Biaya pusat data dan analisa Tempo

104 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - LANJUTAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 Dengan Angka Perbandingan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING - Lanjutan

o. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing - Lanjutan

Kurs tengah Bank Indonesia yang digunakan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah: 2012 2011 1 Dollar Amerika Serikat 9.670 9.068 1 Dollar Singapura 7.907 6.974

p. Pengakuan Pendapatan Dan Beban

Pendapatan dari penjualan diakui pada saat Entitas telah, secara signifikan, memindahkan resiko dan manfaat kepemilikan barang kepada pembeli. Pendapatan dari penjualan majalah dan koran diakui pada saat majalah dan koran dikirim. Pendapatan dari iklan diakui pada saat ikian tersebut diterbitkan. Pendapatan dari penjualan barang cetakan diakui pada saat barang cetakan diambil oleh, atau dikirim kepada, pelanggan. Transaksi penjualan dengan cara barter dicatat sebesar nilai wajar atau harga pasar barangjasa hasil barter. Penjualan barang eks- barter di bawah nilai wajar. Beban diakui pada saat terjadinya dan sesuai dengan masa manfaatnya accrual basis.

q. Biaya pinjaman

Efektif tanggal 1 Januari 2012, Entitas menerapkan PSAK No. 26 Revisi 2011, “Biaya Pinjaman” yang menggantikan PSAK No. 26 Revisi 2008, “Biaya Pinjaman”. Penerapan PSAK yang direvisi tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap posisi keuangan atau kinerja Entitas. Biaya atas pinjaman yang digunakan untuk membiayai aset dalam pembangunan dikapitalisasikan. Beban keuangan ini mencakup beban bunga selama masa pembangunan.

r. Pajak penghasilan

Efektif tanggal 1 Januari 2012, Entitas menerapkanPSAK No. 46 Revisi 2010, Pajak Penghasilan” yang menggantikan PSAK No. 46 Revisi 1997, “Akuntansi Pajak Penghasilan”. Selain itu, Entitas juga menerapkan ISAK No. 20, “Pajak Penghasilan – Perubahan Dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Saham”. Penerapan PSAK yang direvisi dan ISAK baru tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap posisi keuangan atau kinerja Entitas. Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Jumlah pajak kini, yang belum dibayar harus diakui sebagai liabilitas. Apabila jumlah pajak yang telah dibayar untuk periode berjalan dan periode-periode sebelumnya melebihi jumlah pajak yang terhutang untuk periode-periode tersebut, maka selisihnya, diakui sebagai aset.