Sistematika Penulisan BAB 1 Proyeksi Kebutuhan Beras di Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2015

∑ � � 2 = Jumlah Kuadrat Variabel � � ∑ � � � � = Jumlah Hasil Kali Varibel � � dengan � �

1.9 Sistematika Penulisan BAB 1

PENDAHULUAN Pada Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, maksud dan tujuan, metodologi penelitian, tinjauan pustaka dan sistematika penulisan.

BAB 2 LANDASAN TEORI

Pada Bab ini berisi tentang pengertian data dan regresi linier sederhana

BAB 3 GAMBARAN UMUM BADAN KETAHANAN PANGAN

Pada bab ini dijelaskan sejarah singkat tempat di mana penulis melakukan riset.

BAB 4 PENGOLAHAN DATA

Pada Bab ini berisi tentang cara penggunaan rumus yang telah ditentukan penulis.

BAB 5 IMPLEMENTASI SISTEM

Pada Bab ini berisi tentang cara memasukkan data dan menganalisis data pada program SPSS. Universitas Sumatera Utara

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Pada Bab ini berisi tentang kesimpulan yang diambil penulis dari evaluasi dan saran untuk permasalahan tersebut. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kebutuhan Pokok Kebutuhan pokok adalah suatu hal yang dilakukan demi kelancaran beraktifitas. Hal yang membuat seseorang merasakan bahwa kebutuhan itu sangat penting adalah karena manfaat yang didapat. Beras merupakan bahan pangan pokok bagi sebagian besar penduduk Indonesia yang memberikan energi dan zat gizi yang tinggi. Beras sebagai komoditas pangan pokok dikonsumsi oleh sebagian masyarakat. Bahkan preferensi masyarakat terhadap beras semakin besar. Berdasarkan data Susenas 1990-1999, tingkat partisipasi konsumsi beras di setiap propinsi maupun tingkat pendapatan mencapai 97-100. Ini artinya hanya sekitar 3 rumah tangga yang tidak mengkonsumsi beras sebagai pangan pokok terutama pangan pokok tunggal. Tingkat partisipasi konsumsi beras yang lebih kecil 90 hanya ditemukan di pedesaan Papua. Sebagai gambaran, tingkat konsumsi beras rata-rata di kota tahun 1999 adalah 96,0 kg per kapitatahun dan di desa adalah 111,8 kg per kapitatahun Suharno, 2005. Beras telah menjadi komoditas strategis dalam kehidupan bernegara di Indonesia. Selain sebagai sumber pangan pokok, beras juga menjadi sumber penghasilan bagi petani dan kebutuhan hidup sehari-hari bagi jutaan penduduk. Beras juga bisa dijadikn sebagai komoditas politik karena keberadaannya tidak dapat digantikan oleh komoditas lain dan harus dalam jumlah yang memadai. Meskipun pemerintah telah mengupayakan diversifikasi pangan, namun sampai Universitas Sumatera Utara saat ini belum mampu mengubah preferensi penduduk terhadap bahan pangan beras. Oleh karena itu ketersediaan beras harus selalu terjaga, berkelanjutan, bahkan harus ditingkatkan.

2.2 Produksi Beras Produksi beras hingga saat ini Pulau Jawa masih memegang peranan penting,