82 | L a p o r a n K i n e r j a L K j P r o g r a m P e n d i d i k a n I s l a m
penalaran dan akses literatur kitab, dan prestasi untuk memperoleh pendidikan tinggi, melalui tindakan afirmatif dalam seleksi masuk perguruan tinggi, serta pembiayaan
selama menjalani studi pada perguruan tinggi. Pada tahun 2016 tersalurkan beasiswa bakat dan prestasi kepada 463 siswa MTs dan 250 siswa MA.PPSB kepada 1.138 santri
dan beasiswa tahfidz al qur an bagi santri, siswa madrasah dan mahasiswa PTKI kepada 2.170 santri dan 740 mahasiswa. Pada tingkat pendidikan tinggi upaya yang telah
dilakukan dalam rangka peningkatan akses adalah pemberian beasiswa Bidikmisi kepada mahasiswa
Diploma dan
S1 Dalam
Negeri dengan
realisasi anggaran
Rp174.816.000.000,00. Selain beasiswa Bidikmisi, mulai tahun 2013 PTKIN telah mendapatkan Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri BOPTN Yang diberikan
kepada PTKIN di seluruh Indonesia.
3. Sasaran Strategis 3: Menurunnya Jumlah Siswa yang tidak Melanjutkan Pendidikan
Untuk mengukur tercapainya sasaran strategis ini Kementerian Agama telah menetapkan 3 tiga Indikator Kinerja Utama, yaitu 1 Persentase Menurunnya Angka
Putus Sekolah MIUla ; 2 Persentase Menurunnya Angka Putus Sekolah MTsWustha; dan 3 Persentase Menurunnya Angka Putus Sekolah MAUlya, dengan capaian sebesar
89,56 kategori baik dapat dilihat dalam Tabel sebagai berikut:
No Indikator Kinerja
Target Realisasi
Kategori
1 Persentase Menurunnya Angka
Putus Sekolah MIUla 0,15
0,18 80,00
Baik 2
Persentase Menurunnya Angka Putus Sekolah MTsWustha
0,44 0,44
100,00 Sangat
Baik 3
Persentase Menurunnya Angka Putus Sekolah MA Ulya
0,53 0,59
88,68 Baik
Rata-rata capaian kinerja Sasaran Strategis 3 89,56
Baik Menurunnya angka putus sekolah dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Capaian angka putus sekolah MIUla tahun 2016 sebesar 5.632 siswa 0,18 dari total 3,565 juta siswa. Angka tersebut lebih besar dari target angka putus sekolah
peserta didik jenjang MIUla tahun 2016 yang ditargetkan sebesar 5.200 siswa 0,15.
b. Capaian angka putus sekolah MTsWustha tahun 2016 sebesar 14.114 siswa atau sebesar 0,44 dari total 3,160 juta siswa. Angka tersebut sesuai target angka putus
83 | L a p o r a n K i n e r j a L K j P r o g r a m P e n d i d i k a n I s l a m
sekolah peserta didik jenjang MTsWustha tahun 2016 yang ditargetkan sebesar 14.000 siswa 0,44.
c. Capaian angka putus sekolah MAUlya tahun 2016 sebesar 7.124 siswa 0,59 dari total 1,294 juta siswa. Angka tersebut lebih besar dari target angka putus sekolah
peserta didik jenjang MAUlya tahun 2016 yang ditargetkan sebesar 6.400 siswa 0,53.
d. Kecilnya angka putus sekolah pada jenjang MIUla, MTsWustha, dan MAUlya dapat menjadi indikator keberhasilan program wajib belajar 12 tahun Pendidikan
Islam. Khususnya berbagai kebijakan terkait perluasan akses seperti Program Indonesia Pintar PIP melalui pemberian bantuan pendidikan baik melalui Kartu
Indonesia Pintar KIP maupun beasiswa untuk siswasantri. Berdasarkan capaian di atas diketahui bahwa penurunan angka putus sekolah siswa MI,
MTs, dan MA sangat baik. Angka putus sekolah pada MIUla mampu menekan 80,00, pada MTsWustha menekan 100,00, dan pada MAUlya mampu mencapai 88,68. Ini
artinya bahwa mutu dan kualitas pendidikan Islam yang diselenggarakan Kementerian Agama menunjukan semakin baik sehingga semakin sedikit peserta didik yang
gagalputus sekolah.
84 | L a p o r a n K i n e r j a L K j P r o g r a m P e n d i d i k a n I s l a m
4. Sasaran Strategis 4: Meningkatnya Jaminan Kualitas Pelayanan Pendidikan