Permasalahan Potensi dan Permasalahan
17
kegiatan pengendalian OPT. Luas yang dapat dikendalikan meskipun meningkat dari tahun ke tahun, tetapi luas serangan
juga meningkat dan pada tahun 2009 luas yang dikendalikan hanya 6,9 dari total luas serangan.
5 Sarana dan Prasarana belum memadai
Sarana dan prasarana untuk mendukung pengamatan dan pengendalian OPT, pengawasan pestisida dan pemantauan
hotspot dan penanggulangan kebakaran lahan serta antisipasi dampak perubahan iklim saat ini belum memadai;
Sebagian sarana dan prasarana kerja pada UPT Pusat tidak layak pakai a.l. seperti fasilitas klimatologi, kendaraan roda 2 untuk
operasional petugas POPT yang sudah tua, dan beberapa peralatan laboratorium yang sudah tidak berfungsirusak, serta
peralatan untuk LAP Laboratorium Analisa Pestisida yang belum utuh.
Masih rendahnya peran perangkat perlindungan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat
Keberadaan perangkat perlindungan belum diketahui secara luas oleh masyarakat
6 Sistem Informasi dan Dokumentasi belum baik
Pengumpulan data sering terlambat, pengamatan dan pelaporan belum berjalan seperti yang diharapkan sehingga keberadaan
OPT sering terlambat diketahui karena terbatasnya dana dan fasilitas transportasi petugas yang sebagian besar sudah rusak
pengadaan tahun 19881989 dengan jumlah yang jauh dari cukup;
Penyajian data spasial masih sangat terbatas karena belum adanya perangkat berikut programnya dan SDM yang terlatih;
Publikasi data dan informasi masih terbatas.
Pengumpulan, pengolahan dan pendistribusian data base perlindungan belum memadai.
Belum optimalnya pemanfaatan Web-Site Ditjen Perkebunan perlindungan
oleh Dirat
PerlinbunDinasUPTUPTD sebagai wadah tukar menukar informasikonsultasi penanganan
OPT.
18
7 Pedoman dan Distribusinya
Petunjuk teknis yang seringkali tidak sampai ke tingkat lapangan petugas dan petani;
Pedoman Umum yang seharusnya dijabarkan dalam bentuk Petunjuk Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis yang spesifik lokasi
oleh daerah serta SOP kegiatan belum seluruhnya tersedia.
Teknologi perlindungan perkebunan spesifik lokasi yang sudah tersedia belum sepenuhnya tersosialisasi dan terdiseminasi.
8 Implementasi Teknologi
Tekonologi PHT belum sepenuhnya diterapkan dalam pengendalian OPT.
Teknik pembukaan lahan dan penanaman tanaman baru masih banyak yang belum menerapkan PLTB dan mempertimbangkan
risiko timbulnya serangan OPT. Implementasi Pengendalian Hama Terpadu PHT belum berjalan
sebagaimana yang diharapkan, karena masih kurangnya pemahaman, keterampilan dan sosial-budaya petugas dan petani
dalam penerapan PHT.
Terbatasnya teknologi praktis dalam pengembangan APH
Eksplorasi , pemurnian, pengembangan, dan pemanfaatan APH,
musuh alami terkait dengan stabilitas dan virulensi APH Teknologi adaptasi kekeringan sudah tersedia namun belum
banyak diadopsi oleh pekebun
Legalitas dan hak paten APHTeknologi Pengembangan Musuh Alami belum dilakukan secara keseluruhan
9 Kondisi Pekebun dan Petugas
Petanipekebun belum menganggap kebunnya sebagai suatu sumber pendapatan utama, sehingga mereka masih mengandalkan
usaha diluar kebunnya untuk memenuhi kebutuhan hidup seperti nelayan, buruh, ojek motor, dan lain-lain sehingga kebun
umumnya kurang terpelihara dan menjadi terlantar.
Kelompok tani SL-PHT dan Regu Pengendali OPT belum sepenuhnya berfungsi secara optimal.
Ketergantungan petani pada pemerintah terutama pada lokasi eks proyek masih tinggi.
Penempatan Petugas Pengamat POPT di Wilayah Endemik OPT masih sangat terbatas belum sesuai dengan luasanya
19
Sebagian Pemandu lapang PL memasuki usia pensiun, sehingga jumlahnya masih terbatas
Kualitas dan kuantitas petugas UPT dan UPTD masih terbatas
10 Kondisi geografis
Kondisi geografis sentra perkebunan yang berupa kepulauan dengan aksesibilitas yang terbatas, tersebarnya lokasi kebun
dengan luas areal yang kecil-kecil dan sulit dijangkau remote area, menyebabkan biaya tinggi dan menyulitkan dalam
pembinaan.
11 Sumberdaya Hayati
Sumber daya hayati masih banyak yang belum dieksplor dan dikembangkan untuk dimanfaatkan sebagai agens pengendali
hayati, pestisida nabati dan varietasklon yang tahan toleran terhadap OPT.
20
BAB II VISI,
MISI, TUJUAN
DAN SASARAN STRATEGIS