94
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Aktivitas belajar IPA dari pra tindakan yaitu seluruh siswa pada kategori sangat kurang atau tidak ada siswa yang mencapai kategori baik.
Aktivitas yang diamati yaitu aktivitas visual, lisan, mendengarkan, menulis, menggambar, metrik, mental, dan emosional.
Aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan setelah dilakukan tindakan pada siklus I yaitu berupa kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran active learning tipe peer lesson dengan langkah membagi kelas ke dalam kelompok, memberikan informasi
mengajar, diskusi dan membuat cara presentasi, serta presentasi. Aktivitas siswa pada siklus I meningkat
menjadi 65 dari jumlah siswa pada kategoti baik dan sangat baik. Artinya, tindakan kelas pada siklus I belum memenuhi
kriteria keberhasilan tindakan yang ditentukan. Aktivitas siswa yang tergolong masih rendah yaitu terletak pada aktivitas lisan dan emosional.
Aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan kembali pada siklus II setelah dilakukan perbaikan tindakan yaitu dengan meminta seluruh anggota
kelompok untuk mengajarkan topiknya di depan kelas dan guru menghargai setiap gagasan yang disampaikan siswa serta memberikan dukungan dan
penghargaan berupa tepuk tangan pada siswa saat akan presentasi, aktivitas belajar IPA dengan model pembelajaran active learning tipe peer lesson pada
siswa kelas IV SD Negeri Ngemplak. Pada siklus II meningkat menjadi 92
95
dari jumlah siswa pada kategori baik dan sangat baik. Dengan demikian, tindakan kelas pada siklus II telah mencapai kriteria keberhasilan tindakan
yang ditentukan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa
penerapan model pembelajaran active learning tipe peer lesson dapat meningkatkan aktivitas belajar IPA pada siswa kelas IV SD Negeri
Ngemplak.
B. Saran
Dari kesimpulan yang telah dipaparkan sebelumnya, dapat diajukan beberapa saran sebagai berikut.
1. Bagi sekolah
Pihak sekolah hendaknya memberikan pelatihan kepada guru tentang cara menyajikan pembelajaran inovatif seperti model pembelajaran active
learning tipe peer lesson. Selain itu, sekolah juga dapat menyediakan buku-buku tentang model pembelajaran sehingga guru dapat memiliki
wawasan dan keterampilan untuk menerapkan model-model tersebut. 2.
Bagi guru a.
Sebaiknya guru menyampaikan pembelajaran menggunakan model pembelajaran yang dapat membuat siswa aktif agar potensi yang ada
dalam diri siswa dapat berkembang. Model pembelajaran active learning tipe peer lesson dapat digunakan sebagai salah satu model
pembelajaran yang mampu meningkatkan aktivitas belajar siswa.
96
b. Sebaiknya guru selalu memberi motivasi, bimbingan dan selalu
menghargai setiap usaha siswa. 3.
Bagi siswa Sebaiknya siswa lebih rajin belajar. Selain itu, siswa hendaknya lebih
berani dalam menyampaikan pertanyaan, ide, dan pendapatnya. 4.
Bagi peneliti lain Penelitian ini dapat dikembangkan untuk penelitian selanjutnya karena
kondisi yang ditemukan dalam suatu kelas akan berbeda dengan kelas yang lain.
97
DAFTAR PUSTAKA
Abu Ahmadi Munawar Sholeh. 2005. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Rineka Cipta.
Asep Herry Hermawan. 2008. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka.
Budiono. 2005. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Karya Agung. Hollingsworth, Pat dan Gina Lewis. 2008. Pembelajaran Aktif. Penerjemah:
Dwi Wulandari. Jakarta: Macanan Jaya Cemerlang. Isjoni. 2007. Pembelajaran Visioner. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
M. Ngalim Purwanto. 2012. Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran”.
Bandung: Remaja Rosda Karya. Maslichah Asy’ari. 2006. Penerapan Pendekatan Sains- Teknologi- Masyarakat
dalam Pembelajaran Sains di Sekolah Dasar. Jakarta: Depdikbud. Oemar Hamalik. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Patta Bundu. 2006. Penilaian Keterampilan Proses dan Sikap Ilmiah dalam Pembelajaran Sains di-SD. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Silberman, Mel. 2001. Active Learning. Penerjemah: Mila Rahmawati dan Anna Kuswanti. Yogyakarta: Yapendis Yayasan Pengkajian dan Pegembangan
Ilmu-Ilmu Pendidikan Islam.
Silberman, Mel. 2009. Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif. Penerjemah: Sarjuni, dkk. Yogyakarta: Yapendis Yayasan Pengkajian dan
Pengembangan Ilmu-Ilmu Pendidikan Islam.
Sri Sulistyorini. 2007. Model Pembelajaran IPA Sekolah Dasar dan Penerapannya dalam KTSP. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Sugihartono, dkk. 2007. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.
98
Suwarsih Madya. 2009. Teori dan Praktik Penelitian Tindakan Action Research. Bandung: Alfabeta.
Tim Depdiknas. 2003. Undang-Undang SISDIKNAS Sistem Pemdidikan Nasional 2003 UU RI No. 20 Th. 2003. Jakarta: Sinar Grafika.
Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: PT Bumi Aksara. Usman Samatowa. 2006. Bagaimana Membelajarkan IPA di Sekolah Dasar.
Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Wina Sanjaya. 2010. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta:
Media Grup. Zainal Aqib. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya
99
LAMPIRAN
100
LAMPIRAN 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
1. RPP PERTEMUAN 1 SIKLUS I
2. RPP PERTEMUAN 2 SIKLUS I
3. RPP PERTEMUAN 1 SIKLUS II
4. RPP PERTEMUAN 2 SIKLUS II
101
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP SIKLUS I PERTEMUAN PERTAMA
Nama sekolah : SD Negeri Ngemplak
Mata pelajaran : IPA
Kelas semester : IV 2
Alokasi waktu : 2 x 35 menit
A. STANDAR KOMPETENSI
10. Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap
daratan.
B. KOMPETENSI DASAR