35
b Menggambar dan membuat peta dan relief.
c Membuat poster.
d Membuat ilustrasi, peta, dan diagram untuk sebuah buku.
e Menyusun rencana permainan.
f Membuat artikel untuk pameran.
6 Bekerja menyajikan informasi
Beberapa contoh kegiatan bekerja menyajikan informasi yaitu: a
Menyarankan cara-cara menyajikan informasi yang menarik. b
Menulis dan menyajikan informasi. 7
Cek dan tes Beberapa contoh kegiatan cek dan tes yaitu:
a Menyiapkan tes-tes untuk siswa lain.
b Menyusun grafik perkembangan.
Berdasarkan  uraian  di  atas,  terdapat  beberapa  macam  aktivitas yang  dikemukakan  oleh  beberapa  ahli.  Pada  penelitian  ini,  peneliti
menggunakan macam-macam aktivitas belajar menurut Paul D. Dierich Oemar Hamalik,  2001:  172-173  yaitu kegiatan-kegiatan visual, lisan,
menulis, menggambar, metrik, mental, dan emosional.
B. Kerangka Pikir
Pada hakikatnya, IPA dibangun atas dasar produk ilmiah, proses ilmiah, dan sikap ilmiah. Produk berisi prinsip-prinsip, hukum-hukum, dan teori-teori
yang  dapat  memperjelas  dan  memahami  alam  dan  berbagai  fenomena  yang
36
terjadi  di  dalamnya.  Proses  IPA  adalah  sejumlah  keterampilan  untuk mengkaji  fenomena  alam  dengan  cara-cara  tertentu  untuk  memperoleh  ilmu
dan  pengembangan  ilmu  selanjutnya.  Sedangkan  sikap  IPA  sikap  ilmiah adalah sikap yang dimiliki para ilmuwan dalam mencari dan mengembangkan
pengetahuan baru. IPA  merupakan  mata  pelajaran  yang  memberikan  kesempatan  kepada
siswa  untuk  berpikir  kritis.  Pembelajaran  IPA,  khususnya  di  sekolah  dasar hendaknya  membuka  kesempatan  untuk  memupuk  rasa  ingin  tahu  siswa
secara  ilmiah.    Oleh  karena  itu  dalam  mengajarkan  IPA  di  sekolah  dasar siswa dituntut untuk dapat melakukan pembelajaran aktif. Pembelajaran aktif
adalah  suatu  pembelajaran  yang  mengajak  siswa  untuk  belajar  secara  aktif, aktif  dalam  aktivitas  fisik  maupun  aktivitas  mental.  Aktivitas  siswa  yang
diamati  antara  lain  aktivitas  visual,  lisan,  mendengarkan,  menulis, menggambar, metrik, mental, dan emosional.
Ada banyak pembelajaran aktif yang dapat diterapkan di sekolah dasar. Salah satu  pembelajaran  aktif  yang dapat  diterapkan di  sekolah dasar adalah
model pembelajaran active learning tipe peer lesson. Menurut Mel Siberman 2009:  173,  model  pembelajaran  active  learning  tipe  peer  lesson  adalah
strategi yang mengembangkan peer teaching dalam kelas yang menempatkan seluruh  tanggungjawab  untuk  mengajar  para  peserta  didik  sebagai  anggota
kelas. Model  pembelajaran  active  learning  tipe  peer  lesson  cocok  diterapkan
di  sekolah  dasar.  Hal  tersebut  dikarenakan  model  pembelajaran  active
37
learning  tipe  peer  lesson  sesuai  dengan  karakteristik  siswa  sekolah  dasar, yaitu  siswa  sekolah  dasar  pada  masa  kelas  tinggi  gemar  membentuk
kelompok  sebaya.  Oleh  karena  itu,  model  pembelajaran  active  learning  tipe peer lesson efektif untuk meningkatkan aktivitas siswa.
C. Hipotesis Tindakan