42
BAB VIII MASIH BERKAITAN DENGANNYA
“DENAH”
Waktu untuk sidang pertama yang semakin dekat, denah yang belum juga tuntas memaksa diri untuk berkerja lebih keras, tidur lebih singkat dan lebih berlama-lama di
depan laptop, hampir setiap hari kekurangan waktu tidur tanpa ada waktu luang dan bahkan kadang lupa mengurus diri, apalagi bagi orang seperti Saya yang tinggal jauh dari
orang tua, rasanya ingin teriak. Masih belum sempat mengubah total dari apa yang direvisi dari asistensi minggu
kemarin, belum banyak yang diubah, senin pagi pada minggu ke sembilan dosen pembimbing Pak Rudolf Sitorus sepeti biasa, datang tiba-tiba tanpa ada persiapan yang
akan kami asistensikan, dan bahkan kelompok kami yang hadir di Studio belum lengkap, kemungkinan efek begadang tiap malamnya mengerjakan Perancangan Arsitektur 6 ini
sehingga ada yang telat, Saya asistensi hanya menunjukan perkembangan dari perancangan Saya melalui laptop tanpa print out karena tanpa persiapan untuk asistensi
dengan pak Rudolf. Dari asistensi yang lalu Saya disarankan untuk memikirkan sirkulasi tamu VIP dan Saya buat sangat tertutup dan jauh dari jangkauan publik demi keamanan
dan privasi, namun menurut pek Rudolf pembedaan tamu VIP dan umum terlalu jauh dan terlalu khusus, menurut Beliau hanya butuh pembeda antara tamu VIP dan umum dan
mereka harus bisa saling bertemu dan terpisah, dan ujung ujungnya sirkulasi harus diubah lagi. Masih tentang denah, pada bagian exhibition Saya harus memikirkan flexibilitas
fungsi ruang dimana ruang exhibition ini bisa diunakan untuk acara resmi, dan tidak resmi contoh yang dibawakan Beliau adalah untuk fungsi acara pernikahan, dimana
menurut Beliau untuk kebutuhan acara pernikahan akan sangat di butuhkannya ruang khusus untuk pengantin, keluarga pengantin dan ruang ganti kebutuhan pengantin,
sebetulnya Saya sudah membuat ruangan yang diminta Beliau dan Saya tempatkan di
Universitas Sumatera Utara
belakang panggung namun sepertinya Beliau kurang setuju dengan hal tersebut, dan ujung ujungnya Saya harus memikirkan kembali tentang ruang khusus untuk itu. Di
bagian ruang covention Saya, Saya disarankan untuk mengubah bentuk ruang convention yang tadinya Saya buat berjenis teater atau tribun menjadi bentuk hall atau datar agar
fungsi ruang lebih flexibel dan dapat digunakan lebih banyak jenis acara. Ada satu statment dari Pak Rudolf yang sebelumya belum pernah Saya dengar dari dosen lain,
yang menurut Saya itu sangat biasa namun menunjukan suatu kepedulian dan kehati- hatian beliu dalam memberi komentar terhadap hasil rancangan kami, isinyanya seperti
ini “berkomentar itu mudah, tapi mengubah rancangan itu sulit. Setelah selesai asistensi dengan Pak Rudolf Saya pun bergegas mengerjakan apa
yang perlu di ubah untuk mengejar asistensi dengan konsultan ahli bang Ramadhoni pada esok harinya. Saat asisensi dengan bang Ramadhoni masih juga keteteran degan waktu
persiapan yang sedikit hanya beberapa bagian yang Saya ubah. Pada bagian lobby utama bang Ramadhoni menyarankan untuk membuat bentukan yang lebih menyatu dengan
luar, bentukan ram besar yang berbentuk lebih dinamis dan berseni tidak kaku seperti yang sudah Saya buat, pada bagian akses eskalator atau tangga jalur sirkulasi
penghubung antara ruang lobby convention dan convention, disarankan agar dibuat menyatu untuk mempermudah pengamanan dan penyerahan tiket atau undangan misalnya
pada acara yang membutuhkannya, Beliau juga menyarankan untuk membuat sirkulasi sevice yang mengelilingi hall convention.
Hari kamis minggu kesembilan ada libur umum tanpa kegiatan Studio namun tidak sepeti libur biasa yang santai libur kali ini tetap kegiatan Studio berlanjut dirumah sendiri.
Universitas Sumatera Utara
44
BAB IX SIDANG PERTAMA YANG MENGAGUMKAN