 2013
=
10.274.043.213 40.567.108.094
Universitas Sumatera Utara
=0,2 kali Berdasarkan perhitungan total assets turnover, pada tahun 2012 dan tahun
2013 perusahaan sama-sama mampu menghasilkan pendapatan sebesar 0,2 kali dari total aktiva yang dimiliki perusahaan.
b. Receivable Turnover
Receivable Turnover =
Pendapatan Piutang Rata−Rata
2012 =
5.210.733.958 5.936.116.020
=0,8 kali 2013
=
10.274.043.213 904.706.970
=11,3 kali Berdasarkan perhitungan receivable turnover, pada tahun 2012 perusahaan
mampu menghasilkan pendapatan sebesar 0,8 kali dari piutang rata-rata dan pada tahun 2013 perusahaan mampu menghasilkan pendapatan sebesar 11,3
kali dari piutang rata-rata. Artinya, terjadi peningkatan pendapatan pada tahun 2013 sebesar 10,4 kali daripada tahun 2012 dan perusahaan cukup
efektif dalam menggunakan sumber-sumber perusahaan.
Tabel 3.6 Rasio Aktivitas
Akhir Tahun 2012 dan 2013 No
Rasio-Rasio Aktivitas 2012
2013 Perbandingan
1 Total Assets Turnover
0,2 Kali 0,2 Kali
2 Receivable Turnover
0,8 Kali 11,2 Kali
10,4 Kali
Universitas Sumatera Utara
Dari kedua komponen rasio aktivitas tersebut, maka dapat dikatakan bahwa kondisi perusahaan tersebut efektif dalam menggunakan dan mengendalikan
sumber-sumber yang dimiliki oleh perusahaan. Terlihat pada rasio Receivable Turnover, terjadi peningkatan rasio pada tahun 2013.
3. Rasio Profitabilitas
Rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba atau seberapa efektif pengelolaan perusahaan oleh manajemen. PengembalianImbalan atas Investasi Return on Invesment- ROI
ROI
=
Laba BersihEAT Total Aktiva
x 100
2012 =
1.773.955.150 18.984.126.545
x 100
=9,3 2013
=
4.927.179.773 40.567.108.094
x 100
=12,1 Berdasarkan perhitungan return on investment, Pada Tahun 2012 sebesar
9,3. Dalam hal ini setiap Rp 100,- investasi yang ditanamkan dalam perusahaan menghasilkan laba sebelum pajak sebesar Rp 9,3-. Dan pada
tahun 2013 return on investment sebesar 12,1 atau terjadi peningkatan sebesar Rp 2,8- dari tahun 2012, penyebabnya adalah kenaikan laba operasi
bersih perusahaan pendapatan bersih usaha.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.7 Rasio Profitabilitas
Akhir Tahun 2012 dan 2013 No
Rasio-Rasio Profitabilitas 2012
2013 Perbandingan
1 PengembalianImbalan atas Investasi
Return on Invesment- ROI
9,3 12,1
2,8 +
Dari komponen rasio profitabilitas tersebut maka dapat dikatakan bahwa perusahaan cukup mampu melakukan efisiensi terhadap biaya-biaya sehingga
rasio ini meningkat. Hal ini dapat dilihat dari perbandingan rasio tahun 2012 dengan tahun 2013 terjadi peningkatan rasio sebesar 2,8.
4. Rasio Leverage