Struktur Organisasi Badan Ketahanan Pangan Analisis dan Pengolahan Data

d. Penyelenggaraan tugas pembantuan, Pemerintah di bidang Ketahanan Pangan. e. Penyelenggaraan pelayanan administrasi internal dan eksternal termasuk pengadaan dan penyaluran cadangan Pangan Pemerintah Propinsi. f. Penyelenggaraan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur, sesuai dengan tugas dan fungsinya.

3.4 Struktur Organisasi Badan Ketahanan Pangan

Dalam sebuah perusahaan, struktur organisasi merupakan salah satu faktor pendukung keberhasilan untuk mencapai sebuah tujuan yang sudah ditetapkan oleh perusahaan, di mana struktur organisasi menunjukkan pola hubungan di antara bagian-bagianposisi serta menggambarkan wewenang tanggung jawab. Di dalam kantor Badan Ketahanan Pangan Propinsi Sumatera Utara, struktur organisasi sesuai dengan keputusan Gubernur Sumatera Utara yang masih memberlakukan struktur organisasi Badan Ketahanan Pangan Propinsi Sumatera Utara. Peraturan Pemerintah No. 100 Tahun 2000 mengenai Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam jabatan Struktural Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4149. Struktur organisasi sangat jelas menggambarkan tugas, kedudukan dan tanggung jawab masing-masing orang yang terlibat dalam kegiatan perusahaan. Berdasarkan Peraturan Daerah Propinsi Sumatera Utara Nomor 9 Tahun 2008 tentang Lembaga Teknis Daerah Propinsi Sumatera Utara, Badan Ketahanan Pangan Propinsi Sumatera adalah unsur penunjang Pemerintah Propinsi Sumatera Universitas Sumatera Utara Utara yang berkedudukan dan bertanggung jawab kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah. Badan Ketahanan Pangan Sumatera Utara dipimpin oleh seorang Kepala Badan eselon IIA dan dibantu oleh 9 orang pejabat Eselon IVA. Universitas Sumatera Utara BAB 4 PENGOLAHAN DATA

4.1 Analisis dan Pengolahan Data

Analisa data pada dasarnya diartikan sebagai berikut: 1. Menguraikan atau memecahkan suatu keseluruhan menjadi bagian-bagian atau komponen-komponen yang lebih kecil agar dapat: a. Mengetahui komponen yang menonjol b. Membandingkan antara komponen yang satu dengan yang lainnya atau dengan keseluruhannya 2. Membandingkan besarnya pengaruh secara kuantitatif dari suatu kejadian lainnya serta memperkirakan meramalkan kejadian lainnya yang dapat dinyatakan dengan perubahan nilai suatu variabelnya. Pembahasan mengenai jumlah penduduk di Kabupaten Mandailing Natal dan Kebutuhan Beras setiap bulannya. Data ini yang nantinya akan digunakan untuk melihat proyeksi Kebutuhan Beras di Kabupaten Mandailing Natal. Adapun data tersebut adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.1Jumlah Penduduk dan Kebutuhan Beras per bulan pada tahun 2010 – 2012 di Kabupaten Mandailing Natal Nomor Bulan Jumlah Penduduk jiwa Kebutuhan Beras ton 1 2 Januari 2010 Februari 2010 429.889 429.889 4.829 4.829 3 Maret 2010 429.889 4.829 4 April 2010 429.889 4.829 5 Mei 2010 429.889 4.829 6 Juni 2010 429.889 4.829 7 Juli 2010 429.889 4.829 8 Agustus 2010 429.889 4.829 9 September 2010 429.889 4.829 10 Oktober 2010 429.889 4.829 11 Nopember 2010 429.889 4.829 12 Desember 2010 429.889 4.829 13 Januari 2011 404.945 4.549 14 Februari 2011 404.945 4.549 Universitas Sumatera Utara 15 Maret 2011 404.945 4.549 16 April 2011 404.945 4.549 17 18 Mei 2011 Juni 2011 404.945 404.945 4.549 4.549 19 Juli 2011 404.945 5.277 20 Agustus 2011 404.945 6.005 21 September 2011 404.945 4.549 22 Oktober 2011 404.945 4.549 23 Nopember 2011 404.945 4.549 24 Desember 2011 404.945 5.095 25 Januari 2012 404.945 4.549 26 Februari 2012 404.945 4.549 27 Maret 2012 404.945 4.549 28 April 2012 404.945 4.549 29 Mei 2012 404.945 4.549 30 Juni 2012 404.945 4.549 31 Juli 2012 404.945 5.277 32 Agustus 2012 404.945 6.005 Universitas Sumatera Utara 33 September 2012 404.945 4.549 34 Oktober 2012 404.945 4.549 35 Nopember 2012 404.945 4.549 36 Desember 2012 404.945 4.549 Diperoleh dari Badan Ketahanan Pangan Sumatera Utara Tahun 2010-2012

4.2 Proyeksi