Sasaran Strategis 5: Meningkatnya Proporsi Pendidik yang Kompeten dan Profesional

88 | L a p o r a n K i n e r j a L K j P r o g r a m P e n d i d i k a n I s l a m Sedangkan untuk Indeks Kepuasan Capaian Layanan Pendidikan mencapai angka nilai 81 dari target nilai 67. Dalam hal ini Indeks Kepuasan Capaian Layanan Pendidikan yang merepresentatifkan angka indeks Layanan Pendidikan Agama dilakukan oleh Tim Peneliti dari Balitbang Kemenag melalui survei berdasarkan indikator yang disusun secara mendalam meliputi seluruh aspek, yakni: aspek ketersediaan tenaga pendidik atau guru pendidikan agama sesuai agama siswa, ketersediaan sarana-prasarana pembelajaran pendidikan agama, dan keberlangsungan proses pembelajaran agama. Ketiga aspek tersebut dikembangkan dari berbagai teori dan konsep pendidikan serta dari kebijakan pendidikan nasional mulai dari undang-undang sistem pendidikan nasional hingga peraturan pemerintah dan peraturan menteri. Terkait dengan capaian Rata-rata Nilai Ujian Nasional UN MTs dan MA yang lebih rendah dari target yaitu Rata-rata nilai UN MTs TP 20152016 adalah sebesar 59,06 atau sebesar 95,26 dibandingkan dengan target yang ditetapkan sebesar 62,00, namun lebih besar dari rata-rata nilai UN SMP TP 20152016 sebesar 58,57 sehingga dapat dinilai dengan kategori Baik. Sedangkan Rata-rata nilai UN MA TP 20152016 sebesar 55,43 atau sebesar 82,73, dibandingkan dengan target yang ditetapkan sebesar 67,00, namun lebih besar dari rata-rata nilai UN SMA TP 20152016 sebesar 54,39 sehingga dapat dinilai dengan kategori Baik.

5. Sasaran Strategis 5: Meningkatnya Proporsi Pendidik yang Kompeten dan Profesional

pada Pendidikan Umum Berciri Khas Agama Untuk mengukur tercapainya sasaran strategis ini Kementerian Agama telah menetapkan 4 empat Indikator Kinerja Utama, yaitu 1 Persentase guru RA-Madrasah berkualifikasi minimal S1D4; 2 Persentase dosen berkualitas minimal S-2; 3 Persentase guru RA-Madrasah bersertifikasi; 4 Persentase dosen bersertifikat dengan capaian sebesar 111,99 kategori sangat baik dapat dilihat dalam Tabel sebagai berikut. No Indikator Kinerja Target Realisasi Kategori 1 Meningkatknya persentase guru RAMadrasah berkualitas minimal S1D4 78,80 85,14 108,04 Sangat Baik 2 Persentase dosen berkualitas minimal S2 84,00 94,69 112,73 Sangat Baik 3 Persentase guru RAMadrasah 43,30 47,43 109,54 Sangat Baik 89 | L a p o r a n K i n e r j a L K j P r o g r a m P e n d i d i k a n I s l a m bersertifikat 4 Persentase dosen bersertifikat 36,00 42,35 117,64 Sangat Baik Rata-rata capaian kinerja Sasaran Strategis 5 111,99 Sangat Baik Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen telah meningkatkan martabat guru, memajukan profesi serta karir guru, dan telah meningkatkan kompetensi guru. Upaya peningkatan kompetensi guru diantaranya melalui proses sertifikasi. Pelaksanaan program sertifikasi guru dimulai sejak tahun 2007 sampai akhir 2015 melalui pola pemberian sertifikasi pendidik secara langsung PSPL, penilaian portofolio dan pendidikan pelatihan profesi guru PLPG. Data guru madrasah sampai dengan tahun 2016 adalah sebanyak 813.590 orang guru. Jumlah tersebut adalah data guru yang diangkat sampai dengan tanggal 31 Desember 2005 sebanyak 362.601 orang guru, dan selisihnya adalah guru yang diangkat setelah tanggal tersebut sampai dengan tahun 2016. Sampai dengan tahun 2016 Kementerian Agama telah menyelenggarakan program sertifikasi guru kepada sebanyak 313.202 orang, yang terdiri dari 110.596 Guru PNS dan 202.606 Guru Bukan PNS, atau sekitar 38,50 dari jumlah total guru madrasah. Sedangkan jika didasarkan kepada Undang- Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, berdasarkan data tentang Guru PNS dan Bukan PNS yang diangkat sampai dengan tanggal 31 Desember 2005 jumlah guru madrasah yaitu sebanyak 362.601 orang guru, jika guru yang sudah tersertifikasi adalah sebanyak 313.202 orang guru maka capaian pelaksanaan sertifikasi guru pada Direktorat Jenderal Pendidikan Islam telah mencapai 95,08. Jika sertifikasi dilakukan kepada seluruh guru madrasah, maka masih terdapat 500.388 orang guru yang disertifikasi. 90 | L a p o r a n K i n e r j a L K j P r o g r a m P e n d i d i k a n I s l a m Terkait inpassing guru bukan PNS, Berdasarkan Permendiknas Nomor 22 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Permendiknas Nomor 47 Tahun 2007 tentang Penetapan Inpassing GBPNS, Pasal 3A tentang penjelasan kebijakan Inpassing dan Pasal 5 tentang waktu pelaksanaan Inpassing pada tahun 2007-2011, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam melaksanakan program inpassing kepada Guru Bukan PNS. Pelaksanaan inpassing pada Direktorat Jenderal Pendidikan Islam dilaksanakan pada tahun 2011. Pelaksanaan inpassing kepada Guru Bukan PNS telah dilakukan kepada sebanyak 120.492 orang guru. Meskipun pelaksanaan inpassing telah dilaksanakan sampai dengan tahun 2011 akan tetapi pembayaran tunjangan profesi Guru Bukan PNS yang sudah tersertifikasi dan mendapatkan SK Inpassing baru dimulai pada bulan Januari 2015 berdasarkan PMA Nomor 43 Tahun 2014 tentang Tata Cara Pembayaran Tunjangan Profesi Guru Bukan PNS pada Kementerian Agama. Besaran tunjangan profesi bagi Guru Bukan PNS yang sudah tersertifikasi dan memperoleh SK Inpassing, pembayarannya sebesar gaji pokok pada pangkat dan golongannya. Sampai akhir tahun 2016 masih terdapat Guru Bukan PNS yang belum proses inpassing sebanyak 562.783 orang guru. 91 | L a p o r a n K i n e r j a L K j P r o g r a m P e n d i d i k a n I s l a m

6. Sasaran Strategis 6: Meningkatnya Ketersediaan Guru Pendidikan Agama Islam yang